Sabtu, 28 April 2012

Susah Orgasme Usai Keguguran, Kena TBC dan Suami Selingkuh

Saya sudah menikah sejak tahun 2007. Pada tahun 2011 kemarin saya hamil. Kemudian kandungan saya gugur dan saya terkena penyakit TBC dan harus terapi penyembuhan hingga saat ini. Sejak saat kehamilan itu hingga sekarang saya sulit sekali mendapatkan ejakulasi ketika berhubungan seksual.

Saya juga pernah merasakan pengalaman buruk suami berselingkuh beberapa waktu lalu, saya pelan-pelan coba melupakan kejadian tersebut, namun belum sepenuhnya dapat saya lupakan hingga sekarang.

Pertanyaan saya, apa sebenarnya penyebab kesulitan saya mendapatkan ejakulasi? Apakah syndrom pasca kehamilan? Faktor obat terapi TBC saya, faktor psikologis, atau yang lainnya? Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk jawabannya. Salam, Reyna

Reyna (Wanita Menikah, 28 tahun), reynaXXXXXX@gmail.com
Tinggi Badan 160 cm dan Berat Badan 60 kg

Jawaban

Ibu Reyna ejakulasi itu hanya dialami oleh pria, mungkin maksud Anda orgasme atau Anda tidak bisa bergairah sama sekali atau vagina Anda mungkin tidak mengeluarkan cairan atau basah.

Apa yang menyebabkan Anda tidak bisa memperoleh orgasme atau bahkan tidak terangsang sama sekali, kalau saya duga dari diagnosa sekilas nampaknya yang terjadi ini adalah masalah psikologis.

Memang sesudah kehamilan banyak wanita yang relatif gairah seksualnya menurun karena konsentrasi pada anak dan karena perubahan hormon yang cukup besar tetapi itu bukan alasan yang sebenarnya.

Jadi kemungkinan Anda masih sulit memaafkan pengalaman buruk dari suami yang berselingkuh karena mungkin Anda berdua belum pernah benar-benar membahas.

Coba saya sarankan, kali ini Anda duduk lagi berdua dan katakan apa yang membuat Anda berat memaafkan perselingkuhan atau apa yang membuat Anda sakit mengetahui suami berselingkuh.

Mintalah suami Anda untuk mendengarkan bahwa ini bukan menjudge atau untuk memojokkan suami Anda tapi katakan pada suami Anda bahwa Anda perlu mengungkapkan perasaan negatif Anda, supaya Anda mampu move on ke depan bisa memaafkan suami Anda.

Ungkapkan perasaan sakit hati Anda tapi tolong dengan tidak memojokkan atau menuduh suami Anda. Cukup dengan mengatakan saya merasa sedih ketika saya mengetahui ini, saya merasa sedih karena saya berpikir seperti ini. Selalu semua diawali dengan saya merasa sedih.

Setelah suami mendengar tidak ada yang harus dijelaskan atau menjelaskan cobalah untuk berbicara mari kita sama-sama memulai sesuatu yang baru. Bagaimana caranya supaya Anda berdua bisa memulai bersama-sama sesuatu yang baru supaya tidak terjadi lagi perselingkuhan.

Apa yang bisa sama-sama Anda lakukan supaya suami tidak berseligkuh lagi dan Anda juga tidak berpotensi untuk berselingkuh karena membalas sakit hati dengan suami.

Dengan demikian kalau Anda berdua sudah duduk dan membicarakan mengenai rasa sakit hati yang pernah ada, saya yakin masalah pasca kehamilan, terapi TBC Anda, dan sebagainya itu secara signifikan tidak akan mempengaruhi hubungan seksual dan kenyamanan Anda berdua di tempat tidur.

Sekarang tinggal fokus pada masalah psikologis bagaimana memaafkan, berbicara lagi sehingga Anda berdua bisa sama-sama membangun hubungan yang lebih baik ke depannya.

Zoya Amirin, M.Psi