Kamis, 30 September 2010

Penyebab Bersin-Bersin di Pagi Hari

http://armansah.net78.net/wp-content/uploads/2009/07/bersin.jpgBersin-bersin di pagi hari sering dialami beberapa orang. Hal ini biasanya terjadi saat baru bangun tidur atau baru selesai mandi. Apa pemicu orang selalu bersin di pagi hari? Bersin di pagi hari bisa jadi merupakan kejadian yang biasa dialami oleh penderita alergi dan terjadi selama beberapa menit setelah ia bangun tidur. 

Kondisi ini kadang disertai dengan hidung yang memerah serta mata berair. Namun jarang sekali ditemukan bersin ini berlanjut hingga siang hari atau sepanjang hari.

Ada berbagai hal atau kondisi yang bisa memicu seseorang bersin-bersin di pagi hari, yaitu:

1. Reaksi alergi terhadap suatu alergen, bersin-bersin yang timbul bisa akibat debu yang ada di kamar, di dalam rumah, rumput dan serbuk sari, bulu binatang atau udara kotor yang terhirup saat bangun tidur.

2. Sebagai bentuk reaksi fisiologis yang umum, hal ini karena selama tidur suhu tubuh seseorang secara alami akan menurun.

3. Silia (rambut-rambut kecil yang ada di lubang hidung) memperlambat gerakannya untuk mengeluarkan debu yang terperangkap di hidung. Setelah terbangun, tubuh mencoba untuk mengusir semua debu yang terkumpul di hidung sehingga memicu respons bersin.

4. Tubuh sensitif terhadap udara dingin di pagi hari, terutama di musim hujan atau saat seseorang baru selesai mandi.


source:dokterumum.net
blog editor: dr.wahyu triasmara

Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidufZNJ-lQsfKlcx5zp65tnEernsXQ-v52OcqwyFowpqeHmHBS7X22WGcgUGk8dbbRSY11-bmjIvyJnxnvEasK2dWIo4q2HyNtOk4PSTOK3TuWYDm2mkPNwGSi_3fW8JMS6YkAWAIhe1c/s320/Pusing+deh,+oohhh....jpgSakit kepala adalah penyakit yang sering dirasakan oleh siapapun. Orang biasanya akan segera mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan sakit di kepalanya. Tapi ada beberapa cara yang bisa meringankan sakit kepala tanpa obat. 

Cuaca yang tidak menentu, kepanasan, dehidrasi, stres, gugup, demam dan gangguan-gangguan tubuh lain biasanya akan menyebabkan reaksi sakit di bagian kepala. 

Obat biasanya menjadi pilihan untuk meredakan sakit kepala. Tapi beberapa obat dapat menyebabkan efek samping, seperti adiksi (ketergantungan) dan alergi.  Tanpa harus mengonsumsi obat, ada beberapa cara yang dapat meredakan sakit kepala, termasuk dengan menggunakan barang-barang yang ada di rumah.

Berikut ada beberapa cara yang bisa meredakan sakit kepala tanpa harus mengonsumsi obat:
Minum teh hitam.
Antioksidan dalam teh hitam, bisa membantu meringankan sakit kepala karena kepanasan. Jika dibandingkan teh hijau, teh hitam mengandung lebih banyak efek yang bisa meredakan sakit di kepala.

Mencari udara segar.

Udara segar dan sejuk dapat mengurangi ketegangan di kepala, yang pada akhirnya juga dapat meredakan sakit kepala.

Tidur.
Saat mengalami sakit kepala, tidur adalah solusi yang mudah dan tepat. Tidur dapat membantu meringankan sakit kepala dan menyegarkan tubuh kembali.

Makanan dan air.
Sakit kepala juga sering diakibatkan oleh dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan. Minum cukup air, dapat meringankan sakit di kepala. Selain minum air, orang yang sakit kepala harus mendapat makanan yang cukup.

Gunakan air dingin.
Selain diminum, air dingin yang ditempelkan di belakang telinga dan pangkal leher juga dapat meringankan ketegangan di kepala.


source: dokterumum.net
blog editor: dr.wahyu triasmara

Mitos Seputar Demam Pada Anak

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_SUjOHftpMixjtEitxJ_69glK-5EkIA8pTaIo8YOWlZKCeULypI5Z_GHZlU1Zmei2YMhKZjEoE2m7vdmpaONcaISJhboaR2rcqQ78M3hyuShmcX2rMdvuM-44NmPP_OHDcoFSwLo9HXsH/s320/anak1.jpgKetika anaknya demam, orangtua biasanya panik, stres atau kurang tidur. Tak semua demam pada anak sebenarnya berbahaya dan cenderung hanya sebagai mitos. Demam itu sendiri bukanlah suatu penyakit, tapi sebagai tanda pertama bahwa kekebalan tubuh anak sedang bekerja sebagaimana mestinya.

Ketika suhu tubuh meningkat, demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan menunjukkan adanya pertahanan tubuh untuk melawan infeksi. Tapi jika demam yang terjadi berulang-ulang kemungkinan ada penyakit yang mengikutinya. Biasanya demam akan mempercepat pernapasan pada anak yang menunjukkan adanya peningkatan asupan oksigen dan jantung akan berdetak lebih cepat untuk membawa darah ke seluruh tubuh.

Selain itu hormon yang dilepaskan akan menstimulasi tubuh untuk melawan penyakit, nantinya tubuh akan dingin atau terjadi penurunan suhu secara alami untuk mengeluarkan keringat.

Ada beberapa anggapan yang keliru soal demam pada anak dan hanya menjadi mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu:

Mitos: Jika suhu anak terasa hangat disimpulkan bahwa anak demam.
Fakta: Anak bisa memiliki suhu yang lebih hangat karena beberapa sebab, seperti bermain terlalu keras, menangis atau keluar dari tempat yang hangat.

Mitos: Demam merupakan kondisi yang buruk bagi anak-anak.
Fakta: Jika demamnya masih pada suhu 37-38 derajat celsius biasanya baik untuk anak karena membantu tubuh untuk memerangi infeksi.

Mitos: Semua demam harus diatasi dengan obat.
Fakta: Demam harus diatasi dengan obat jika menyebabkan ketidaknyamanan dan biasanya memiliki suhu lebih dari 38,8 derajat celsius.

Mitos: Demam bisa menyebabkan kerusakan otak.

Fakta: Kerusakan otak terjadi jika suhu tubuh lebih dari 42,2 derajat celsius, suhu tubuh yang naik setinggi ini biasanya juga dipengaruhi oleh paparan suhu lingkungan yang ekstrim.

Mitos: Jika suhu demam sudah turun, maka infeksi sudah hilang juga.
Fakta: Demam biasanya akan berlangsung selama 1-2 hari sampai perkelahian tubuh dengan serangan virus selesai, karenanya proses ini tidak bisa terburu-buru.


source:dokterumum.net
blog editor: dr.wahyu triasmara

Makanan Yang Dapat Membuat Kita Tetap Awet Muda

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD7m1SvNTe8EtZI2BocFB4ZlF9cMR0IgMTWgkX5AwlMAhuA1yiFGwXm6rr9dleYZzLmIUBfgFwkjS_3n6W38RF_WETndPwRyE5Cd50WOXHYVaFNS9euyCBSSxEurHgcp045YKulWm9NyM/s1600/sayurbuah.jpgTak perlu menempuh bedah plastik agar terlihat lebih muda dan cantik. Dengan menjalani diet seimbang bernutrisi Anda bisa meremajakan kulit dan terhindar dari masalah penuaan secara alami dan tanpa biaya mahal. 

“Bahan-bahan alami yang terkandung dalam makanan sehat bisa membantu menciptakan kulit lebih muda dan cantik. Makanan bernutrisi juga bisa melindungi kerusakan kulit akibat sinar UV yang menyebabkan bintik-bintik cokelat dan keriput,” kata Leslie Baumann, MD.

Ingin tampil awet muda tanpa mahal? Masukkan 7 makanan ini ke dalam menu sehari-hari Anda.
Selada romaine.
Hanya dengan enam lembar daun selada ini mengandung 100 persen kebutuhan vitamin A, yang berguna untuk merevitalisasi kulit dengan meningkatkan pergantian sel. Mineral kalium dalam selada ini juga menambah oksigen dalam kulit dengan melancarkan sirkulasi darah, menurut Lisa Drayer, RD, penulis buku ‘Diet Kecantikan’.

Stroberi.
Satu cangkir stroberi bisa memenuhi kebutuhan vitamin A pada tubuh hingga 130 persen Antioksidan tinggi pada stroberi juga meningkatkan produksi serat kolagen yang membantu menjaga kulit tetap halus dan kencang. Selain itu, vitamin C yang terkandung dalam buah ini juga dipercaya mampu mengurangi garis-garis halus, serta mampu melembabkan kulit sehingga kulit senantiasa kencang dan elastis.

Tomat.
Tomat bisa mencegah kulit terbakar saat terpapar sinar matahari. Dari suatu penelitian, beberapa relawan yang mengonsumsi lima sendok makan pasta tomat, yang kaya lycopene setiap hari selama tiga bulan, hasilnya terlindungi dari sengatan matahari hingga 25 persen. Penelitian pun menunjukkan, lycopene dapat menurunkan risiko penyakit jantung pada wanita hingga 34 persen.

Apel.
Kuersetin, sebuah antioksidan dalam kulit apel, memberikan perlindungan cukup besar dari sengatan sinar matahari, yang memicu kanker kulit. Perlu Anda tahu, makan dua atau lebih apel seminggu selama satu tahun mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 15 persen dalam satu penelitian dari 34.000 wanita pascamenopause sehat. Apa pun variasi buah apel yang Anda pilih, pastikan untuk makan kulitnya, sumber dari hampir semua antioksidan.

Telur.
Lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan yang ditemukan dalam telur, bisa melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari empat kali lipat lebih baik. Mengonsumsi telur bisa membuat kulit lebih lembut, kencang, dan terhidrasi.

Kacang almond.
“Makan segenggam almond setiap hari meningkatkan kadar vitamin E, salah satu antioksidan yang paling penting bagi kesehatan kulit,” ujar Baumann. Vitamin E pada almond berfungsi melembabkan kulit, terutama bagi mereka yang memiliki jenis kulit kering.

Kenari.
Kacang-kacangan ini kaya akan asam alpha-linolenic, sebuah omega-3 lemak yang merupakan komponen kunci dari lapisan pelumas yang membuat kulit lembab dan lentur.


source:dokterumum.net
blog editor: dr.wahyu triasmara

Manfaat Tertawa Bagi Kesehatan Tubuh Kita

http://i262.photobucket.com/albums/ii101/unpadku/bayiajaketawaliatmahasiswabelumlulu.jpgSeseorang bisa dikatakan gila jika tertawa tanpa alasan yang jelas. Karena itu jika tidak ingin sakit, segera temukan sesuatu yang lucu sebab tertawa benar-benar memberikan manfaat bagi kesehatan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa tertawa mempengaruhi beberapa fungsi tubuh. Selain menghadirkan perasaan bahagia, tertawa bahkan juga bisa meningkatkan nafsu makan. Ada beberapa alasan mengapa tertawa baik untuk kesehatan.

Ada beberapa bagian tubuh yang bisa merasakan efek tertawa:

Meningkatkan kekebalan tubuh.
Sudah merupakan hukum alam, tingkat stres yang rendah selalu diikuti dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, tertawa dengan alasan bahagia bisa membantu mencegah infeksi.

Meredakan nyeri.
Pada penderita nyeri kronis, efek tertawa sebenarnya hanya mengalihkan perhatian dan sama sekali tidak menyembuhkan. Namun dalam sebuah penelitian, tertawa bisa membuat sebagian besar pasien lebih merasa lebih baik dan bersemangat dalam menghadapi penyakitnya.

Menggantikan olahraga.

Otot mana yang tidak tegang saat sedang tertawa terbahak-bahak. Hampir semua mulai di bagian wajah, perut bahkan bagian ekstremitas atau ujung seperti tangan dan kaki bisa ikut menegang karenanya.

Menjaga kesehatan jantung.

Penelitian terbaru di Loma Linda University di California menunjukkan, kebiasaan menonton film komedi setiap hari bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) hingga 26 persen dalam waktu setahun.

Baik untuk kesehatan jiwa.
Pelepasan endorfin meningkat saat seseorang sedang tertawa. Hormon ini bertanggung jawab untuk menghadirkan perasaan nyaman, sehingga ampuh untuk meredakan stres.


source:dokterumum.net
blog editor: dr.wahyu triasmara

Seorang Pemarah Lebih Rentan Terserang Penyakit Jantung

http://supersuga.files.wordpress.com/2010/03/marah.jpgOrang yang gampang marah-marah biasanya paling rawan kena serangan jantung. Orang pemarah biasanya karena ada sesuatu yang tidak puas dengan keinginannya atau targetnya. Sesekali marah justru baik, tapi jika sedikit-sedikit ketidaksempurnaan sehari-hari ditanggapi dengan marah maka jantung bisa jadi taruhannya. 

Orang yang sering marah akan membuat hipotalamus mengeluarkan hormon stres, baik yang adrenalin maupun non-adrenalin. Pengeluaran hormon ini akan memicu peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan penebalan dinding arteri dan pembentukan bekuan dalam pembuluh darah, serta aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri).
Pembuluh darah terutama di arteri leher (carotid) yang mengalami penebalan akan menyempit sehingga memicu berbagai masalah jantung dan pembuluh darah. Penebalan arteri semacam itu biasanya menyertai proses penuaan. Namun menurut penelitian di US National Institute of Aging, orang dengan sifat pemarah cenderung untuk mengalaminya di usia lebih muda. Peningkatan risiko yang dialami cukup signifikan, yakni mencapai 40 persen dibandingkan orang dengan kepribadian yang menyenangkan. Angka itu didapat setelah disesuaikan dengan faktor risiko yang lain, misalnya merokok.

Kecenderungan lain yang teramati adalah bahwa penebalan arteri sebagai dampak dari sifat pemarah lebih banyak dialami oleh wanita. Umumnya penebalan arteri lebih banyak dialami pria, namun wanita pemarah punya risiko yang sama dengan pria yang menyenangkan. Penelitian ini melibatkan sedikitnya 5.600 partisipan dari 4 desa di wilayah Sardinia, Italia. Para peneliti mengamati dan membuat perbandingan antara kondisi emosional dan kesehatan para partisipan selama kurun waktu 3 tahun.


source: dokterumum.net
blog editor: dr.wahyu triasmara

Kanker Banyak Menyerang Wanita di Usia Muda

http://images.detik.com/content/2009/08/27/766/WANITA-SEDIH-dalam.jpgPenyakit kanker tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga anak-anak dan orang muda. Bahkan ada tiga jenis kanker yang menurut American Cancer Society, banyak menyerang wanita muda berusia antara 20 hingga 39 tahun. Kanker tersebut yaitu melanoma, kanker tiroid dan kanker ginjal.

Ketahui beberapa gejala kanker yang banyak menyerang wanita muda:
Kanker Tiroid.
Tiga dari empat kasus kanker tiroid terjadi pada wanita. Jumlah kasus kanker tiroid telah meningkat sejak pertengahan 1990-an, dan lebih banyak menimpa wanita pria dan wanita. Gejala paling umum adalah benjolan di leher yang Anda atau dokter sadari saat melakukan pemeriksaan.

Kanker Ginjal.
Sejak 1975, jumlah kasus kanker ginjal pada wanita meningkat sebanyak 2,4 persen per tahun. Hal itu menurut data dari American Cancer Society. Sayangnya, stadium awal kanker ginjal umumnya tidak memiliki banyak gejala.

Melanoma.
Sejak 1992, tercatat peningkatan sebesar tiga persen kasus kanker kulit jenis melanoma pada wanita kaukasian. Gejala dari kanker ini adalah terdapat noda pada kulit yang mengalami perubahan bentuk, ukuran atau warna. Atau, adanya kulit yang baru tumbuh.


source:dokterumum.net
blog editor: dr.wahyu triasmara

I'm back..................!!!!

"baliak liak" alias "i'm back" atau "kembali lagi"......
setiap kali buka blog kata itu terus yang terucap heheheehhe
setelah tu lupa lagi..... sekian lama tidak ada psotingan di blog saya ini... sekarang mungkin saatnya untuk kembali... amin..........( jangan hanya kata2 doang wkwkwkkwwk)
mungkin ini yang sering dikatakan orang minang "tobat sambalado" yang artinya kira2 sewaktu makan sambal, karena pedasnya sering orang berkata" tobat ga bakalan makan sambal lagi" tapi setelah itu lupa ... wkwkwkwkwkwkkwk
tapi kayaknya mulai postingan bulan deh, (kumat lagi deh) soalnya lagi sibuk mo persiapan ujian akhir...
semoga lulus amiiinnn......^_^

Lidahku Surgaku


Ungkapan Lidah Setajam Pedang memang pantas untuk menggambarkan kekuatan lidah bisa membawa petaka tapi bisa juga membawa berkah. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (saw.) sering mewanti-wanti kita untuk menjaga lidah ini, karena lidah bisa menghanguskan semua amalan ibadah hanya dengan menyakiti hati seseorang.

Ustadz Abu Isma'il Muslim al-Atsari dalam artikelnya "Mengendalikan Lidah" mengupas panjang lebar tentang potensi kekuatan lidah ini, berikut cuplikannya:



NIKMAT LIDAH

Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menganugerahkan kepada manusia nikmat yang sangat banyak dan besar. Di antara nikmat Allah yang terbesar, setelah nikmat iman dan Islam, ialah nikmat berbicara dengan lidah, nikmat kemampuan menjelaskan isi hati dan kehendak.

Allah Ta'ala berfirman:

Allah yang Maha pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Qur`aan. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara. [Q.S. ar-Rahmân 55:1-4]

Penciptaan manusia dan pengajaran berbicara kepadanya benar-benar merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang besar. Oleh karena itulah, Allah juga menyebutkan nikmat-Nya tentang penciptaan alat-alat berbicara bagi manusia.

Allah berfirman:

Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. [Q.S. al-Balad 90:8-9] [1]


LIDAH, SENJATA BERMATA DUA

Meski lidah merupakan nikmat yang besar, namun kita perlu mengetahui, bahwasanya lidah yang berfungsi untuk berbicara ini seperti senjata bermata dua. Yaitu dapat digunakan untuk taat kepada Allah, dan juga dapat digunakan untuk memperturutkan setan.

Jika seorang hamba mempergunakan lidahnya untuk membaca al-Qur`ân, berdzikir, berdoa kepada Allah, untuk amar ma'ruf, nahi munkar, atau untuk lainnya yang berupa ketaatan kepada Allah, maka inilah yang dituntut dari seorang mukmin, dan ini merupakan perwujudan syukur kepada Allah terhadap nikmat lidah.

Sebaliknya, jika seseorang mempergunakan lidahnya untuk berdoa kepada selain Allah, berdusta, bersaksi palsu, melakukan ghibah, namimah, memecah belah umat Islam, merusak kehormatan seorang muslim, bernyanyi dengan lagu-lagu maksiat, atau lainnya yang berupa ketaatan kepada setan, maka ini diharamkan atas seorang mukmin, dan merupakan kekufuran kepada Allah terhadap nikmat lidah.[2]

Dengan demikian, lidah manusia itu bisa menjadi faktor yang bisa mengangkat derajat seorang hamba di sisi Allah, namun juga bisa menyebabkan kecelakaan yang besar bagi pemiliknya.

Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk keridhaan Allah, dia tidak menganggapnya penting; dengan sebab satu kalimat itu Allah menaikkannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk kemurkaan Allah, dia tidak menganggapnya penting; dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka Jahannam. [H.R. al-Bukhâri no.6478]

Ibnu Hajar al-'Asqalani menjelaskan makna "dia tidak menganggapnya penting", yaitu dia tidak memperhatikan dengan fikirannya dan tidak memikirkan akibat perkataannya, serta tidak menduga bahwa kalimat itu akan mempengaruhi sesuatu. [Lihat Fat-hul-Bâri, penjelasan hadits no.6478]


BENCANA LIDAH

Secara umum, bencana yang ditimbulkan oleh lidah ada dua. Yaitu berbicara batil (kerusakan, sia-sia), dan diam dari al-haq yang wajib diucapkan.

Abu 'Ali ad-Daqqâq (wafat 412 H) berkata: "Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah setan yang berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu".[3]

Orang yang berbicara dengan kebatilan ialah setan yang berbicara, ia bermaksiat kepada Allah Ta'ala. Sedangkan orang yang diam dari kebenaran ialah setan yang bisu, ia juga bermaksiat kepada Allah Ta'ala. Seperti seseorang yang bertemu dengan orang fasik, terang-terangan melakukan kemaksiatan di hadapannya, dia berkata lembut, tanpa mengingkarinya, walau di dalam hati. Atau melihat kemungkaran, dan dia mampu mengubahnya, namun dia membisu karena menjaga kehormatan pelakunya, atau orang lain, atau karena tak peduli terhadap agama.

Kebanyakan manusia, ketika berbicara ataupun diam, ia menyimpang dengan dua jenis bencana lidah sebagaimana di atas. Sedangkan orang yang beruntung, yaitu orang yang menahan lidahnya dari kebatilan dan menggunakannya untuk perkara bermanfaat.

Bencana lidah termasuk bagian dari bencana-bencana yang berbahaya bagi manusia. Bencana lidah itu bisa mengenai pribadi, masyarakat, atau umat Islam secara keseluruhan.

Termasuk perkara yang mengherankan, ada seseorang yang mudah menjaga diri dari makanan haram, berbuat zhalim kepada orang lain, berzina, mencuri, minum khamr, melihat wanita yang tidak halal dilihat, dan lainnya, namun dia seakan sulit menjaga diri dari gerakan lidahnya. Sehingga terkadang seseorang yang dikenal dengan agamanya, zuhudnya, dan ibadahnya, namun ia mengucapkan kalimat-kalimat yang menimbulkan kemurkaan Allah, dan ia tidak memperhatikannya. Padahal hanya dengan satu kalimat itu saja, dapat menyebabkan dirinya bisa terjerumus ke dalam neraka melebihi jarak timur dan barat. Atau ia tersungkur di dalam neraka selama tujuh puluh tahun.[4]

Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara dengan satu kalimat, ia tidak menganggapnya berbahaya; dengan sebab satu kalimat itu ia terjungkal selama 70 tahun di dalam neraka.[5]

Dalam riwayat lain disebutkan bahwasanya beliau saw. bersabda:

Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang ia tidak mengetahui secara jelas maksud yang ada di dalam kalimat itu, namun dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka lebih jauh dari antara timur dan barat. [H.R. Muslim no.2988]

Alangkah banyak manusia yang menjaga diri dari perbuatan keji dan maksiat, namun lidahnya memotong dan menyembelih kehormatan orang-orang yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Dia tidak peduli dengan apa yang sedang ia ucapkan. Lâ haula wa lâ quwwata illa bilâhil-'aliyyil-'azhîm.

Sebagai contoh, ialah sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi saw. di bawah ini:

Dari Jundab, bahwasanya Rasulullah saw. menceritakan ada seorang laki-laki berkata: "Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni Si Fulan!" Kemudian sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman: "Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan amalmu". Atau seperti yang disabdakan Nabi. [H.R. Muslim no.2621]

Oleh karena bahaya lidah yang demikian itulah, Rasulullah saw. mengkhawatirkan umatnya.

Dari Sufyan bin 'Abdullah ats-Tsaqafi, ia berkata: "Aku berkata, wahai Rasulullah, katakan kepadaku dengan satu perkara yang aku akan berpegang dengannya!" Beliau menjawab: "Katakanlah, 'Rabbku adalah Allah', lalu istiqomahlah". Aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah yang paling anda khawatirkan atasku?". Beliau memegang lidah beliau sendiri, lalu bersabda: "Ini". [6]

Syaikh Husain al-'Awaisyah berkata: "Sesungguhnya sekarang ini, sesuatu yang manusia merasa amat tenteram terhadapnya ialah lidah mereka, padahal lidah yang paling dikhawatirkan Nabi saw. atas umatnya. Dan yang nampak, lidah itu seolah-olah pabrik keburukan, tidak pernah lelah dan bosan".[7]


MENJAGA LIDAH

Menjaga lidah disebut juga hifzhul-lisân. Lidah itu sendiri merupakan anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan dikendalikan. Lidah memiliki fungsi sebagai penerjemah dan pengungkap isi hati. Oleh karena itu, setelah Nabi n memerintahkan seseorang beristiqomah, kemudian mewasiatkan pula untuk menjaga lisan. Keterjagaan dan lurusnya lidah sangat berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan seseorang.

Di dalam Musnad Imam Ahmad, dari Anas bin Mâlik, dari Nabi saw., beliau bersabda:

Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, ia tidak akan masuk surga. [8]

Dalam hadits Tirmidzi (no.2407) dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi saw. bersabda:

Jika anak Adam memasuki pagi hari, sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan: "Takwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami. Sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqomah, maka kami juga istiqomah. Jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang". [9]

Oleh karena itu, seorang mukmin hendaklah menjaga lidahnya. Apa jaminan bagi seseorang yang menjaga lidahnya dengan baik? Nabi Muhammad saw. bersabda:

Barang siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya. [10]

Nabi saw. juga menjelaskan, menjaga lidah merupakan keselamatan.

Dari 'Uqbah bin 'Aamir, ia berkata: "Aku bertanya, wahai Rasulullah, apakah sebab keselamatan?" Beliau saw. menjawab: "Kuasailah lidahmu, rumah yang luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu". [H.R. Tirmidzi no.2406]

Maksudnya, janganlah berbicara kecuali dengan perkara yang membawa kebaikan, betahlah tinggal di dalam rumah dengan melakukan ketaatan-ketaatan, dan hendaklah menyesali kesalahan-kesalahan dengan cara menangis. [11]

Imam an-Nawawi (wafat 676 H) berkata: "Ketahuilah, seharusnya setiap mukallaf (orang yang berakal dan baligh) menjaga lidahnya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang jelas maslahat padanya. Ketika berbicara atau meninggalkannya itu sama maslahatnya, maka menurut Sunnah adalah menahan diri darinya. Karena perkataan mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram, atau makruh. Kebiasaan ini, bahkan banyak dilakukan. Sedangkan keselamatan itu tidak ada bandingannya".

Diriwayatkan dalam Shahîhain, al-Bukhaari (no.6475) dan Muslim (no.47), dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu (ra.), dari Nabi saw., ia bersabda:

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.

Hadits yang disepakati keshahîhannya ini merupakan nash yang jelas. Hendaklah seseorang tidak berbicara kecuali jika perkataan itu merupakan kebaikan, yaitu yang nampak maslahatnya. Jika ia ragu-ragu tentang timbulnya maslahatnya, maka hendaklah ia tidak berbicara.

Imam asy-Syafi'i berkata: "Jika seseorang menghendaki berbicara, maka sebelum berbicara hendaklah ia berfiikir; jika jelas nampak maslahatnya, maka ia berbicara; dan jika ragu-ragu, maka tidak berbicara sampai jelas maslahatnya". [12]

Selain itu, lidah merupakan alat yang berguna untuk mengungkapkan isi hati. Jika ingin mengetahui isi hati seseorang, maka perhatikanlah gerakan lidahnya, isi pembicaraannya, dan hal itu akan menunjukkan isi hatinya, baik orang tersebut mau maupun enggan.

Diriwayatkan bahwasannya Yahya bin Mu'adz berkata: "Hati itu seperti periuk dengan isinya yang mendidih. Sedangkan lidah itu adalah gayungnya. Maka perhatikanlah ketika seseorang berbicara. Karena sesungguhnya, lidahnya itu akan mengambilkan untukmu apa yang ada di dalam hatinya, manis, pahit, tawar, asin, dan lainnya. Pengambilan lidahnya akan menjelaskan kepadamu rasa hatinya". [13]


PERKATAAN PARA SALAF TENTANG MENJAGA LISAN

Sungguh, dahulu para salaf terbiasa menjaga dan menghisab lidahnya dengan baik. Dari mereka telah diriwayatkan banyak perkataan bagus yang berkaitan dengan lidah. Berikut ini ialah sebagian dari pembicaraan mereka, sehingga kita dapat memetik manfaat darinya.

Diriwayatkan, bahwasanya 'Umar bin al-Khaththab berkata: "Barang siapa banyak pembicaraannya, banyak pula tergelincirnya. Dan barang siapa banyak tergelincirnya, banyak pula dosanya. Dan barang siapa banyak dosa-dosanya, neraka lebih pantas baginya". [14]

Diriwayatkan, bahwasanya Ibnu Mas'ud pernah bersumpah dengan nama Allah, lalu berkata: "Tidak ada di muka bumi ini sesuatu yang lebih pantas terhadap lamanya penjara daripada lidah! Di muka bumi ini, tidak ada sesuatu yang lebih pantas menerima lamanya penjara daripada lidah". [15]

Diriwayatkan bahwasanya Ibnu Mas'ud berkata: "Jauhilah fudhûlul-kalam (pembicaraan yang melebihi keperluan). Cukup bagi seseorang berbicara, menyampaikan sesuai kebutuhannya". [16]

Syaqiq berkata: 'Abdullah bin Mas'ud bertalbiyah di atas bukit Shafa, kemudian berseru: "Wahai lidah, katakanlah kebaikan, niscaya engkau mendapatkan keberuntungan. Diamlah, niscaya engkau selamat, sebelum engkau menyesal". Orang-orang bertanya: "Wahai Abu 'Abdurrahman, apakah ini suatu perkataan yang engkau ucapkan sendiri, atau engkau dengar?" Dia menjawab, "Tidak, bahkan aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Kebanyakan kesalahan anak Adam ialah pada lidahnya". [17]

Diriwayatkan, bahwasanya Ibnu Buraidah berkata: Aku melihat Ibnu 'Abbas memegangi lidahnya sambil berkata, "Celaka engkau, katakanlah kebaikan, engkau mendapatkan keberuntungan. Diamlah dari keburukan, niscaya engkau selamat. Jika tidak, ketahuilah bahwa engkau akan menyesal". [18]

Diriwayatkan, bahwasanya an-Nakha`i berkata: "Manusia binasa pada fudhûlul-mâl (harta yang melebihi kebutuhan) dan fudhûlul-kalam (pembicaraan yang melebihi keperluan)". [19]

Diriwayatkan, bahwasanya ada seseorang yang bermimpi bertemu dengan seorang 'alim besar. Kemudian orang 'alim itu ditanya tentang keadaannya, dia menjawab: "Aku diperiksa tentang satu kalimat yang dahulu aku ucapkan. Yaitu, dahulu aku pernah mengatakan, manusia sangat membutuhkan hujan." Aku ditanya: "Tahukah engkau bahwa Aku (Allah) lebih mengetahui terhadap maslahat hamba-hamba-Ku?" [20]

Diriwayatkan, bahwasanya seorang Salaf berkata: "Seorang mukmin itu ialah menyedikitkan perkataan dan memperbanyak amal. Adapun orang munafik, ia memperbanyak perkataan dan menyedikitkan amal".

Diriwayatkan, bahwasanya seorang Salaf berkata: "Selama aku belum berbicara dengan satu kalimat, maka aku manguasainya. Namun jika aku telah mengucapkannya, maka kalimat itu menguasaiku".

Diriwayatkan, bahwasanya seorang Salaf berkata: "Diam adalah ibadah tanpa kelelahan, keindahan tanpa perhiasan, kewibawaan tanpa kekuasaan. Anda tidak perlu beralasan karenanya, dan dengannya aibmu tertutupi". [21]

Kesimpulannya, kita diperintah untuk berbicara yang baik dan diam dari keburukan. Jika berbicara, hendaklah sesuai dengan keperluannya. Wallahul-Musta'an.



Mashâdir:
  1. Âfâtul-Lisân fî Dhau`il Kitab was-Sunnah, Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qahthani.
  2. Al-Adzkâr, Imam an-Nawawi, Tahqîq dan Takhrîj: Syaikh Salim al-Hilâli, Penerbit Dar Ibni Hazm, Cetakan Kedua, Tahun 1425H/2004M.
  3. Hashâ`idul-Alsun, Syaikh Husain al-'Awaisyah, Penerbit Darul-Hijrah.
  4. Jami’ul ‘Ulum wal-Hikam, Imam Ibnu Rajab, dengan penelitian Syu’aib al-Arnauth dan Ibrâhîm Bajis, Penerbit ar-Risalah, Cetakan kelima, Tahun 1414H/1994M.
  5. Dan lain-lain.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XI/1429H/2008. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]


Footnotes:

[1]. Tafsir Adh-wâ`ul Bayân, karya Syaikh Muhammad al-Amin asy-Syinqithi. Lihat surat ar-Rahmân, 55/3-4.
[2]. Âfâtul-Lisân fî Dhau`il Kitab was-Sunnah, Dr. Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qahthani, hlm. 4-5, 159-160.
[3]. Disebutkan oleh Ibnul-Qayyim dalam ad-Dâ` wad-Dawâ`, Tahqîq: Syaikh 'Ali bin Hasan al-Halabi, Penerbit Dar Ibnil-Jauzi, hlm. 155.
[4]. Âfâtul-Lisân fî Dhau`il Kitab was-Sunnah, hlm, 5-6, 163.
[5]. HR at-Tirmidzi, no. 2314. Ibnu Majah, no. 3970. Ahmad, 2/355, 533. Ibnu Hibban, no. 5706. Syaikh al-Albâni menyatakan: "Hasan shahîh".
[6]. HR Tirmidzi, no. 2410. Ibnu Majah, no. 3972. Dan dishahîhkan oleh Syaikh al-Albani.
[7]. Hashâ`idul-Alsun, Penerbit Darul-Hijrah, hlm. 15.
[8]. HR Ahmad, no. 12636, dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun-Nazhirin, 3/13.
[9]. HR Tirmidzi, no. 2407, dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun-Nazhirin, 3/17, no. 1521. Lihat pula Jami'ul 'Ulûm wal-Hikam, 1/511-512.
[10]. HR Bukhâri, no. 6474. Tirmidzi, no. 2408. Dan lafazh ini milik al-Bukhâri.
[11]. Tuhfatul-Ahwadzi Syarh Sunan Tirmidzi.
[12]. Al-Adzkâr, Imam an-Nawawi. Tahqîq dan Takhrîj: Syaikh Salim al-Hilâli, Penerbit Dar Ibni Hazm, Cet. 2, Th. 1425H/2004M, 2/713-714.
[13]. Hilyatul-Au'iyâ`, 10/63. Dinukil dari Âfâtul-Lisân fî Dhau`il Kitab was-Sunnah, hlm, 159.
[14]. Riwayat al-Qudha`i dalam Musnad asy-Syihab, no. 374. Ibnu Hibban dalam Raudhatul-'Uqala`, hlm. 44. Dinukil dari Jami’ul ‘Ulûm wal Hikam, Juz 1, hlm. 339.
[15]. Riwayat Ibnu Hibban dalam Raudhatul-'Uqala`, hlm. 48. Dinukil dari Jami’ul ‘Ulûm wal Hikam, Juz 1, hlm. 340.
[16]. Jami’ul ‘Ulûm wal Hikam, Juz 1, hlm. 339.
[17]. H.R. Thabrani, Ibnu 'Asakir, dan lainnya. Lihat Silsilah ash-Shahîhah, no. 534.
[18]. Âfâtul-Lisân fî Dhau`il Kitab was-Sunnah, hlm. 161.
[19]. Jami’ul ‘Ulûm wal Hikam, Juz 1, hlm. 339.
[20]. Âfâtul-Lisân fî Dhau`il Kitab was-Sunnah, hlm. 160-161.
[21]. Hashâ`idul-Alsun, hlm. 175-176.

Penyebab dan Penanganan Mimisan (Epitaksis)

http://1nd1r4.files.wordpress.com/2008/07/mimisan.jpg?w=270&h=270Mimisan atau dalam bahasa kedokterannya disebut Epistaksis merupakan gejala yang sangat sering dijumpai pada anak anak, walau demikian banyak orang tua yang ketakutan dan bingung bila anaknya kedapatan sedang mimisan. 

Mimisan sendiri bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit, itu artinya mimisan bisa terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat.

Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang.

Sebab lokal yang lain adalah infeksi hidung dan organ sekitarnya, tumor baik yang jinak maupun ganas, perubahan lingkungan yang mendadak misalnya perubahan tekanan atmosfir yang mendadak pada penerbang dan penyelam, benda asing yang masuk ke hidung tanpa permisi, dan penyebab yang lain yang belum diketahui dengan pasti.

Sedangkan kelainan di bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara lain, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan darah, leukimia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh tubuh seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.

Memang penyebab mimisan seperti yang dijabarkan diatas sangat banyak dan kompleks, baik yang merupakan penyebab yang ringan (tidak memerlukan penanganan lebih lanjut) maupun yang merupakan penyebab yang berat alias harus mendapatkan penanganan khusus. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat pada pasien dengan mimisan untuk diobati dengan cermat dan tepat.

Prinsip penanganan mimisan ada tiga yaitu menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan mencegah terulangnya mimisan. Untuk perdarahan yang ringan, menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan menekan kedua cuping hidung ke tengah selama beberapa menit. Untuk perdarahan yang hebat dan penghentian perdarahan dengan menekan cuping hidung gagal maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan mimisan adalah syok dan anemia. Kedua komplikasi ini terjadi akibat perdarahan yang banyak yang tidak tertanggulangi atau terlambat mendapatkan penanganan. Komplikasi yang lain adalah turunnya tekanan darah akibat dari kehilangan darah yang banyak.
Tidak usah khawatir, menurut para ahli 90 persen mimisan akan berhenti sendiri dengan segera, sedangkan yang 10 persen memerlukan tindakan khusus. Asal tidak terlambat mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi.



source:blogdokter.com
blog editor: dr. wahyu triasmara

Rabu, 29 September 2010

Meninggal Dengan Jiwa Yang Tenang


"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku"
[Q.S. al-Fajr 89:27-30]

Inilah tujuan sebenarnya dari hidup kita di dunia yaitu kembali kepada Allah dengan jiwa yang tenang lagi diridhoi-Nya. Adalah suatu hal yang sia-sia apa yang kita usahakan di dunia ternyata pada akhirnya kita menjadi manusia yang merugi saat menghadap Allah Ta'ala.

Khalid bin 'Abdurrahman asy Syayi' dalam artikelnya "Bahagia Dengan Husnul Khatimah, Sengsara Dengan Su'ul Khatimah" mengulas lebih dalam seperti apa dan bagaimana meninggal dunia dengan akhir yang baik dan buruk, berikut cuplikannya:



BAHAGIA DENGAN HUSNUL KHATIMAH, SENGSARA DENGAN SU'UL KHATIMAH

Keadaan seseorang saat tutup usia memiliki nilai tersendiri, karena balasan baik dan buruk yang akan diterimanya tergantung pada kondisinya saat tutup usia. Sebagaimana dalam hadits yang shahih:

Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya. [H.R. Bukhari dan selainnya]

Oleh sebab itulah, seorang hamba Allah yang shalih sangat merisaukannya. Mereka melakukan amal shalih tanpa putus, merendahkan diri kepada Allah agar Allah memberikan kekuatan untuk tetap istiqamah sampai meninggal. Mereka berusaha merealisasikan wasiat Allah Azza wa Jalla:

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri). [Q.S. Ali Imran 3:102]

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dalam Shahih-nya, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Ash Radhiyallahu 'anhuma (ra.), dia mengatakan:

Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (saw.) bersabda: Sesungguhnya qalbu-qalbu keturunan Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Allah laksana satu hati, Allah membolak-balikannya sesuai kehendakNya,kemudian beliau saw. berdoa:Ya Allah, Dzat yang membolak-balikan hati, palingkanlah hati-hati kami kepada ketaatanMu".

Itulah pentingnya kondisi tutup usia. Sementara itu, kondisi seseorang pada detik-detik terakhir kehidupannya ini, tergantung amal perbuatan pada masa lampau. Barangsiapa yang berbuat baik di saat waktu dan usianya memungkinan, maka Insya Allah akhir hidupnya baik. Dan jika sebaliknya, maka sudah tentu kejelekan yang akan menimpanya. Allah tidak akan pernah menzhaliminya, meskipun sedikit.

Mengingat pentingnya masalah ini dan keharusan memperhatikannya, maka dengan memohon kepada Allah, tulisan ini kami angkat untuk menjadi pengingat kita semua.


HUSNUL KHATIMAH

Husnul khatimah adalah akhirnya yang baik. Yaitu seorang hamba, sebelum meninggal, ia diberi taufiq untuk menjauhi semua yang dapat menyebakan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT.). Dia bertaubat dari dosa dan maksiat, serta semangat melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik, hingga akhirnya ia meninggal dalam kondisi ini.

Dalil yang menunjukan makna ini, yaitu hadits shahih dari Anas bin Malik ra., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

"Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya: Bagaimana Allah akan memanfaatkannya? Rasulullah menjawab:Allah akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.[H.R. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan al Hakim dalam Mustadrak]

Husnul khatimah memiliki beberapa tanda, di antaranya ada yang diketahui oleh hamba yang sedang sakaratul maut, dan ada pula yang diketahui orang lain.

Tanda husnul khatimah, yang hanya diketahui hamba yang mengalaminya, yaitu diterimanya kabar gembira saat sakaratul maut, berupa ridha Allah sebagai anugerahNya. Allah SWT. berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah," kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". [Q.S. Fushshilat 41:30]

Kabar gembira ini diberikan saat sakaratul maut, dalam kubur dan ketika dibangkitkan dari kubur. Sebagai dalilnya, yaitu sabda Rasulullah saw.:

"Barangsiapa yang suka bertemu Allah, maka Allahpun suka untuk bertemu dengannya. Dan barangsiapa tidak suka bertemu Allah, maka Allah pun benci untuk bertemu dengannya”. ‘Aisyah bertanya: Wahai Nabi Allah! Apakah (yang dimaksud) adalah benci kematian? Kita semua benci kematian? Rasulullah menjawab:Bukan seperti itu. Akan tetapi, seorang mukmin, apabila diberi kabar gembira tentang rahmat dan ridha Allah serta SurgaNya, maka ia akan suka bertemu Allah. Dan sesungguhnya, orang kafir, apabila diberi kabar tentang azab Allah dan kemurkaanNya, maka ia akan benci untuk bertemu Allah, dan Allah pun membenci bertemu dengannya”.

Mengenai makna hadits ini, al-Imam al-Khatthabi mengatakan: “Maksud dari kecintaan hamba untuk bertemu Allah, yaitu ia lebih mengutamakan akhirat daripada dunia. Karenanya, ia tidak senang tinggal terus-menerus di dunia, bahkan siap meninggalkannya. Sedangkan makna kebencian adalah sebaliknya”.

Imam Nawawi berkata: ”Secara syari’at, kecintaan dan kebencian yang diperhitungkan adalah, saat sakaratul maut, saat taubat tidak diterima (lagi). Ketika itu, semuanya diperlihatkan bagi yang sedang naza’ (proses pengambilan nyawa), dan akan nampak baginya tempat kembalinya.”


TANDA-TANDA HUSNUL KHATIMAH

Tanda-tanda husnul khatimah banyak yang telah disimpulkan oleh para ulama dengan penelitian terhadap nash-nash yang terkait. Di sini kami bawakan sebagian tanda-tanda tersebut di antaranya:

1. Mengucapkan kalimat syahadat saat akan meninggal. Dalilnya adalah hadits riwayat al-Hakim dan selainnya, bahwasannya Rasullullah saw. bersabda:

Barangsiapa yang akhir ucapannya La illaha illallah, maka ia masuk surga.

2. Meninggal dengan kening berkeringat. Berdasarkan hadits riwayat Buraidah bin al-Hashib ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.

3. Meninggal pada malam Jum`at atau siangnya. Rasulullah saw. bersabda:

Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum`at atau malam Jum`at, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur. [H.R. Ahmad dan Tirmidzi]

4. Mati syahid di medan jihad di jalan Allah, atau mati saat menempuh perjalanan untuk peperangan di jalan Allah, mati karena tertimpa sakit Tha’un (pes), atau mati karena tenggelam. Dalilnya adalah hadits riwayat Imam Muslim dalam Shahih-nya dari Rasulullah saw., bahwasanya beliau saw. bersabda:

Siapakah orang yang syahid menurut kalian?Para sahabat menjawab:Orang yang terbunuh di jalan Allah, maka ia syahid”. Rasulullah bersabda:Kalau begitu, orang yang mati syahid dari umatku sedikit,mereka bertanya:Kalau begitu, siapa wahai Rasulullah?Beliau saw. menjawab:Orang yang terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Orang yang mati di jalan Allah, maka ia syahid. Orang yang mati karena sakit tha’un, maka ia syahid. Barangsiapa yang mati karena sakit perut, maka ia syahid. Dan orang yang (mati) tenggelam adalah syahid”.

5. Mati karena tertimpa reruntuhan. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Nabi saw., beliau bersabda:

Orang yang mati syahid ada lima (yaitu): orang yang (mati) terkena penyakit tha’un, sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang terkena reruntuhan dan orang yang syahid di jalan Allah.

6. Tanda husnul khatimah, yang khusus bagi wanita, ialah meninggal saat nifas, ataupun meninggal saat sedang hamil. Dalilnya, hadits riwayat Imam Ahmad dan selainnya, dengan sanad yang shahih dari ‘Ubadah bin ash Shamit ra., bahwa Nabi Muhammad saw. menyebutkan beberapa syuhada’, di antaranya:

Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke Surga.

7. Meninggal karena terbakar dan radang selaput dada. Sebagai dalilnya, Rasulullah saw. pernah menyebutkan macam-macam orang yang mati syahid, termasuk orang yang mati terbakar. Demikian pula orang yang meninggal lantaran menderita radang selaput dada, yaitu bengkak yang meradang, nampak pada selaput yang ada di bagian dalam tulang-tulang rusuk. Adapun haditsnya diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunannya.

8. Di antara dalil yang menjelaskan jenis kematian syahid yang lain adalah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan an-Nasaa-i dan selain keduanya, bahwa Nabi saw. bersabda:

Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela keluarganya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela agamanya, maka ia syahid. Dan barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya, maka ia syahid.

9. Meninggal karena sedang ribath (menjaga wilayah perbatasan) di jalan Allah Ta`ala. Berdasar hadits riwayat Muslim dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda:

Berjaga-jaga sehari-semalam (di daerah perbatasan) lebih baik daripada puasa beserta shalat malamnya selama satu bulan. Seandainya ia meninggal, maka pahala amalnya yang telah ia perbuat akan terus mengalir, dan akan diberikan rizki baginya, dan ia terjaga dari fitnah.

10. Meninggal dalam keadaan melakukan amal shalih. Nabi saw. bersabda:

Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah (pahala) Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa ber-shadaqah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga. [H.R. Imam Ahmad dan selainnya]

Demikian beberapa tanda husnul khatimah yang telah disimpulkan dari berbagai nash. Syaikh Muhammad Nashirudin al-Albani mengingatkan hal itu di dalam kitab beliau, Ahkamul Janaiz.

Akan tetapi, ketahuilah wahai saudara-saudaraku, bahwa terlihatnya salah satu di antara tanda-tanda itu pada satu mayit, bukan berarti dia pasti menjadi penduduk Surga. Namun diharapkan, itu sebagai pertanda baik baginya. Sebagaimana jika tanda-tanda itu tidak pada satu mayit, maka janganlah divonis bahwa seseorang ini tidak baik. Semua ini merupakan masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Azza wa Jalla.


PENYEBAB HUSNUL KHATIMAH

1. Faktor terpenting, yaitu kontinyu melakukan ketaatan dan bertakwa kepada Allah. Intinya ialah merealisasikan tauhid, menjauhi hal-hal yang diharamkan, dan segera bertaubat dari perbuatan haram yang melumurinya. Tindakan yang paling diharamkan adalah syirik, baik syirik besar maupun syirik kecil. Allah SWT. berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [Q.S. an-Nisaa' 4:48]

2. Hendaknya berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh agar diwafatkan dalam keadaan beriman dan bertakwa.

3. Hendaknya mengerahkan segala kemampuan dalam memperbaiki diri, secara lahir dan batinnya, niat dan maksudnya diarahkan untuk memperbaiki diri. Ketentuan Allah di alam ini telah berlaku. Allah memberikan taufik kepada orang yang mencari kebenaran. Allah akan mengokohkannya di atas al-haq serta menutup amalnya dengan al-haq itu.


SU`UL KHATIMAH

Su’ul khatimah (akhir yang buruk) adalah, meninggal dalam keadaan berpaling dari Allah Azza wa Jalla, berada di atas murkaNya serta meninggalkan kewajiban dari Allah.

Tidak diragukan lagi, demikian ini akhir kehidupan yang menyedihkan, selalu dikhawatirkan oleh orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjauhkan kita darinya.

Terkadang nampak pada sebagian orang yang sedang sakaratul maut, tanda-tanda yang mengisyaratkan su’ul khatimah, seperti menolak mengucapkan syahadat, justru mengucapkan kata-kata jelek dan haram, serta menampakkan kecendrungan padanya, dan lain sebagainya.

Kami perlu menyebutkan sebagian contoh nyata kejadian tersebut.

Kisah yang dibawakan oleh Ibnul Qayyim dalam kitabnya, al Jawaabul Kaafi, bahwa ada seseorang saat sakaratul maut, dia diingatkan: “Ucapkanlah: La illaha illallah“ Lalu orang itu menjawab: “Apa gunanya bagiku. Aku pun tidak pernah mengerjakan shalat karena Allah, meskipun sekali,” akhirnya ia pun tidak mengucapkannya.

Al-Hafizh Rajab dalam kitab Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, menukil dari salah satu ulama, ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Rawwad, beliau berkata: “Aku menyaksikan seseorang, yang ketika hendak meninggal di-talqin (diajari) La illaha illallahu. Akan tetapi, ia mengingkarinya pada akhir ucapannya".

Kemudian Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bertanya kepadanya tentang orang ini. Ternyata ia seorang pecandu khamr (minuman keras). Selanjutnya Syaikh ‘Abdul ‘Aziz berkata: “Takutlah kalian terhadap perbuatan-perbuatan dosa, karena perbuatan dosa itu yang telah menjerumuskannya”.

Hal serupa juga diceritakan oleh al-Hafizh adz-Dzahabi, ada seorang yang bergaul dengan pecandu khamr, maka saat ajal akan tiba, dan ada seseorang yang datang untuk mengajarinya syahadat, ia malah mengatakan: “Minumlah dan beri aku minum,” kemudian ia meninggal.

Al-‘Alamah Ibnul Qayyim bercerita mengenai seseorang yang diketahui gemar musik dan mendendangkannya. Tatkala wafat menjemputnya, dia diingatkan: "Katakanlah: La illaha illallahu, (tetapi) dia justru mulai mengigau dengan lagu sampai kemudian mati tanpa mengucapkan kalimat tauhid".

Beliau juga berkata: Sebagian pedagang mengabarkan kepadaku tentang karib-kerabatnya yang hampir meninggal, sementara mereka di sisinya. Mereka mentalkinkan La illaha illallahu, namun ia mengigau “ini murah, ini barang bagus, ini begini dan begitu,” sampai ia meninggal dan tanpa bisa melafazhkan kalimat tauhid.

Berikut ini, kami bawakan keterangan Ibnul Qayyim. Komentar ini dibawakan setelah menyebutkan kisah-kisah di atas. Beliau berkata:

“Subhanallah, betapa banyak orang yang menyaksikan ini mendapatkan pelajaran? Apabila seorang hamba, pada saat sadar, kuat, serta memiliki kemampuan, dia bisa dikuasai setan, ditunggangi perbuatan maksiat yang diinginkannya, mampu membuat hatinya lalai dari mengingat Allah Azza wa Jalla, menahan lisannya dari dzikir, dan (begitu pula) anggota badannya dari mentaatiNya, lalu bagaimana kiranya ketika kekuatannya melemah, hati dan jiwanya kacau karena sakitnya naza’ (tercabutnya nyawa) yang sedang dia alami? Sementara saat itu, setan mengerahkan seluruh kekuatan dan konsentrasinya, dan menghimpun semua kemampuannya untuk mencuri kesempatan. Sesungguhnya ini adalah klimaks. Saat itu, hadir setan yang terkuat, sementara si hamba dalam kondisi paling lemah. Siapakah yang selamat?"

Pada saat kondisi ini:

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. [Q.S. Ibrahim 14:27]

Maka, orang yang dilalaikan hatinya dari mengingat Allah, (selalu) memperturutkan nafsunya dan melampaui batas, bagaimana mungkin diberi petunjuk agar husnul khatimah? Orang yang hatinya jauh dari Allah Azza wa Jalla, lalai dariNya, mengagungkan nafsunya, menyerahkan kepada syahwatnya, lisannya kering dari dzikir, serta anggota badannya terhalang dari ketaatan dan sibuk dengan maksiat, maka mustahil diberi petunjuk agar akhir kehidupannya baik (husnul khatimah).


SU`UL KHATIMAH MEMPUNYAI DUA TINGKATAN

1. Tingkatan terbesar dan terjelek.

Yaitu orang yang hatinya penuh dengan keraguan dan penentangan saat sakaratul maut, kemudian ia mati dalam keadaan seperti ini, Maka, hal ini akan menjadi penghalang antara dia dan Allah.

2. Tingkatan yang lebih rendah.

Yaitu orang yang hatinya cenderung kepada urusan dunia atau keinginan syahwatnya, lalu keinginan ini tergambar di dalam hatinya saat sakaratul maut. Biasanya, seseorang meninggal dalam kondisi yang biasa ia lakoni pada kehidupan nyatanya. Jika jelek, maka akhirnya juga jelek. Semoga Allah melindungi kita dari keduanya.


SEBAB-SEBAB SU`UL KHATIMAH

Dari uraian ini, maka nampak jelas, bahwa penyebab su’ul khatimah adalah lawan dari penyebab husnul khatimah yang telah disebutkan.

Penyebab utamanya adalah kerusakan aqidah. Di antara penyebabnya juga adalah, rakus terhadap dunia, mencarinya dengan cara-cara haram, berpaling dari jalan kebaikan, serta terus-menerus melakukan perbuatan maksiat.


PENUTUP

Semoga Allah melindungi kita dari su’ul khatimah. Seseorang yang amalan lahirnya baik, serta batinnya juga senantiasa bersama Allah, jujur dalam perkataan dan perbuatan, maka dia tidak akan mengalami su’ul khatimah. Sebaliknya, su’ul khatimah akan dialami oleh orang yang aqidahnya rusak, amalan lahirnya pun rusak, berani melakukan dosa-dosa besar, bahkan mungkin dia malakukan itu sampai ajal menjemput tanpa sempat bertaubat.

Karena itu, selayaknya bagi orang yang berakal agar mewaspadai ketergantungan hatinya terhadap perbuatan-perbuatan haram, dan mengharuskan hati, lisan serta anggota badannya untuk mengingat Allah Azza wa Jalla dan tetap taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di manapun berada.

Ya Allah, jadikanlah amal terbaik kami sebagai penutup amal kami. Jadikanlah umur terbaik kami sebagai akhirnya. Dan jadikanlah hari terbaik kami sebagai hari kami menjumpaiMu.

Ya Allah, berilah taufik kepada kami untuk melaksanakan berbagai kebaikan dan menjauhi semua kemungkaran.



  • [Diterjemahkan dari kutaib, Husnul Khatimah wa Su-uha, al Ma’na, al ‘Alamat, al Asbab, Khalid bin ‘Abdurrahman asy Syayi’. Dar Balansiah Cet. I Th. 1422 H/2001 M.]
  • [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03//Tahun X/1427H/2006M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

Pencegahan dan Penanganan Kaki Yang Mengalami Kram Otot

http://www.kompas.com/data/photo/2010/01/22/1500298p.jpgKram kaki adalah nyeri akibat spasme otot di kaki yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah otot betis di bawah dan belakang lutut. Nyeri kram dapat berlangsung beberapa detik hingga menit dengan keparahan bervariasi. 

Kram kaki biasanya terjadi saat kita beristirahat, bahkan mungkin sedang tidur. Orang tua lebih sering terkena kram daripada orang muda. Pada beberapa orang tua, kram bahkan bisa terjadi setiap hari.

Penyebab

Pada umumnya penyebab kram tidak diketahui (idiopatik). Sementara ahli berpendapat bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut dirangsang untuk kontraksi. Hal ini terjadi saat kita tidur dengan posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram. Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya.
Pada beberapa kasus, kram mungkin terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:
  • Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram. Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine, salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine, phenothiazines, dan nicotinic acid.
  • Dehidrasi
  • Ketidakseimbangan zat garam dalam darah (misalnya, kadar kalsium atau potasium terlalu rendah)
  • Kehamilan, terutama pada trimester akhir
  • Kelenjar tiroid yang kurang aktif
  • Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
  • Gangguan saraf
  • Sirosis hati
Pada kondisi di atas, kram hanyalah satu dari beberapa gejala lainnya. Bila tidak ada gejala lain, kemungkinan besar kram bersifat idiopatik dan bukan karena kondisi di atas.

Penanganan

Gerakan pelemasan (stretching) dan pemijatan biasanya dapat meredakan serangan kram. Obat pengurang sakit biasanya tidak bermanfaat karena tidak cukup cepat bekerja. Namun, pengurang sakit seperti paracetamol mungkin bermanfaat meringankan nyeri dan lemas otot yang kadang masih berlangsung hingga 24 jam setelah hilangnya kram.

Pencegahan

  • Beritahu dokter bila kram kemungkinan disebabkan oleh konsumsi salah satu obat di atas. Dokter dapat memberikan obat alternatif.
  • Minum setidaknya enam gelas penuh setiap hari, termasuk satu gelas sebelum tidur. Juga perbanyak minum sebelum, selama dan setelah berolah raga.
  • Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium. Makan satu atau dua buah pisang sehari sudah cukup memenuhi kebutuhan potasium Anda.
  • Bila Anda sering mengalami kram saat tidur, lakukan gerakan pelemasan pada otot-otot betis sebelum tidur. Caranya adalah dengan berdiri sekitar 60-90 cm dari dinding, lalu condongkan badan ke arah dinding dengan telapak kaki tetap di tempat. Lakukanlah beberapa kali. Anda mungkin perlu beberapa hari melakukannya sampai efeknya terasa.
  • Tidurlah dengan posisi yang mencegah otot betis Anda tertekan tanpa disadari:
    • Gunakan bantal untuk menyangga telapak kaki saat Anda tidur telentang.
    • Bila Anda tidur tengkurap, posisikan telapak kaki menggantung di ujung kasur.
    • Usahakan selimut tetap longgar di bagian kaki agar jari-jari dan kaki telapak tidak menghadap ke bawah saat tidur.


    Source: majalahkesehatan.com
    blog editor: dr. wahyu triasmara

Menanam ataukah Menuai ?


Kita hidup seperti filosofi pertanian, karena itu janganlah kita sampai melewatkan pesan-pesan Allah SWT. yang disampaikan-Nya melalui tanaman.

Hidup ini adalah pilihan antara baik dan buruk, tergantung antara kesadaran atau kesombongan kita, kalau kita bertindak sebagai "subjek" atau "pelaku" atau "pemain", maka ingatlah selalu akan prinsip "Menanam" atau "Menuai".

Orang yang Menanam:
adalah orang yang sabar, optimis akan panen yang baik yang "suatu saat kelak" membawa kebahagiaan baginya, menikmatinya di akhir.

Orang yang Menuai:
adalah orang yang kurang sabar, selalu berhitung ingin keuntungan "instan", tak peduli akan panen yang baik "di suatu saat kelak itu".


Sebaliknya kalau kita menjadi "objek", maka bersiap-siaplah dengan prinsip hidup kita seperti "DAUN TEH" atau "DAUN TEMBAKAU". Hidup itu terkadang lama dan terkadang sangat singkat.


Bisa jadi kita akan mati di usia lanjut sebagaimana "Daun Tembakau" yang akan dipetik oleh pemiliknya bila sudah tua.



Tetapi jangan kira Allah SWT. akan memanggil kita di usia muda sebagaimana para petani teh yang hanya memetik "Daun Teh" yang masih muda saja.

Innalillahi wa inna illaihi rojiuun...
Di mana kesombonganmu wahai manusia?


Rasulullah saw bersabda: "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati, mereka itulah orang-orang yang cerdas"
[H.R. Ibnu Majah no.4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam ash-Shahihah no.1384]

Selasa, 28 September 2010

Kematian Saya


Sore itu saya pulang agak cepat, rasanya badan ini lelah dan ingin berbaring barang sekejap sebelum pergi ke tempat praktek. Selesai mandi dan shalat, saya pun membaringkan diri dan terlelap.

Kemudian saya mendengar anak kami masuk membangunkan saya, di goyang-goyangkannya badan saya, saya pun terbangun dan tersadar ingin menjawab, tapi entang mengapa saya tak mampu berkata-kata, Ya, saya benar-benar tak mampu bergerak apalagi bertutur.

"Ya Allah apa gerangan yang terjadi?" Anak saya segera menelpon ibunya dan menceritakan keadaan aneh saat itu.

Kemudian istri saya pun akhirnya datang dengan meraung-raung, seluruh rumah pun gempar dan menangis, sedangkan saya seperti terlihat tidak berdaya sama sekali. Tubuh saya terasa dingin tanpa menggigil.

Dalam hati saya justru merasa sedih karena telah membuat keluarga dan orang-orang di rumah menjadi bersedih dan kalang kabut, tapi apa hendak dikata?

Tak sampai di situ saja, yang membuat saya semakin sedih adalah ketika saya tidak mampu menunjukkan bahwa saya masih hidup ketika datanglah seorang dokter yang akhirnya darinya saya pun dinyatakan telah meninggal dunia.

Tentu saja hal itu semakin membuat orang-orang menangis histeris.

Dalam ketidakberdayaan, saya hanya bisa memandang orang-orang mulai mengangkat badan ini, memandikannya, kemudian badan saya pun dipakaikan kain kafan. Namun saya tetap tidak merasakan apapun dengan badan ini.

Teman-teman mulai berdatangan, bunga-bunga pun mulai bertaburan.

Di saat saya sedang dishalatkan, di saat itu saya baru merasakan suara-suara shalat yang sangat-sangat menyejukkan, tapi di saat itu penyesalan dan ketakutan datang bercampur aduk. Hingga ketika rasa cemas mulai memuncak, benak saya semakin dipenuhi dengan menghitung, menghitung, dan terus menghitung amal seraya berharap melebihi dosa-dosa saya? Tapi tetap saja apa yang coba saya hitung tidak berujung pada kepastian, saya tetap was-was.

Ya Allah, saya tahu akan ke mana tubuh saya ini dibawa saat orang-orang mulai menandu saya. Ya, ternyata benarlah adanya, saya hendak dihantarkan menuju rumah peristirahatan yang terakhir, begitu gelap dan sangat dingin.

Dalam kegelapan dan kedinginan seperti itu, samar-samar saya telah diperdengarkan oleh Allah dengan suara-suara dari orang-orang yang di luar sana, beberapa saat saya baru menyadari ternyata mereka sedang “berbagi” hasil jerih payah saya selama ini.

Ya Allah... Apakah hanya itu yang mereka pikirkan?! Sedang saya terbujur kaku di tempat gelap dan dingin ini?! Sungguh-sungguh mereka manusia yang sombong...

Semakin lama semakin sunyi, Ya Allah, sungguh sunyi gelap gulita! Saya semakin takut luar biasa!!!

Karena saking takutnya saya pun bangun memberontak!

Ah rupanya saya bermimpi!!!

Ya Allah, saya bersujud syukur kepada-Mu karena Engkau masih berkenan memberi waktu untuk saya bertaubat dan beramal lebih baik lagi.


"...Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?..."

[Q.S. Faathir 35:37]

Ujian Yang Sama Untuk Dua Keluarga Yang Berbeda


Mengapa tidak semua peserta ujian bisa lulus SNMPTN? Padahal materi soal ujian dalam SNMPTN semuanya sama se-Indonesia? Itu karena kemampuan para peserta ujian yang berbeda-beda.

Begitupun tidak semua tentara layak jadi prajurit Kopassus, karena tidak semua tentara mampu melewati ujian berat untuk menjadi anggota Kopassus. Oleh karena itu menjadi anggota Kopassus adalah sebuah kebanggaan karena butuh perjuangan keras dan kesabaran yang tinggi.

Begitupun surga Allah, tidak semua manusia layak masuk surga, karena tidak semua manusia mau bersabar dan bertaqwa kepada Allah. Oleh karena itu adalah suatu kebanggaan luar biasa menjadi orang yang bersabar dan orang yang bertaqwa kepada Allah, karena orang-orang seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT.


Kisah Dua Keluarga Dengan Ujian Yang Sama

Dua keluarga diuji dengan satu ujian yang sama, namun sekalipun ujian itu sama, tetapi masing-masing dua keluarga tersebut menempuh jalan yang berbeda. Di sinilah Allah Ta'ala kemudian memperlihatkan perbedaan antara keluarga yang beriman dengan keluarga yang cinta dunia.


Ada dua wanita mendapat anugerah kehamilan,
Sebuah impian yang didambanya selama ini,
Terbayang akan lahir ke dunia bayi mungil generasi penerus.

Saat-saat yang ditunggu akhirnya tiba,
Si bayi hendak memulai kehidupan barunya di dunia,
Setelah beberapa saat berselang,
Di puncak segala sukacita,
Terjadilah prahara,
Perdarahan kandungan yang hebat!

Suasana segera berubah, kecemasan mencekam,
Bidan dan suster berlari melaksanakan tugasnya,
Segala ikhtiar manusia pun diupayakan.

Di saat itu, tak ada perbedaan di antara keduanya,
Keluarga Pertama menangis meratap, dan
Keluarga Kedua pun menangis meratap pula.

Namun setelah itu barulah terlihat perbedaannya:

Keluarga Pertama, berdoa bersama memohon bantuan Allah bagi dokter yang sedang berupaya sekuat tenaga.
Sedangkan Keluarga Kedua, sibuk merekam dan mencatat upaya pak dokter.

Keluarga Pertama memanggil Ulama untuk memperkuat usaha mereka.
Sedangkan Keluarga Kedua memanggil pengacara untuk memperkuat mereka.

Keluarga Pertama mencari Kitab Suci untuk menguatkan.
Sedangkan Keluarga Kedua mencari Kitab Hukum untuk menguatkan.

Keluarga Pertama merenungi hakikat ketidakberdayaan manusia.
Sedangkan Keluarga Kedua mengeluhkan hak asasi manusia dan hak pasien.

Keluarga Pertama berwirid, berdzikir, berdo'a, dan bersimpuh merendah kepada Allah.
Sedangkan Keluarga Kedua berghibah, tajasus, rofas pada manusia.

Kun Faya Kun, ikhtiar dokter tak berhasil,
Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun,
Allah mengambil bayi tersebut.

Keluarga Pertama menangis sedih.
Sedangkan Keluarga Kedua menangis sedih tapi memendam dendam.

Keluarga Pertama memohon ampunan pada Allah.
Sedangkan Keluarga Kedua memohon hukuman pada aparat.

Keluarga Pertama berharap surga.
Sedangkan Keluarga Kedua berharap dana.

Keluarga Pertama berterima kasih atas upaya dokter.
Sedangkan Keluarga Kedua berterima kasih atas upaya aparat.

Na'adzubillahi mindzalik

Di pihak manakah anda?

KISI-KISI

DI DOWNLOAD YA SKALIGUS SEBARKAN KE YANG LAEN
LINK: KISI-KISI

Rambut rontok saat menyusui

Sering dimasa paska melahirkan, ibu menyusui mengalami kerontokan rambut, hal ini sebetulnya tidak perlu dirisaukan, karena sifatnya sementara, dan tidak berhubungan dengan menyusui, melainkan karena kadar estrogen yang menurun dimasa paska melahirkan. Kondisi ini kembali normal biasanya dalam 6-12 bulan setelah melahirkan.



Rambut memiliki fase pertumbuhan yang disebut anagen serta fase istirahat yang disebut telogen. Di batok kepala, anagen berlangsung hampir 3 tahun lamanya, sementara telogen berlangsung sekitar 3 bulan (bisa bervarasi dan sifatnya individual). Dalam fase telogen, rambut yang ada tetap berada ditempatnya (folikel)sampai akhirnya terdorong oleh rambut baru yang dalam fase anagen.

Secara normal sekitar 85-95% rambut wanita berada dalam fase pertumbuhan, tetapi perubahan hormon selama hamil menstimulasi peningkatan prosentase rambut yang ada dalam fase pertumbuhan. Akibatnya, banyak bumil yang rambutnya bertambah tebal/subur saat hamil.

Setelah kelahiran bayi (yang diikuti dengan perubahan hormon), banyak rambut2 tadi akan memasuki fase istirahat (telogen). Karena fase istirahat selalu diikuti dengan fase pertumbuhan, maka ibu yang bersangkutan akan mengalami kerontokan rambut yang lebih banyak dari biasanya.

Kerontokan ini biasanya mulai sekitar 3 bulan paska melahirkan. Sampai kira2 satu-enam bulan kemudian (rata2 tiga bulan). Kerontokan akan lebih terlihat parah kalau rambut busui nya panjang. Umumnya akan kembali normal dalam 6 bulan atau sekitar 6-12 bulan paska melahirkan.

Jika setelah 12 bulan kondisi ini tidak pulih, maka segeralah minta bantuan dokter. Ada kondisi tertentu yang menyebabkannya diantaranya adalah hypothyroid (kadar hormon tyroid yang rendah)atau anemia akibat kekurangan zat besi.

Sementara menunggu 6-12 bulan diatas busui dapat melakukan hal2 sebagai berikut:

  • Potong rambut agak pendek (bergaya pendek), rambut yg pendek lebih mudah dirawat.
  • Sampo dan kondisioner yang bagus bisa juga membantu mengurangi kerontokan.
  • Hindari menggunakan sisir yang "menarik rambut", agar tidak menambah kerontokannya.
  • Suplemen multivitamin dan mineral bisa juga membantu dan pastikan mendapatkan asupan protein yang cukup.
  • Pengobatan2 dengan herbal juga bisa dicoba.

Badan Lemas, Cepat Lelah dan Mudah Mengantuk Waspada Gejala Anemia

http://www.dokterumum.net/wp-content/uploads/2010/08/Badan-Lemas-di-Saat-Puasa-Dikarenakan-Banyak-Tidur.jpgApakah anemia itu?
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.

Bagaimana cara mendeteksi anemia?
Anemia biasanya sudah dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium.
Apakah pemeriksaan darah lengkap?
Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Komponen pembentuk darah antara lain :
  • Sel darah merah (RBC).
  • Hematokrit.
  • Hemoglobin.
  • Sel darah putih (WBC).
  • Komponen sel darah putih.
  • Trombosit/Platelet.
Hanya tiga teratas dari keenam komponen darah ini yang berperanan dalam mendeteksi terjadinya anemia.

Apakah arti nilai hitung sel darah merah?
Sel darah merah (RBC) merupakan komponen darah yang terbanyak dalam satu mililiter darah. Setiap orang memiliki jutaan bahkan miliaran sel darah merah dalam tubuhnya. Penghitungan sel darah merah digunakan untuk menentukan apakah kadar sel darah merah rendah (anemia) atau tinggi (polisitemia).

Pada perhitungan sel darah merah, akan dinilai jumlah dan ukuran dari sel darah merah. Bentuk sel darah merah pun akan dievaluasi di bawah mikroskop. Segala informasi mulai dari jumlah, ukuran dan bentuk dari sel darah merah akan berguna dalam mendiagnosa suatu anemia. Juga pada pemeriksaan ini dapat diketahui jenis anemia berikut kemungkinan penyebabnya.

Apakah yang dimaksud dengan hematokrit?
Nilai hematokrit merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain.

Bagaimana menghitung jumlah hematokrit?
Hematokrit dapat dihitung dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan. Sel darah merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya menggunakan alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit.

Apakah hemoglobin itu?
Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.

Apakah arti dari kadar hemoglobin yang rendah?
Orang dengan kadar hemoglobin yang rendah disebut dengan istilah anemia. Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Demikian pula halnya dengan nilai hematokrit.

Apa akibatnya bila terjadi anemia?
Transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.

Bagaimana gejala anemia?
Orang yang mengalami anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang sesak.

Apa yang menyebabkan anemia?

Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan.
  • Kekurangan zat besi
Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami kekurangan zat besi.

Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar.

Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus.Obat yang termasuk golongan ini terutama obat NSAID.

Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.
  • Perdarahan
Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung.
  • Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia.
  • Kekurangan vitamin B12
Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
  • Kekurangan asam folat
Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang hamil.
  • Pecahnya dinding sel darah merah
Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini.
  • Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.
Penyebab anemia yang lain masih banyak, cuma karena keterbatasan tempat maka saya hanya menulis yang sering dijumpai saja.

Bagaimana mengobati anemia?
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.

Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.



source: blogdokter.com
blog editor: dr. wahyu triasmara