Selasa, 03 April 2012

Sakit Kepala Jika Kena Panas Matahari

Dok, saya itu sering sekali sakit kepala, kalau kepanasan di bawah terik matahari, stres, keadaan tegang, kepala sakit sekali. Kadang seperti migrain, pas di leher belakang (tengkuk) nyeri juga. Kalau sudah seperti itu saya minum acetaminopen (panadol merah). Itu kira-kira kenapa ya dok? Terimakasih.

Tituz (Perempuan Lajang, 22 Tahun), lovely_grilXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 140 Cm dan Berat Badan 37 Kg

Jawaban

Dear Tituz,
Dari penjelasan ditemukan informasi penting, seperti: sakit kepala kalau kepanasan (terik matahari), kepala sakit sekali, tegang, stres, disertai nyeri di leher belakang (tengkuk).

Ada beberapa kemungkinannya, dalam medis diistilahkan sebagai diagnosis banding:
1. Tension headache
2. Spasmofilia
3. Kelainan refraksi
4. Program diet yang belum berhasil (alias salah diet)

Berikut ini sedikit penjelasannya:

1. Tension-type headache

Riset membuktikan mekanisme nitric oxide (NO) menunjukkan bahwa NO memainkan peran penting di dalam proses perjalanan penyakit (pathophysiology).
Tension-type headache dan efek antinociceptive dari nitric oxide synthase inhibitors dapat menjadi prinsip dasar sebagai terapi chronic headache di masa mendatang.

Tension-type headache paling sering diobati sendiri oleh penderita dengan obat di apotek atau warung obat OTC, misalnya: nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) dan acetaminophen. Namun, ibuprofen lebih efektif daripada acetaminophen.

Beberapa obat golongan analgesic dapat dikombinasikan dengan antihistamin yang bersifat penenang (sedating), seperti: promethazine dan diphenhydramine, atau antiemetic (antimuntah) seperti metoclopramide dan prochlorperazine.

Jika regimen terapi ini belum berhasil, maka dokter akan meresepkan acetaminophen atau aspirin yang dikombinasikan dengan caffeine dan butalbital.
Sebagai terapi pencegahan (prophylactic agents) untuk chronic tension-type headaches, maka obat golongan amitriptyline akan diresepkan dokter.

2. Spasmofilia (spasmophilia)

Spasmofilia adalah kejang atau kram otot. Gejalanya: lelah berlebihan, kaku otot atau kedutan otot, kram otot, gangguan saluran cerna dan alergi.
Penyebabnya ketidakseimbangan elektrolit di dalam darah, contohnya karena kekurangan kalsium hipokalsemia, kekurangan magnesium dan ketidakseimbangan mineral kalium.

Diagnosis spasmophilia ditegakkan berdasarkan evaluasi/protokol klinis, biohumoral, psikologis, neurofisiologis, dan kriteria EMG (electromyographic).
Dapat merupakan bentuk klinis persarafan (neuromuscular) dari kekurangan magnesium primer.

Faktor penentu (determinants) patofisiologis yang terpenting pada penderita spasmophilia adalah transportasi kalsium usus terganggu/melemah bersamaan dengan rendahnya kadar calcitonin yang bersirkulasi (diistilahkan dengan impaired intestinal calcium transport together with low levels of circulating calcitonin).

Kadar plasma 25-hydroxy-vitamin D yang tinggi memainkan peranan penting di dalam mengurangi manifestasi klinis spasmophilia. Penanganan spasmophilia pada dewasa dengan magnesium lactate atau dosis single massive tentang vitamin D2.

Untuk lebih tepat atau pastinya, silakan menghubungi dokter terdekat di kota Anda. Demikian. Semoga penjelasan ini bermanfaat. Salam sehat!

dr. Dito Anurogo