Rabu, 30 November 2005

Tangan dan Kaki Berkeringat

Yth Bpk/Ibu Dokter

Anak kami, perempuan 4.5 tahun, sejak lahir sudah mempunyai ciri berkeringat
cukup banyak apabila beraktifitas namun yang cukup banyak muncul di telapak
kaki dan tangan.

Dahulu waktu masih kecil pernah saya periksakan ke dokter namun jawabannya
adalah "tidak apa-apa dan tidak ada masalah".

Setelah dia semakin besar, saya melihat ciri khusus kalau dia dalam keadaan
stress seperti : menunggu di periksa dokter, maju ke depan kelas, maju di
depan publik, tajut akan sesuatu, ditakut takuti maka keringat yang keluar
dari tangan dan kakinya sangat banyak sekali.

Mohon advise, apa yang mesti saya lakukan.


Terima kasih


Rudy Firmanto


Selasa, 29 November 2005

benjolan di penis anak

dokter,
saya mau nanya, anak saya 3 th 2 bl, kalo pipis (maaf) di batang pelirnya muncul benjolan sebesar biji merica. Kalo ditanya sih dia bilang tidak sakit.

Tapi saya serem ngeliatnya.
saya pernah bawa ke dokter specialis anak, tp karena kondisinya waktu itu tidak lagi pipis , jadi saya agak kesulitan menjelaskannya Kta dokternya sih kemungkinan itu karena dia belum sunat sehingga ada kalo pipis jadi tersumbat. Dan akan hilang kalo anak uda sunat.

Mohon second opinion dok. Saya khawatir, takutnya itu berbahaya. Terima Kasih.


Mama Kent.

dr Retha <nuretha@gmail.com> wrote:
Dear Pak Rudi,
atrofi testis

Langsung saya coba jawab pertanyaannya yaa...

1) Hidrokel yang dibiarkan, jika ia cukup besar mudah mengalami trauma, selain juga bisa menekan pembuluh darah yang menuju testis dengan akibat terjadi atrofi testis (pengecilan testis).

2) Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga 1 tahun dengan harapan lubang / defek yang ada menutup sendiri, tetapi bila lebih dari 1 th tetap ada / bertambah besar sebaiknya dilakukan koreksi. Jadi bila dilihat dari segi usia saja, maka sebaiknya koreksi tersebut sebaiknya dilakukan.


3) Selain operasi, ada yang disebut dengan aspirasi (penyedotan cairan), tetapi aspirasi cairan testis ini tidak dianjurkan karena angka kekambuhannya tinggi dan mudah terjadi infeksi.

4) untuk pertanyaan ini mungkin ada sejawat lain yang bisa membantu?

untuk pertanyaan 5&6) resiko pasca op maupun rekurensi (kekambuhan/munculnya benjolan kembali) tentu tergantung dari proses op-nya.


Semoga penjelasan ini bisa sedikit membantu...



salam,
-drRetha-

----- Original Message -----
From: Rudi karyanto
Sent: Tuesday, November 22, 2005 9:07 AM
Subject: [DIKA-OT] Hydrocele
hidrosel

Dear para Dokter

Anak saya berusia 2 thn 4 bulan, dari bayi mengalami pembengkakan pada (maaf) bijinya.saya sudah bawa ke dokter dan ternyata penyakit itu bernama hydrocele.awalnya saya pikir itu hernia tetapi bukan. Dan dokter bilang ini
harus dioperasi walaupun bisa kapan saja. Yang ingin saya tanyakan adalah :

1. apakah akibat yang ada nantinya jika tidak dioperasi?
2. sampai umur berapakah batas aman untuk dioperasi ?
3. selain operasi adakah cara lain ?
4. apabila harus dioperasi, dimanakah rumah sakit dan doktyer bedah yg bagus
track recordnya untuk melakukan operasi ?
5.sebesar apakah resiko yang dihadapi si anak pasca operasi baik dalam
jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang nantinya ?
6.setelah operasi apakah akan timbul lagi pembengkakan pada bijinya itu ?

Saya mohon pencerahannya, dan sebelumnya terima kasih banyak.
regards
Rudi




UMUR BERJALAN ANAK & MULAI BICARA


Ibu Fitri, sekedar sharing...

Anak saya dulu juga baru bisa jalan pada waktu umur 16 bulan lebih. Tetapi
kemampuan bicaranya memang muncul lebih dulu. Di usia elum genap 1 tahun
dia sudah bisa diajak komunikasi 2 arah dengan lancar dan sudah tidak
cadel. (sekarang anak saya sudah 3 tahun lebih). Jadi anggapan bahwa di usa
satu tahun anak seharusnya sudah bisa berjalan tidak bisa dijadikan
patokan. Yang saya tahu, perkembangan motorik kasar (berjalan, dsb) dan
halus (berbicara, menulis, menyanyi) lebih sering tidak bersamaan (CMIIW).

Yang pasti, --betul kata dokter Irawan-- jangan berhenti menstimulasi anak...


Sukses ya Bu...
Ayah Lintang


At 07:30 AM 11/24/2005, you wrote:
>selamat pagi all of u,
>
>dokter,anak saya umur 1 thn 1 bln belum bisa jalan,itu kenapa ya?
>padahal mbaknya anak saya tiap pagi suka di bawa ke rumput,walaupun
>intens nya ga sering,tp ada lah...dan kalo di rumah juga dia suka
>sekali ngerambat ke tembok,kursi,meja,dll tapi yg saya bingung dia
>belon bisa jalan,atau dia tidak berani? kalopun di tatah,mau..tp harus
>dua tangan...satu tangan tidak mau....itu knapa?
>
>yg kedua,anak saya baru bisa ngomong yah,apa,dah..tp utk bahasa yg
>lain blom,itu kenapa,atau emang butuh tahap? soalnya temen saya
>anaknya dah 1 thn dah bisa panggil ayah ibunya..padahal anak saya
>sering sekali di latih utk bicara...maaf utk anda ketahui kami sebagai
>orang tua bekerja...jadi waktu utk anak kami hanya malam saja...dan
>dia biasa di titipin ma kakek neneknya dan mbak nya,tapi mereka sering
>sekali ajak maen dan ngobrol...atau tipe anak saya pendiam?
>
>terima kasih banyak sebelum dan sesudahnya.
>tolong bantuan dari dokter dan teman2...saya butuh pencerahan dan
>solusinya...

Minggu, 27 November 2005

Hydrocele

Dear Pak Rudi,
Langsung saya coba jawab pertanyaannya yaa...

1) Hidrokel yang dibiarkan, jika ia cukup besar mudah mengalami trauma, selain juga bisa menekan pembuluh darah yang menuju testis dengan akibat terjadi atrofi testis (pengecilan testis).

2) Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga 1 tahun dengan harapan lubang / defek yang ada menutup sendiri, tetapi bila lebih dari 1 th tetap ada / bertambah besar sebaiknya dilakukan koreksi. Jadi bila dilihat dari segi usia saja, maka sebaiknya koreksi tersebut sebaiknya dilakukan.

3) Selain operasi, ada yang disebut dengan aspirasi (penyedotan cairan), tetapi aspirasi cairan testis ini tidak dianjurkan karena angka kekambuhannya tinggi dan mudah terjadi infeksi.

4) untuk pertanyaan ini mungkin ada sejawat lain yang bisa membantu?

untuk pertanyaan 5&6) resiko pasca op maupun rekurensi (kekambuhan/munculnya benjolan kembali) tentu tergantung dari proses op-nya.


Semoga penjelasan ini bisa sedikit membantu...


salam,
-drRetha-

----- Original Message -----
From: Rudi karyanto
To: dika-ot@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 22, 2005 9:07 AM
Subject: [DIKA-OT] Hydrocele


Dear para Dokter





Anak saya berusia 2 thn 4 bulan, dari bayi mengalami pembengkakan pada
(maaf) bijinya.saya sudah bawa ke dokter dan ternyata penyakit itu bernama
hydrocele.awalnya saya pikir itu hernia tetapi bukan. Dan dokter bilang ini
harus dioperasi walaupun bisa kapan saja. Yang ingin saya tanyakan adalah :



1. apakah akibat yang ada nantinya jika tidak dioperasi?

2. sampai umur berapakah batas aman untuk dioperasi ?

3. selain operasi adakah cara lain ?

4. apabila harus dioperasi, dimanakah rumah sakit dan doktyer bedah yg bagus
track recordnya untuk melakukan operasi ?

5.sebesar apakah resiko yang dihadapi si anak pasca operasi baik dalam
jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang nantinya ?

6.setelah operasi apakah akan timbul lagi pembengkakan pada bijinya itu ?





Saya mohon pencerahannya, dan sebelumnya terima kasih banyak.





regards

Rudi





UMUR BERJALAN ANAK & MULAI BICARA

> Yth Ibu di rumah,
Seorang anak dikatakan terlambat berjalan apabila sampai usia 18 belum
dapat berjalan. Jadi anak anda masih dalam batas normal. Bagaimana
perkembangan sebelumnya apakah normal, sudah dapat berdiri sendiri. Coba
perhatikan posisi kaki anak anda, apakah terlihat datar ke 2nya, bila
demikian tanyakan ke dokter anak anda apakah kaki anak anda tidak telapak
kaki datar (flat foot). Stimulasi yang anda berikan sudah benar, teruskan,
Hindari pemakaian baby walker. Mengenai bicara bila anak anda dipanggil
langsung menengok, rasanya anda tidak perlu khawatir, rangsang terus
dengan bicara dengannya. Jangan biarkan anak anda nonton TV tanpa
ditemani. karena akan menyebabkan anak dipanggil tidak langsung menoleh.
Semoga bermanfaat, jangan berhenti menstimulasi anak
Dr Irawan Mangunatmadja, -
Divisi Neurologi - Dept IKA-FKUI/RSCM


selamat pagi all of u,
>
> dokter,anak saya umur 1 thn 1 bln belum bisa jalan,itu kenapa ya?
> padahal mbaknya anak saya tiap pagi suka di bawa ke rumput,walaupun
> intens nya ga sering,tp ada lah...dan kalo di rumah juga dia suka
> sekali ngerambat ke tembok,kursi,meja,dll tapi yg saya bingung dia
> belon bisa jalan,atau dia tidak berani? kalopun di tatah,mau..tp harus
> dua tangan...satu tangan tidak mau....itu knapa?
>
> yg kedua,anak saya baru bisa ngomong yah,apa,dah..tp utk bahasa yg
> lain blom,itu kenapa,atau emang butuh tahap? soalnya temen saya
> anaknya dah 1 thn dah bisa panggil ayah ibunya..padahal anak saya
> sering sekali di latih utk bicara...maaf utk anda ketahui kami sebagai
> orang tua bekerja...jadi waktu utk anak kami hanya malam saja...dan
> dia biasa di titipin ma kakek neneknya dan mbak nya,tapi mereka sering
> sekali ajak maen dan ngobrol...atau tipe anak saya pendiam?
>
> terima kasih banyak sebelum dan sesudahnya.
> tolong bantuan dari dokter dan teman2...saya butuh pencerahan dan
> solusinya...
>
>
> wasalam



Susah konsentrasi dan belum bisa bicara,apakah normal ?

Yth Papanya Jojo,

Maaf berdasarkan cerita anda, pendapat saya sedikit berbeda dengan Team
Di RS Sanglah. Menurut saya anak anda masih termasuk spektrum anak autisme
yang tidak dapat diklasifikasi (PDDNOS), walaupun kadarnya lebih ringan.
Autisme mempunyai gejala: terlambat bicara, kontak sosial terganggu
(dipanggil orangtua tidak menengok langsung, jarang bermain dengan anak
seusianya) dan adanya perilaku aneh yang sering diulang-ulang (putar-putar
roda, cium-cium benda, loncat-loncat sendiri, memukul kepala). Tampaknya
anak anda mempunyai 2 tipe gejala di atas, tanpa gejala perilaku yang
diulang-ulang. Terapi yang perlu di berikan adalah Terapi Sensori
Integrasi berupa terapi bermain, terapi bicara belum dapat diberikan bila
konsentrasi anak dan kontak sosialnya sangat terganggu. Obat-obatan
biasanya diberikan bila anak sering menyakiti dirinya, memukul orang,
merusak barang, atau kontak sosialnya buruk sekali dan anak terlalu
hiperaktif.
Semoga bermanfaat,
dr Irawan Mangunatmadja, SpA(K)
Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI-RSCM


Dear Dokter,
> Anakku Jojo hampir 3 th. Pagi ini kami membawanya ke klinik tumbuh kembang
> anak (RSU Sanglah-Denpasar)untuk di-diagnosa, karena Jojo susah
> konsentrasi dan belum bisa bicara. Hanya bisa mengekor dan mengulang per
> kata saja, belum bisa merangkai 2 kata.
> Kesimpulan team dokter, Jojo sehat, tidak autis, tidak ADHD.
> Jojo hanya memerlukan terapi bicara dan konsentrasi. Jojo juga diberikan
> vitamin otak untuk membantu konsentrasinya (Merzitrophil Syrup 1 X 1/2
> sendok dan Aktoral Syrup 1x1 sendok)
>
> Apakah memang dibutuhkan bantuan obat2an untuk membantu konsentrasinya?
> Adakah efek samping obat2 tersebut?
> Saya takut menimbulkan akan menimbulkan ketergantungan.
> Mohon second opinion-nya, Dok.
>
> Terima kasih sebelumnya,
>
> Papanya Jojo

Sabtu, 26 November 2005

Tanya : Inflamatory Bowel Disease


Ass. wr. wb,

Terima kasih khususnya pada dr. Retha dan mbak Rousalia Hadi atas bantuan informasinya yang berharga.

Wassalam,
ida



----- Original Message -----
From: "dr Retha" <nuretha@gmail.com>
To: dika-ot@yahoogroups.com
Subject: Fw: [DIKA-OT] Tanya : Inflamatory Bowel Disease
Date: Tue, 22 Nov 2005 00:43:12 +0700

>
> Mbak Ida,
>
> Ini nyusul untuk jawaban pertanyaan e)
> Dari penelitian yang ada di website ini :
> http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1151832
> Disebutkan : As Lactobacillus casei DN-114 001 strongly inhibits
> interaction of adherent-invasive E. coli with intestinal epithelial
> cells, this finding suggests that the probiotic strain could be of
> therapeutic value in Crohn's disease.
> Kesimpulannya L. Casei (strain probiotik) bisa dijadikan terapi
> untuk Crohn's disease.
>
>
> salam,
> -drRetha-
>
>
> ----- Original Message -----
> From: dr Retha
> To: dika-ot@yahoogroups.com
> Cc: Piyata piyat ; mahrizal ; Indra Syafri ; putra
> Sent: Monday, November 21, 2005 11:13 PM
> Subject: Re: [DIKA-OT] Tanya : Inflamatory Bowel Disease
>
>
> Mbak Ida,
>
> Terlebih dahulu saya coba cuplikkan dari buku Ilmu Penyakit Dalam
> FKUI jilid 2 (hal 135) + Harrison Principles of internal medicine
> edisi 14 (bab 140) tentang penyakit ini yaa :
>
> CROHN disease
>
> Epidemiologi : Banyak di negeri Barat, di Indo frekuensinya sangat
> kecil. Biasanya pada usia 20 - 60 th
> Penyakit ini mengenai bisa mengenai seluruh bagian dari saluran
> pencernaan, mulai dari mulut sampai anus, tetapi yang terbanyak
> pada bagian perbatasan usus halus dan usus besar (Ileocaecal).
> Mula** timbul luka** pada dinding** usus yang kemudian memborok
> (ulserasi). Bisa terjadi penebalan dinding usus juga.
> Penyebabnya hingga kini (buku tsb dicetak ulang 1998) belum
> diketahui. Ada faktor autoimun yang berperan. Tetapi mungkin juga
> infeksi virus. Belum jelas apakah ada peranan faktor genetik atau
> tidak. ==> {saya akan coba browse dulu untuk mendapat info
> terbaru... ditunggu yaaa ;-) atau mungkin ada sejawat yang
> bisa nambahi?}
> Gejala klinisnya : Demam, nyeri perut, diare (sering disertai
> darah), lemah, penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan pada
> anak**.
> Pada kasus yang berlokasi di ujung usus halus (ileus) seringkali
> gejalanya menyerupai radang usus buntu.
> Komplikasi yang mungkin timbul bisa berupa sumbatan usus ; fistula
> antara usus dengan organ lain di sekitarnya seperti kandung kemih,
> ataupun vagina pada wanita (fistula adalah saluran patologis yang
> terbentuk dan menghubungkan 2 rongga) ; bahkan bisa pula menjadi
> keganasan usus.
>
> Kemudian untuk pertanyaan :
> a) sudah terjawab kan?
> b) gejala klinis seperti diatas, bukan penyakit ganas tetapi dalam
> keadaan kronis bisa menjadi satu keganasan
> c) faktor pemicu masih belum diketahui secara pasti
> d) Dari buku tersebut diatas belum ada angka kasus dari Indo. Yang
> jelas frekuensinya kecil.
> e) terapi penyakit ini lebih bersifat medis konservatif, yaitu
> dengan pengaturan jenis diet dan obat**an seperti kortikosteroid
> maupun antibiotik.
> Tentang hubungan probiotik L.casei dengan penyakit saya belum
> ketahui. Mungkin sejawat yang lain ada yang tau?
> f) .... ??
>
> Mungkin itu dulu, semoga bermanfaat...
>
>
> salam,
> -drRetha-
>
> ----- Original Message -----
> From: ida susanti
> To: dika-ot@yahoogroups.com
> Sent: Friday, November 18, 2005 1:46 PM
> Subject: [DIKA-OT] Tanya : Inflamatory Bowel Disease
>
>
> Dear netters,
>
> Adakah diantara anda (dokter/bapak/ibu/ netter lainnya) yang mengetahui
> informasi mengenai Inflamatory Bowel Disease/Chrone's Disease :
> a) Seperti apakah penyakit itu, apakah semacam penyakit diare atau apa?
> b) Bagaimana gejala klinisnya ? Apa termasuk penyakit ganas ?
> c) Apa faktor pemicunya (apakah bersifat genetis?)?
> d) Berapa tingkat prevalensinya di Indonesia ? Apakah umum
> ditemukan disini? Negara mana saja yang punya prevalesi tinggi?
> e) Apakah sudah ada obatnya ? Apakah betul bakteri asam laktat (probiotik)
> tertentu (L. casei) dapat mengatasi penyakit ini ?
> f) Di Indonesia apakah sudah ada yang melakukan riset di bidang ini?
>
> Saya memerlukan info di atas. Saya sudah search di internet tapi
> sampai saat ini belum mendapat jawaban yang memuaskan. Demikian
> pertanyaan saya, mohon masukannya. Terima kasih sebelumnya.
>
> wassalam,
> ida

Selasa, 22 November 2005

Tanya : Inflamatory Bowel Disease

Mbak Ida,

Ini nyusul untuk jawaban pertanyaan e)
Dari penelitian yang ada di website ini : http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1151832
Disebutkan : As Lactobacillus casei DN-114 001 strongly inhibits interaction of adherent-invasive E. coli with intestinal epithelial cells, this finding suggests that the probiotic strain could be of therapeutic value in Crohn's disease.
Kesimpulannya L. Casei (strain probiotik) bisa dijadikan terapi untuk Crohn's disease.


salam,
-drRetha-


----- Original Message -----
From: dr Retha
To: dika-ot@yahoogroups.com
Cc: Piyata piyat ; mahrizal ; Indra Syafri ; putra
Sent: Monday, November 21, 2005 11:13 PM
Subject: Re: [DIKA-OT] Tanya : Inflamatory Bowel Disease


Mbak Ida,

Terlebih dahulu saya coba cuplikkan dari buku Ilmu Penyakit Dalam FKUI jilid 2 (hal 135) + Harrison Principles of internal medicine edisi 14 (bab 140) tentang penyakit ini yaa :

CROHN disease

Epidemiologi : Banyak di negeri Barat, di Indo frekuensinya sangat kecil. Biasanya pada usia 20 - 60 th
Penyakit ini mengenai bisa mengenai seluruh bagian dari saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus, tetapi yang terbanyak pada bagian perbatasan usus halus dan usus besar (Ileocaecal). Mula** timbul luka** pada dinding** usus yang kemudian memborok (ulserasi). Bisa terjadi penebalan dinding usus juga.
Penyebabnya hingga kini (buku tsb dicetak ulang 1998) belum diketahui. Ada faktor autoimun yang berperan. Tetapi mungkin juga infeksi virus. Belum jelas apakah ada peranan faktor genetik atau tidak. ==> {saya akan coba browse dulu untuk mendapat info terbaru... ditunggu yaaa ;-) atau mungkin ada sejawat yang bisa nambahi?}
Gejala klinisnya : Demam, nyeri perut, diare (sering disertai darah), lemah, penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan pada anak**.
Pada kasus yang berlokasi di ujung usus halus (ileus) seringkali gejalanya menyerupai radang usus buntu.
Komplikasi yang mungkin timbul bisa berupa sumbatan usus ; fistula antara usus dengan organ lain di sekitarnya seperti kandung kemih, ataupun vagina pada wanita (fistula adalah saluran patologis yang terbentuk dan menghubungkan 2 rongga) ; bahkan bisa pula menjadi keganasan usus.

Kemudian untuk pertanyaan :
a) sudah terjawab kan?
b) gejala klinis seperti diatas, bukan penyakit ganas tetapi dalam keadaan kronis bisa menjadi satu keganasan
c) faktor pemicu masih belum diketahui secara pasti
d) Dari buku tersebut diatas belum ada angka kasus dari Indo. Yang jelas frekuensinya kecil.
e) terapi penyakit ini lebih bersifat medis konservatif, yaitu dengan pengaturan jenis diet dan obat**an seperti kortikosteroid maupun antibiotik.
Tentang hubungan probiotik L.casei dengan penyakit saya belum ketahui. Mungkin sejawat yang lain ada yang tau?
f) .... ??

Mungkin itu dulu, semoga bermanfaat...


salam,
-drRetha-

----- Original Message -----
From: ida susanti
To: dika-ot@yahoogroups.com
Sent: Friday, November 18, 2005 1:46 PM
Subject: [DIKA-OT] Tanya : Inflamatory Bowel Disease


Dear netters,

Adakah diantara anda (dokter/bapak/ibu/ netter lainnya) yang mengetahui
informasi mengenai Inflamatory Bowel Disease/Chrone's Disease :
a) Seperti apakah penyakit itu, apakah semacam penyakit diare atau apa?
b) Bagaimana gejala klinisnya ? Apa termasuk penyakit ganas ?
c) Apa faktor pemicunya (apakah bersifat genetis?)?
d) Berapa tingkat prevalensinya di Indonesia ? Apakah umum ditemukan disini? Negara mana saja yang punya prevalesi tinggi?
e) Apakah sudah ada obatnya ? Apakah betul bakteri asam laktat (probiotik)
tertentu (L. casei) dapat mengatasi penyakit ini ?
f) Di Indonesia apakah sudah ada yang melakukan riset di bidang ini?

Saya memerlukan info di atas. Saya sudah search di internet tapi sampai saat ini belum mendapat jawaban yang memuaskan. Demikian pertanyaan saya, mohon masukannya. Terima kasih sebelumnya.

wassalam,
ida


Selamat datang di blog IDAI !


Silahkan bertanya, tentang seputar kesehatan anak-anak disini.
Salam
dr.koeaing!

Rabu, 16 November 2005

Tumor kulit pada Wajah


Tumor kulit pada wajah biasanya disebabkan karena paparan sinar matahari yang berlangsung lama. Jika mendapatkan tumor wajah yang seperti pada gambar disamping ini, sebaiknya dioperasi.
Dokter akan mengangkat tumor dengan irisan yang cukup luas dengan meninggalkan batas sehat. Setelah dioperasi, massa tumor akan diperiksa di bagian patologi anatomi untuk menentukan jenis tumor ybs. Jika terbukti keganasan maka akan di lakukan tindakan lebih lanjut sesuai jenis patologi anatominya / jenis kankernya.
Kanker kulit terbukti amat destruktif, sehingga jika terlambat diambil bisa menimbulkan kerusakan setempat dan daerah-daerah sekitarnya. Kalau sudah terjadi destruksi yang lanjut maka operasinya bisa tambah sulit karena memerlukan tindakan rekonstruksi wajah ..... seperti terlihat pada foto dibawah.
Ini adalah tumor kulit curiga kearah keganasan yang terlambat dioperasi karena yang bersangkutan menolak.
Setelah datang kembali sang tumor sudah destruktif pada daerah sekitarnya sehingga jika dilakukan operasipun akan mengalami kesulitan karena diperlukan rekonstruksi wajah yang luas.
Pada kasus seperti ini operasi dilakukan secara team, bedah tumor bekerjasama dengan bedah plastik dan spesialis mata

Waspada terhadap benjolan seperti andeng-andeng / tahi lalat di wajah apalagi kalau tambah membesar, timbul rasa gatal, kemerahan di sekelilingnya dan mengeluarkan cairan/darah.
Segera periksakan pada dokter Bedah, untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Jangan sampai terlambat !!!




Minggu, 13 November 2005


SETELAH OPERASI WASIR

Setelah hemorrhoidektomi (operasi hemoroid / wasir) dokter akan memasukkan tampon (kasa betadin) kedalam anus. Adanya tampon dalam anus seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman. Beberapa jam setelah operasi (waktu sangat bervariasi, tergantung dokter yang mengoperasi), tampon akan diambil perlahan dari anus. Sejak saat itu pasien diharapkan bisa BAB dengan normal. Setelah operasi , boleh makan makanan yang lunak terlebih dahulu. setelah itu makan makanan yang tinggi serat. Dan tidak boleh lupa, minum harus dalam jumlah yang cukup, minimal 2 liter/ hari. Selain itu dokter juga menganjurkan untuk merendam bokong 2 kali sehari, dengan cairan antiseptik yang berwarna keunguan - namanya larutan PK.
Satu hal yang paling penting, dokter memperbolehkan pasiennya pulang kalau si pasien sudah sukses BAB. Sukses maksudnya, BAB nya keluar tanpa perdarahan atau tanpa rasa nyeri yang hebat.
SETELAH OPERASI
1. Jika anestesinya / pembiusannya adalah (bius) umum (dengan intubasi - memakai alat yang dimasukkan ke dalam mulut). Setelah sadar kadang-kadang timbul rasa gatal di tenggorokan, seperti mau batuk bahkan sering menjadi batuk betulan dan suara menjadi serak sedikit ... tidak perlu panik lama-lama keluhan tersebut akan menghilang sendiri kalaupun tidak menghilang, dokter akan memberikan obat. Setelah sadar dari operasi biasanya di coba minum sedikit-sedikit, jika pasien tidak kembung dilanjutkan makan / diet bertahap - lunak-tim dan diet biasa/nasi. Sering 'buang angin' juga menjadi indikasi bahwa usus kita sudah berfungsi kembali.
2. Jika anestesinya dengan spinal, bius separuh istilahnya (seperti bius yang dilakukan pada operasi sesar / kelahiran bayi). Dokter yang membius menyuntikkan sesuatu di tulang belakang kita kemudian lama-lama kaki terasa baal, lumpuh tidak bisa diangkat.
Setelah operasi kita tidak boleh bangun dari tempat tidur selama 24 jam. Harus bed rest !!! Mutlak ! Untuk keperluan BAK dan BAB cukup di tempat tidur. Sering kali BAK akan menjadi sulit sehingga perlu pemasangan selang / kateter yang dimasukkan ke kemaluan supaya bisa BAK.
Pilihan jenis anestesi apa yang dipergunakan, yang menentukan bukan pasien tapi dokter bedah dan dokter anestesinya. Ada beberapa kasus yang dapat melibatkan pasien juga untuk menentukan.
3. Untuk operasi-operasi tertentu setelah operasi kita harus puasa selama 3-4 hari misalnya pada operasi sambung usus .... Dokter akan mengganti kebutuhan nutrisi lewat infus. Semua infus makanan tersebut jumlah tetesannya sudah diatur sedemikian rupa sehingga pas buat tubuh kita. Jadi jangan sesekali mengatur-ngatur kecepatan infus, karena tetesan itu sudah diukur sama dokter dan perawat jadi bukan asal menetes aja.
Ada anggapan tetesannya semakin banyak maka semakin cepet sembuh .... ini anggapan yang jelas-jelas keliru .....
4. Untuk penunggu pasien, perhatikan botol infus ; kalau sudah tinggal sedikit cairan didalamnya segera melapor keperawat ... Apalagi untuk pasien-pasien kasus tertentu misalnya operasi prostat, ada botol infus yang dialirkan ke kandung kencing yang fungsinya untuk membilas kandung kencing agar sisa bekuan darah tidak sampai menjendal dan membuat buntu lubang kencing. Jadi bilasan air dengan tetesan super cepat dari botol infus itu harus sesering mungkin diganti. Nah disini peran penunggu pasien amat besar .... harus tiap jam memperhatikan botol infus. Hal ini hanya untuk pasien setelah operasi PROSTAT ... operasi lainnya sih tidak begitu ketat seperti ini.
Yang pasti ikuti instruksi yang diberikan oleh dokter dan perawat dengan P A T U H
SEBELUM OPERASI
Sebelum menghadapi operasi, biasanya pasien harus "menginap" / rawat inap dulu di RS.
Pada beberapa kasus pasien diperbolehkan pulang terlebih dahulu kemudian datang lagi ke RS beberapa jam sebelum operasi.
Ada beberapa tips yang harus di perhatiin :
1. Siapkan mental, supaya bisa menjalani proses operasi dengan baik. Pasrah dan berdoa. Kalau pasiennya tenang tidak kelihatan stres / cemas maka dokter dan para perawat juga jadi ikut tenang. Jangan sampai karena cemas, badan menjadi berkeringat - plester untuk memfiksasi selang infus jadi tidak bisa nempel ... ada juga yang tiba-tiba tensinya naik ada juga yang tiba-tiba badannya mendadak demam, dan terakhir ada yang badannya menjadi mendadak kaku .
Kalau sudah begini, sering kali operasi harus di tunda beberapa saat menunggu keadaan umum pasien cukup baik untuk menerima stres operasi. Banyak berdoa, ikhlas dan pasrah jauh lebih baik daripada panik.
2. Jangan memakai lipstik dan pewarna kuku bagi pasien wanita, karena akan menyulitkan diagnostik keadaan fisik pada saat menjalani operasi. Kasus kegawatan yang memerlukan tindakan penyelamatan khusus biasanya dapat dilihat melalui warna bibir dan warna kuku.
3. Segala macam bentuk perhiasan di telinga, kalung, cincin dan gelang agar dilepas, supaya tidak menyulitkan dokter jika terpaksa harus melakukan tindakan khusus penyelamatan jiwa.
4. Harus ada anggota keluarga yang menunggu. Ini penting karena saat di operasi pasien tidak sadar dan tidak berdaya. Begitu juga setelah operasi selesai, di ruang pemulihan (recovery room) pasien masih setengah sadar. Jadi jika dokter memerlukan tambahan obat atau alat penunjang operasi, tambahan darah, pengiriman sampel tumor ke lab dll maka anggota keluarga yang fungsinya penunggu tadi bisa membantu.
4. Membawa alat komunikasi (jika ada), misalnya telpon seluler dan jangan lupa sama charger-nya skalian .. atau membawa anggota keluarga lain yang bisa di jadikan asisten.
5. Jangan lupa bawa baju ganti dan perlengkapan kosmetik lengkap (buat wanita). Biasanya setelah kita sadar dari operasi, sorenya atau besoknya pasti banyak yang besuk. Pada sebagian orang penampilan kan penting, jadi yaaa bedak dan lipstik juga parfum adalah termasuk barang penting yang jangan lupa untuk dibawa.
6. Bawa majalah kesukaan, alat permainan yang simpel seperti catur yang papannya bisa dilipat (kalau suka) atau mungkin PS (kalo ruang rawatnya di lengkapi dengan TV) .... kan lumayan juga sekaligus mengusir rasa bosan buat yang nunggu .....
Selain itu ada beberapa instruksi khusus yang di berikan oleh dokter yaitu :
1. Puasa selama waktu yang ditentukan oleh dokter
2. Cukur disekitar daerah operasi biasanya dikerjakan oleh perawat.
3. Mandi dan keramas dengan sabun khusus yang diberikan RS sebelum operasi.
MENJADI PASIEN BEDAH
Setelah dokter menyatakan bahwa seorang pasien harus dioperasi ... biasanya pasien dan keluarga diminta untuk menandatangani Surat Persetujuan Tindakan / Operasi.
Sebelum menandatangani surat tsb, pasien dan atau keluarga bisa bertanya langsung pada dokter yang hendak mengoperasi mengenai penyakit yang di derita. Tindakan operasi seperti apa yang dilakukan oleh si dokter dan komplikasi apa saja yang mungkin bisa terjadi.
Biasanya, dokter pasti akan menjelaskan semuanya secara panjang dan lebar ... meskipun demikian pasti ada yang masih kurang jelas ... nah disinilah saatnya pasien dan keluarga bertanya sepuas-puasnya.
Dokter akan menjelaskan organ apa yang mau dioperasi , akan diapakan organ tersebut, dipotong kemudian disambung, dipotong dan dibuang, diikat atau dibersihkan. Berapa lama setelah operasi harus menjalani perawatan ... dan yang paling penting adalah resiko yang bakalan timbul jika tidak dilakukan operasi.
Sebaliknya resiko komplikasi yang kemungkinan timbul setelah operasi juga akan dijelaskan.

Tindakan pembedahan adalah tindakan menyayat tubuh. Jadi pasti ada perdarahan, ada luka terbuka, ada nyeri setelah operasi. Diperlukan fungsi sel-sel tubuh yang sempurna untuk memulihkan semua keadaan tadi.

Sebaiknya jawaban untuk setuju atau tidak dilakukan tindakan operasi harus dipikirkan betul-betul kalau perlu minta pendapat saudara terdekat atau orang tua. Pada operasi kasus yang tergolong gawat darurat , mau tidak mau harus di operasi dan kalau bisa jangan terlalu lama untuk berpikir kemudian menyatakan setuju atau tidak ; karena pada kasus gawat darurat / emergensi biasanya dokter berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Jadi idealnya pada kasus emergensi jika dokter memang memutuskan tindakan terbaik adalah operasi, ikuti saja nasehat dokter ybs karena pasti itu adalah tindakan yang paling baik untuk menolong si pasien.
Tenangkan diri ... ikuti semua petunjuk dokter dan paramedis di RS.

Setelah hampir 2 tahun bekerja di daerah terpencil, yang namanya perangkat komputer jarang sekali dijamah. Kalaupun ada kesempatan untuk memakai komputer paling-paling untuk ngetik surat perjalanan dinas pa ga surat ijin cuti pulang kampung pa ga membuat artikel singkat untuk pelatihan para bidan dan perawat di RS ybs. Jadi otomatis komputer ga pernah dipakai untuk keperluan imel-imelan, internet-an untuk cari literatur ilmu bedah terbaru atau boro-boro bikin blog .
Ilmu ngebuat blog ini "nyontek" dari senior saya dr. Erik Tapan ; yaaaa nyontek dikit-dikit .... ini juga masih acak adut tapi yaaaa namanya juga belajar kan boleh dong nyoba .....
Rencananya isi blog lebih kearah obrolan Bedah yang dikemas dalam bentuk nyantai. Isi blog ini tidak menggantikan fungsi berkonsultasi yang sebenarnya. Jadi blog ini memang SEHARUSNYA bukan untuk tempat berkonsultasi. Jangan berharap dapat menegakkan diagnosa apalagi memutuskan suatu terapi - karena blog ini hanya obrolan - curhat para sesama pasien - pasien dengan dokter bedah atau curhat pemerhati setia bedah.

Mohon untuk kritikan, ide, usulan, makian tapi manis sifatnya yang semuanya untuk penyempurnaan blog ini ....
Foto ini sewaktu di RS salah satu daerah terpencil dimana listrik nya sering byar pet ... dan gen setnya juga ga ngefek plus dokter anestesi yang tidak ada sama sekali.