Senin, 24 November 2008

Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi (ED) adalah jika seorang co tidak bisa ereksi saat akan ML atau tidak dapat mempertahankannya sampai akhir ML. Dulu dipakai istilah impotensia.

Penyebab ED adalah: kelainan jantung, arterosklrosis (penyumbatan pembuluh darah), tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas dan gangguan metabolik. Penyebab lainnya : obat2an, merokok, alkohol dan beberapa penyakit degenerartif seperti Parkinson,
Multiple sclerosis dll.

Selain fisik, ED juga disebabkan oleh gangguan psikologis seperti: depressi, ansietas (gelisah), stres, kelelahan (fatigue), dan komunikasi dengan pasangan yang tidak bagus.

Pengobatan untuk ED diantaranya dengan memakai obat2an seperti: Sildenafil (Viagra), Tadalafil (Cialis) serta Vardenafil (Levitra). Cuma obat-obatan ini tidak secara otomatis menghasilkan ereksi. Tetap dibutuhkan stimulasi untuk memulainya, selanjutnya obat2an ini yang akan mempertahankan ereksi yang timbul.

Obat tersebut dilaporkan dapat mengatasi masalah ED tanpa memandang penyebabnya. Namun demikian ada keadaan dimana obat2 ini dilarang untuk dimakan: yaitu jika seseorang sedang makan obat2an untuk jantung seperti nitroglycerin, ISMN (Imdur) dan ISDN (Isordil) dan obat2 antikoagulan. Obat2 untuk ED juga tidak boleh dimakan jika menderita: kelainan jantung yang berat, stroke, tensi rendah, tensi tinggi dan diabetes

Diasamping dengan obat2an diatas, ada juga obat golongan prostaglandin yang di injeksikan (tembakkan) lewat kulit. Nama obatnya alprostadil. Obat ini merelaksasi otot daerah P, sehingga melancarkan aliran darah yang dibutuhkan untuk ereksi. Ada 2 cara pemakaiannya yaitu dengan injeksi jarum (nama dagangnya: caverject atau edex)yang disuntikkan pada kluit samping P. Jarumnya sangat kecil seperti jarum insulin sehingga nggak bakalan terasa sakit. Ereksi akan timbul dalam 5-20 menit serta berlangsung 1 jam. Bentuk obat lainnya adalah supositoria (Muse), yang dimasukkan kedalam liang pipis co dengan alat khusus (aplikator). Metode ini kurang nyaman bagi co yang memakainya.

Pengobatan hormon lainnya adalah pemberian testosteron pada kasus ED akibat defesiensi hormon ini. Pengobatan yang tergolong aneh adalah dengan pompa P. P disedot dengan vakum, sehingga darah masuk kedalamnya, kemudian diikat panggkalnya dengan karet penahan, selesai ML karet ini dilepas kembali.

Bedah vaskuler biasanya dikerjakan jika aliran darah P terganggu akibat cedera atau trauma. Pembedahan hanya mebebaskan sumbatan, ereksi diharapkan terjadi secara alamiah. Terapi lainnya adalah implan yag ditanamkan kedalam batang P dari bahan yang terbuat dari silikon. Implant ini bisa ditiup mejadi besar sehingga ereksi bisa dimunculkan sesering dan selama munkin. Cuma biayanya mahal sekali dan sepertinya kurang praktis.

Terakhir pengobatan yang bersifat konseling dan psikoterapi, terutama yang disebabkan oleh ansietas atau depresi. Kadang walaupun penyebabnya bukan karena stress atau ansietas ED bisa menimbulkan perasaan ansietas dan depressi terkait hubungan dengan pasangan, sehingga dibutuhkan juga terapi psikis dan konseling.(mayo clinic)