Rabu, 29 September 2010

Menanam ataukah Menuai ?


Kita hidup seperti filosofi pertanian, karena itu janganlah kita sampai melewatkan pesan-pesan Allah SWT. yang disampaikan-Nya melalui tanaman.

Hidup ini adalah pilihan antara baik dan buruk, tergantung antara kesadaran atau kesombongan kita, kalau kita bertindak sebagai "subjek" atau "pelaku" atau "pemain", maka ingatlah selalu akan prinsip "Menanam" atau "Menuai".

Orang yang Menanam:
adalah orang yang sabar, optimis akan panen yang baik yang "suatu saat kelak" membawa kebahagiaan baginya, menikmatinya di akhir.

Orang yang Menuai:
adalah orang yang kurang sabar, selalu berhitung ingin keuntungan "instan", tak peduli akan panen yang baik "di suatu saat kelak itu".


Sebaliknya kalau kita menjadi "objek", maka bersiap-siaplah dengan prinsip hidup kita seperti "DAUN TEH" atau "DAUN TEMBAKAU". Hidup itu terkadang lama dan terkadang sangat singkat.


Bisa jadi kita akan mati di usia lanjut sebagaimana "Daun Tembakau" yang akan dipetik oleh pemiliknya bila sudah tua.



Tetapi jangan kira Allah SWT. akan memanggil kita di usia muda sebagaimana para petani teh yang hanya memetik "Daun Teh" yang masih muda saja.

Innalillahi wa inna illaihi rojiuun...
Di mana kesombonganmu wahai manusia?


Rasulullah saw bersabda: "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati, mereka itulah orang-orang yang cerdas"
[H.R. Ibnu Majah no.4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam ash-Shahihah no.1384]