Selasa, 21 September 2010

Halal bi Halal Mike Tyson dan Evander Holyfield


Sebuah pemandangan yang mencengangkan terjadi dalam acara anugerah 17th Annual ESPY Awards, 19 Juli 2009, yang bertempat L.A. Live Entertainment Complex, Los Angeles, California. Dua petinju mantan juara dunia tinju kelas berat yang jadi musuh bebuyutan tiba-tiba keduanya muncul dalam suatu keakraban tanpa saling caci maki sebagaimana era sebelumnya. Ya, tak lain dan tak bukan mereka adalah "Iron" Mike Tyson dan Evander Holyfield "The Real Deal". Bagaimana kedua musuh ini bisa begitu akrab? Ikuti kisahnya berikut ini:



MIKE TEETHSON vs EVANDER HOLYEAR

Kilas balik ke masa lalu, pada 9 Nopember 1996 bertempat MGM Grand Las Vegas, digelar pertandingan tinju kelas berat untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas berat versi WBA antara Mike Tyson sebagai pemegang gelar dengan Evander Holyfield. Dalam pertandingan tersebut Mike Tyson kalah secara TKO pada ronde ke-11 yang menyebabkan gelar WBA berpindha ke tangan Evander Holyfield.

Satu tahun kemudian, pertarungan keduanya digelar kembali pada 28 Juni 1997 bertempat di MGM Grand Las Vegas. Pada pertarungan kedua inilah kemudian terjadi insiden Mike Tyson mengigit telinga kanan Evander Holyfield pada ronde ke-3 yang menyebabkan Mike Tyson didiskualifikasi dari pertandingan dan lisensi bertinjunya dicabut selama satu tahun. Insiden yang melegenda ini kemudian terkenal sebagai pertandingan "The Bite Fight".

Insiden Mike Tyson menggigit telinga kanan Evander Holyfield
MGM Grand Hotel, Las Vegas 28 Juni 1997

Saking melegendanya insiden tersebut, bahkan sebuah perusahaan software AS, Rhode Island Soft Systems (R.I. Soft Systems), mengabadikannya dengan merilis sebuah animasi layar (screen saver) "Holyear vs Teethson" yang merupakan anekdot dari insiden Tyson menggigit telinga Holyfield.




OPRAH MENDAMAIKAN TYSON DAN HOLYFIELD

12 tahun kemudian, Tyson dan Holyfield kembali bertemu tetapi kali ini bukan di ring tinju tetapi di acara Oprah Winfrey Show. Oprah memang membuat kejutan pada pemirsanya dengan mempertemukan kedua musuh bebuyutan tersebut dalam suasana yang tidak lagi dipenuhi pukulan ataupun yang dipenuhi saling caci maki, melainkan dalam suasana yang hangat penuh keakraban antara keduanya.

Evander Holyfield, Oprah Winfrey, dan Mike Tyson, di Chicago dalam acara "The Oprah Winfrey Show", Jum'at, 16 Oktober 2009. [AP Photo/Harpo Productions, Inc. George Burns]

Inisiatif pertemuan dalam acara Oprah ini ternyata datang dari Holyfield. Ceritanya, pada tanggal 12 Oktober 2009, Tyson hadir dalam acara Oprah. Di saat itu Tyson sempat mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tidak pernah punya kesempatan untuk benar-benar meminta maaf setulus hati kepada Holyfield karena pernyataan permohonan maaf Tyson setelah pertandingan kedua dulu diakuinya tidak dilakukan secara tulus.

Wawancara pertama 12 Oktober 2009 yang membahas kematian anak perempuannya, Exodus.

Tak disangka Holyfiled kebetulan menonton wawanca Oprah dengan Tyson tersebut, kemudian Holyfield mengontak Oprah untuk menawarkan diri bertemu dengan Tyson melalui mediasi acara Oprah, dan akhirnya terjadilah pertemuan bersejarah tersebut pada tanggal 16 Oktober 2009 hanya berselang empat hari.

Hari yang ditunggu pun datang, dan Tyson lebih dulu duduk ditemani Oprah. Sesaat kemudian riuh tepuk tangan penonton menyambut kedatangan Holyfield, kemudian Tyson dengan segera menyambutnya dengan berjabat tangan seraya berucap: “Ini dia laki-laki yang mengagumkan. Saya ingin anda tahu bahwa saya sangat senang berkenalan dengan anda”.

Untuk pertama kalinya selama 12 tahun, Evander Holyfield dan Mike Tyson bertemu muka.

Seperti yang diduga sebelumnya, tak bisa dihindari lagi insiden dulu diungkit kembali. Oprah menanyakan kepada Holyfield apakah ada bagian telinganya yang hilang? Holyfield menjawab: "Hanya sedikit saja". Ia pun mengungkapkan bahwa insiden tersebut sebenarnya tidak seburuk yang dipikirkan orang-orang selama ini, "Saya hanya terkejut saja. Hal itu betul-betul tidak seburuk apa yang digembor-gemborkan mereka".

Lalu Holyfield pun mengungkapkan sebuah rahasia tentang dirinya: "Berbicara mengenai menggigit. Ketahuilah, bahwa sebenarnya sayalah orang yang banyak menggigit saudara-saudara saya di dalam keluarga". Jadi ternyata Holyfield pun di masa kecilnya sering menggigit saat bertengkar dengan saudaranya.

Dengan jujur Holyfield mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah bertahun-tahun yang lalu dirinya memaafkan Tyson dan melupakan cerita insiden tersebut. Mendengar hal itu Tyson terkejut karena ia tidak merasakan bahwa Holyfield sebenarnya sudah memaafkan dirinya, "Ia tidak berkata-kata sedikitpun, orang ini tidak berbicara. Saya merasa seperti tidak mempunyai muka setiap kali saya bertemu dengan orang ini. Saya sering menyapanya, tetapi saya tidak pernah berbicara dengannya sejak tahun 1998" demikian ungkap Tyson.


Tyson menyebutkan alasan dirinya mengapa menggigit telinga Holyfield: "Saya sangat menghormatinya dan saya hanya ingin mengalahkannya dengan telak... dengan menggigitnya berarti saya benar-benar telah menaklukkan sang raksasa".

Saat ditanya mengapa Holyfield ingin bertemu dengan Tyson dalam acara Oprah, Holyfield menjawab: "Adalah hal yang penting untuk para anak muda di seluruh dunia untuk menyadari bahwa selalu ada konflik dalam kehidupan mereka... Satu hal yang saya inginkan bersama Tyson adalah untuk mengatakan kepada anak-anak bahwa kita berdua mampu untuk datang dengan bersama-sama dan kami tahu mereka pun bisa datang dengan bersama-sama"



Luar biasa... pertemuan Holyfield dan Tyson ini bisa menjadi contoh yang baik bagi kita, dan dari itu pula saya menyadari akan satu hal bahwa:

Memaafkan akan banyak menciptakan keindahan dan lebih indah dirasakan daripada rasa puas setelah melihat mereka dibalas dengan balasan yang setimpal atas kekhilafannya...


Allah SWT. mempersilahkan kita untuk menuntut hak Qishash sebagai sebuah hak yang telah didzalimi, namun memaafkan dan berbuat baik kepada pelakunya lebih dicintai Allah SWT:

"Dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosa pun terhadap mereka. Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan."
[Q.S. asy-Syuura 42:39-43]



SUMBER: