Kamis, 04 September 2008

Antiphospholipid Antibody Syndrome (APS)

Antiphospholipid syndrome (APS) adalah kelainan yang ditandai dengan adanya thrombosis (sumbatan) arteri dan vena yang berulang dan atau keguguran yang berhubungan dengan abnormalitas hasil periksaan laboratorium seperti kadar antibodi anticardiolipin [aCL].

Kriteria Diagnosis

  • Thrombosis - Ada satua atau lebih episode klinis thrombosis arteri, vena, atau pembuluh darah keci pada organ atau jaringan yang dapat dikonfirmasi dengan USG Doppler, atau pemeriksaan histopathologi
  • Kaelainan kehamilan:
  1. Satu kali atau lebih kematian janin yang tidak terjelasakan pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu.
  2. Satu atau lebih kelahiran prematur dengan usia kehamilan kurang dari 34 minggu akibat preeklampsia, eklampsia, atau insufisinsi plasenta.
  3. Tiga atau lebih abortus spontan yang tak terjelaskan dengan usia kehamilan kurang dari 10 minggu, bukan karena kelainan kromosom dan hormonal.

Kriteria Laboratorium

  • Anticardiolipin (aCL) antibodi IgG/IgM >40 IgG phospholipid unit, >40 IgM phospholipid units.
  • Lupus anticoagulan yang positif pada 2 kali pemeriksaan dengan interval 12 minggu.
Pengobatan Obstetri
  • Pasien harsus diperiksa secara seksama akan adanya gejala thrombosis dan thromboembolisme, preeklampsia berat, atau gerakan janin yang berkurang.
  • Pada psien2 dengan riwayat obstetri jelek, rutin dilakukan USG tiap 3-4 minggu sekali mulai kehamilan 18-20 minggu.
  • Pemeriksaan kadar Human chorionic gonadotropin (hCG) pada trimester pertama. Jika kadar CG meningkat secara normal besar kemungkinan 80-90% kasus selamat. Jiak peningkatan tidak normal maka 70-80% kasus tidak selamat. Segera dilakukan terapi dengan heparin dengan risiko timbul perdarahan.
  • USG pada usia 30-32 untuk enilai pertumbuhan janin. Gangguan pertumbuhan menunjukkan adanya gangguan sirkulasi darah di plasenta.
  • Heparin dianjurkan pada APS dengan kehamilan. Yang dipakai adalah Low molecular weight heparin (LMWH).
  • Warfarin dapat menggantikan heparin pada periode postpartum.