Sabtu, 16 Oktober 2010

Persahabatan Ahmadi Nejad dan Paus Benedict Karena Pembakaran al-Quran

photo courtesy: www.time.com

Islam itu bagaikan air, tidak remuk ketika ditekan melainkan meluber ke ruang yang lain, semakin ditekan justru akan semakin berkembang. Sifat dari air ini tentunya merupakan isyarat dari langit bahwa kasih sayang Ilahi akan selalu menang di atas kedzaliman mahluk-Nya, kelembutan Ilahi akan selalu di atas dari tindak kekerasan mahluk-Nya, dan keadilan Ilahi akan selalu berdiri tegak di tengah-tengah usaha manusia yang sia-sia untuk merobohkannya.

Sekalipun terjadi banyak konspirasi yang mengarahkan "Tragedi 11 September 2001" menjadi sebuah fitnah besar terhadap Islam, tetapi justru dari usaha buruk itulah ternyata lebih berdampak memunculkan minat kalangan non muslim mempelajari lebih dalam ajaran Islam.

Dialog Pendeta Terry Jones (Gereja Gainesville Florida) dan Imam Muhammad Musri (President of the Islamic Society of Central Florida) di Dove World Outreach Center, Gainesville, Florida, pada tanggal 9 September 2010. Dialog yang dilakukan 3 hari sebelum "International Burn a Koran Day" ini, akhirnya menyurutkan Terry Jones untuk membatalkan rencananya.

Begitupun ketika pendeta Terry Jones hendak membakar al-Quran, justru hubungan Muslim dan Nasrani semakin solid. Kalangan Nasrani lebih banyak mengecam tindakan pembakaran al-Quran ini karena dikhawatirkan akan semakin memicu legitimasi tindak kekerasan dan teror di antara kedua agama.

Salah satu contohnya, akibat dari rencana Terry Jones, malah menciptakan persahabatan yang solid antara Paus Benedict XVI dan Ahmadi Nejad. Kehangatan hubungan keduanya bermula ketika Paus secara terbuka menyatakan kecamannya terhadap aksi Terry Jones yang dianggapnya sebagai sebuah aksi penodaan agama yang bisa melukai hati umat Islam di seluruh dunia. Rasa simpati Paus terhadap umat Islam itulah kemudian membuat salut Ahmadi Nejad.

Hubungan Paus dan Ahmadi Nejad sebenarnya sempat retak di masa lampau khususnya ketika Iran secara resmi menggelar konferensi para penolak kebenaran tragedi Holocaust, The International Conference - Review of the Holocaust: Global Vision, yang diselenggarakan di Teheran, 11-12 Desember 2006. Konferensi ini hendak membahas dan menyatukan visi tentang kebenaran Holocaust yang dianggap sebagai sebuah teori konspirasi Zionis Israel saja.

Paus saat itu menyayangkan itikad Pemerintah Iran yang menggelar konferensi ini, yang disebutnya telah menyakiti para keluarga korban Holocaust kekejaman Nazi Jerman. Kritik Paus ini mungkin didasari pula dari 67 peneliti yang berasal dari 30 negara, hadir pula sebagai pembicara seorang aktifis yang terkenal dengan sikap rasisnya yaitu David Duke yang merupakan politisi Amerika yang mengusung idealisme supremasi kulit putih dan merupakan mantan pimpinan organisasi rasialis anti warga kulit hitam, Ku Klux Klan. Selain itu hadir pula Georges Thiel, seorang penulis produktif dari Perancis yang kental dengan propaganda kebohongan Holocaust.


Perbedaan pandangan antara Paus dan Ahmadi Nejad tentang Holocaust ini, kemudian dipersatukan kembali setelah adanya gembar-gembor rencana pembakaran al-Quran oleh komunitas umat Pendeta Terry Jones. Pasca Paus mengutarakan secara terbuka menyatakan simpatinya terhadap umat Islam dan kecamannya terhadap rencana aksi pembakaran al-Quran, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadi Nejad, memberikan hormat simpatinya terhadap apresiasi Paus Benedict XVI tersebut dengan mirilis sebuah surat terbuka yang ditujukannya kepada Paus.

Surat terbuka ini dirilis oleh situs resmi kepresidenan Iran pada 6 Oktober 2010 sebagaimana yang dilaporkan kantor berita IRNA, dan berikut cuplikan redaksi surat Ahmadi Nejad kepada Paus:


Bismillahirrahmanirrahim
Yang terhormat Paus Benedictus XVI
Pemimpin Katolik Sedunia

Saya menyampaikan salam hangat dan persahabatan kepada Anda serta mengucapkan terima kasih atas sikap Anda mengecam aksi penistaan terhadap al-Quran yang dilakukan sebuah gereja di Florida, Amerika Serikat, yang sangat menyakitkan hati umat Islam sedunia.

Situasi di dunia saat ini dan pengabaian umat manusia terhadap ajaran agama tauhid akibat dampak dari gerakan seperti sekularisme dan humanisme ekstrim Barat, serta kecenderungan berlebihan manusia kepada materialisme, profit oriented, dan hawa nafsu, yang terus meningkat, melebarkan peluang untuk dekadensi umat manusia khususnya hubungan keluarga dan generasi muda. Oleh karena itu kerjasama erat dan interaksi antar agama langit dalam rangka mencegah gerakan destruktif tersebut sudah menjadi hal yang tidak dapat dihindari.

Risalah tertinggi para nabi Allah SWT. adalah seruan tauhid, serta penentangan terhadap kezaliman dan perwujudan keadilan. Atas dasar ini, para penganut agama-agama Ibrahim harus terdepan dalam memperkokoh keadilan, pemberantasan kezaliman dan kejahatan, serta dalam mencegah dualisme dan diskriminasi yang tidak menghasilkan apapun kecuali penumpukan kebencian yang diikuti dengan berbagai friksi dan problema dalam kancah internasional.

Republik Islam Iran sebagai sistem pemerintahan agama dan demokratis, senantiasa menekankan kerjasama erat dan perluasan hubungan bilateral dengan Vatikan sebagai prioritas dalam politik luar negerinya. Masalah penyelesaian kendala yang dihadapi umat manusia termasuk penistaan atas kesucian agama langit dan nabi-nabi Allah SWT., serta gerakan anti-agama, Islamophobia, dan goyahnya ikatan suci keluarga, termasuk di antara masalah penting yang dibahas dalam interaksi konstruktif dengan markas suci tersebut (Vatikan).

Seraya menyampaikan penghormatan khusus atas pandangan-pandangan keadilan dan kepedulian Anda dalam menafikan diskriminasi dan kekerasan, serta penekanan kembali atas posisi agama dan penghambaan dalam menyelesaikan problema dunia, saya juga menyampaikan kesiapan Republik Islam Iran dalam membantu mengubah sistem zalim yang berkuasa di dunia.

Saya berharap dengan pertolongan Allah SWT. dan dalam kerjasama timbal balik, kita dapat menyaksikan peningkatan kecenderungan umat manusia ke arah spiritualitas serta perwujudan perdamaian dan keadilan di dunia.

Saya memohon kepada Allah SWT. agar Anda selalu sehat dan berhasil dalam menyebarkan risalah para nabi.

Mahmoud Ahmadi Nejad
Presiden Republik Islam Iran



SUMBER: