Rabu, 20 Agustus 2008

Tanah Ramah Ku

Ku lempar pandangan ke padang
rumput nan hijau dan manis
bukit mungil dan gunung kokoh
depan rumah ku yang indah

ini lah tanah ramah ku
ia menerima saat aku tertolak
ia memberi saat aku terpaling
ia menumbuh saat aku tersungkur

teringat aku saat pertama dulu
tanah permai nan terjaga
mulia dan penuh wibawa
aku jatuh cinta selamanya

cemasku saat kau bimbang
keras ku berusaha untukmu
sabar ku tak berbatas bagimu
berkatilah hari saat kau jadi milikku

wahai tanah ramah ku
topanglah tubuh lemahku
sanggalah bahu lelahku
hiburlah mata merahku

wahai tanah ku yang ramah
maukah kau besarkan anakku?
dengan jemari tanganmu
dengan siraman kasihmu