Jumat, 15 Agustus 2008

Pemeriksaan Antibodi Antisperma

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi protein tertentu (antibodi) dalam darah, cairan vagina dan semen yang dapat menyebabkan kerusakkan atau kematian sperma.

Laki2 dapat membentuk antibodi ini jika spermanya kontak dengan sistem imun seperti setelah biopsi testis (zakaria), vasektomi atau terkena radang prostat, sehingga sperma menjadi tidak mampu membuahi sel telur. Pada wanita, antibodi antisperma (abas=asa) bisa terbentuk akibat reaksi alergi terhadap sperma pasangannya dengan mekanisme yang sampai sekarang belum begitu dimengerti.

Infertilitas karena faktor imun merupakan 40% dari PIPA yang tidak terjelaskan. Faktor imunologi berperan jika:
- Sperma tidak ditemukan pada UPS, sedangkan pada analisa sperma hasilnya normal.
- Sperma memperlihatkan gerakan "shaking" pada saat pemeriksaan UPS.
- Sperma mengalami penggumpalan (clumping) saat analisa sperma.
- Ada riawayat panjang infertilitas yang tidak terjelaskan.

Photobucket

Spesimen yang diambil : darah wanita, sperma laki2, darah laki2 dan lendir vagina/serviks.


Salah satu merk ASA test

Pengobatannya secara sederhana dapat diberikan obat penekan imun seperti golongan kortikosteroid. Jika tidak berhasil maka dapat dilakukan IVF, intrauterine insemination dan gamete intrafallopian transfer.