Kamis, 14 April 2011

Tunas muda segar sedang tumbuh mencari jalan

Di tengah pengapnya udara kehidupan dan setumpuk beban masalah, dan rakusnya kekuasaan, tampak disana-sini tunas2 kehidupan yang mandiri, segar, tumbuh di-mana2 digerakkan oleh orang yang ikhlas untuk bergotong royong salahsatunya adalah gerakan koperasi.

Bagaimanakah carut-marut kehidupan kita, secara persis digambarkan dalam cuplikan Sajak Sebatang Lisong karya WS Rendra di bawah ini:

Menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya,
mendengar 130 juta rakyat,
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang,
berak di atas kepala mereka
---
Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak
tanpa pendidikan.
---
Delapan juta kanak-kanak
menghadapi satu jalan panjang,
tanpa pilihan,
tanpa pepohonan,
tanpa dangau persinggahan,
tanpa ada bayangan ujungnya.
…………………
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya;
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiun.
----
Dan aku melihat
protes-protes yang terpendam,
terhimpit di bawah tilam.
---
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
---
Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
------
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.
………………