Selasa, 13 Maret 2012

Keputihan Pada Pria, Mungkinkah?

Kebanyakan orang mengira bahwa infeksi jamur penyebab keputihan (Candida albicans) merupakan masalah wanita. Ternyata, pria pun tak luput darinya!
Infeksi Candida pada pria terjadi di daerah selangkangan, dan dapat menyebabkan rasa nyeri, gatal, serta kemerahan pada kepala penis, skrotum, dan kulit selubungnya. Seringkali, hal ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada penis, sensasi terbakar ketika berhubungan intim dan ruam yang berlangsung singkat / sementara.

Lingkungan Favorit Candida
Karena Candida berkembang pesat di kulit yang hangat, berkeringat, dan teriritasi, pria yang belum disunat memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena Candida. Dalam beberapa kasus, kulit selubung penis bahkan sampai membengkak dan mengalami luka terbuka akibat infeksi jamur. Selain itu, jamur penyebab Candidiasis tidak hanya berkembang pesat dalam lingkungan yang memiliki kandungan gula yang tinggi seperti pada penderita diabetes, tapi juga dapat dicetuskan oleh reaksi alergi terhadap parfum, pewarna, sabun dan shower gel.

Keputihan – Suatu Penyakit Menular Seksual?
Ada beberapa perdebatan di komunitas medis dan perawatan kesehatan lainnya, mengenai apakah Candida merupakan penyakit menular seksual (PMS). Sebenarnya, keputihan pada pria lebih sering terjadi pada pria yang tidak aktif secara seksual, namun infeksi tersebut memang bisa ditularkan melalui hubungan intim. Jika pasangan wanitanya menderita keputihan, maka pria bisa mengalami balanitis, yaitu peradangan pada kepala (glans) penis. Umumnya, balanitis diobati dengan krim anti jamur dan pengobatan lainnya sesuai resep dokter.

Tips & Trik
Candida berkembang dengan cepat dalam lingkungan yang gelap dan lembab, oleh karena itu sebaiknya gunakanlah pakaian yang memungkinkan pergerakan udara di sekitar tubuh dengan baik. Semua pakaian yang langsung bersentuhan dengan kulit harus dilepaskan dan dicuci setelah dipakai (jangan menggunakan pakaian yang sama lebih dari sekali). Selama masa pengobatan infeksi jamur, hindari melakukan hubungan intim serta kegiatan lainnya yang menyebabkan pengeluaran keringat berlebih. Setelah berenang atau setelah menghabiskan waktu yang cukup lama di air, gantilah pakaian renang sesegera mungkin. Daerah genitalia harus dijaga agar tetap kering dan mandilah di bawah pancuran air – hindari berendam di bath tub untuk beberapa waktu.

Gunakan sabun biasa tanpa parfum dengan pH balance, khususnya untuk daerah genitalia. Cobalah untuk minum jus cranberry tanpa gula / pemanis buatan yang diencerkan dengan air untuk membantu menjaga saluran kemih di penis tetap bersih sembari menunggu kulit luarnya untuk sembuh. Selain itu, sebaiknya hindarilah susu, jamur, kafein, gula, dan roti. Berkonsultasilah dengan dokter Anda mengenai terapi pengobatan yang terbaik, termasuk penggunaan obat dan herbal.


source: pfizer.com