Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak awal sangat  penting, karena ASI adalah satu-satunya   makanan dan minuman terbaik  untuk bayi dalam masa enam bulan pertama kehidupannya.   Bahkan  pemberian ASI secara ekslusif diperkirakan dapat menekan angka kematian    bayi.Memperoleh Air Susu Ibu  (ASI) secara ekslusif selama 6 bulan pertama merupakan     hak setiap  anak. Karena itu, setelah lahir, segerakanlah anak untuk menyusui      langsung dari payudara ibunya, karena ASI yang keluar pertama kali  (berwarna     kekuningan) juga mengandung zat antibodi (colostrum).  Selama 6 bulan pertama,     bayi secara ekslusif hanya mendapatkan ASI  yang diberikan sesering mungkin tanpa     perlu memakai jadwal. Jangan  berikan makanan lain diluar ASI karena akan menyebabkan     bayi merasa  kenyang dan kurang ingin menyusu. 
Tak  dapat dipungkiri, banyak ibu yang tak memberikan ASI karena berbagai  alasan,     di antaranya karena ASI tak keluar atau karena harus kembali  bekerja setelah     cuti melahirkannya selesai. Padahal, istilah ASI  tidak keluar atau harus kembali     bekerja bukan alasan untuk tidak  memberikan ASI secara eksklusif. Semakin sering     bayi mengisap  payudara ibunya, maka akan bertambah volume ASI yang berada didalam      "gudang" penyimpanannya, sehingga tak mungkin ASI yang diproduksi      akan berkurang. Kalau pun memang tak keluar, itu dikarenakan teknik  menyusui     yang tidak benar. 
Karena  itu, seorang bayi harus diajari menyusu dengan cara memasukkan seluruh      areola payudara (daerah berwarna cokelat di payudara ibu) ke dalam  mulut bayi.     Jika bayi hanya mengisap puting susu saja, ASI yang  keluar hanya sedikit.
Sementara bagi  ibu-ibu yang bekerja, ASI bisa diperah setiap tiga sampai empat     jam  sekali untuk disimpan dalam lemari pendingin. Jangan takut ASI basi  karena     tak ada istilah ASI basi. ASI dapat bertahan diudara terbuka,  diruangan biasa     selama 5 sampai 6 jam, di lemari pendingin (kulkas)  selama 2 x 24 jam, sementara     di freezer bisa bertahan sampai  sebulan.
ASI eksklusif adalah makanan  terbaik yang harus diberikan kepada bayi, karena     di dalamnya  terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Karena      ada lebih dari 100 jenis zat gizi dalam ASI antara lain AA, DHA, Taurin  dan     Spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Beberapa  produsen susu formula     mencoba menambahkan zat gizi tersebut, tetapi  hasilnya tetap tidak bisa menyamai     kandungan gizi yang terdapat  dalam ASI. 
ASI sangat diperlukan  untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Berdasarkan      penelitian, anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual  Quotient)     lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan  anak-anak yang diberi     ASI secara eksklusif. 
Anak-anak  yang tidak diberi ASI secara eksklusif juga lebih cepat terjangkiti      penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi dan diabetes  setelah dewasa.     Kemungkinan anak menderita kekurangan gizi dan  mengalami obesitas (kegemukan)     juga lebih besar. 
Selain  pada anak, pemberian ASI juga sangat bermanfaat bagi ibu. ASI, selain      dapat diberikan dengan cara mudah dan murah juga dapat menurunkan  resiko terjadinya     pendarahan dan anemia pada ibu, serta menunda  terjadinya kehamilan berikutnya.     Hal lain yang jauh lebih penting  adalah timbulnya ikatan bathin (bonding) yang     kuat antara ibu dan  anak. 
Berikut tips-tips agar sukses dalam memberikan ASI ekslusif :
- Tumbuhkan rasa percaya diri dan yakin bisa menyusui.
 - Usahakan mengurangi sumber rasa sakit dan kecemasan.
 - Kembangkan pikiran dan perasaan terhadap bayi.
 
Untuk wanita menyusui yang bekerja, berikut beberapa tips ASI :  
- Peras/pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga.
 - Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi, pada umumnya terjadi di pagi hari.
 - Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. Breast pump sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak mengering dan menjadi sulit dibersihkan.
 - Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat yang ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh suara bel pintu atau telepon masuk. Di tempat kerja, mungkin bisa di meeting room yg kosong, toilet, dan lain-lain.
 - Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air.
 - Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lainnya, misalnya: susu, juice, decaffeinated tea/coffee, atau sup, disarankan minuman hangat agar membantu menstimulasi payudara.
 - Saat memerah ASI, Ibu harus dalam kondisi yang santai (relax). Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg harus keluar.
 - Lakukan perawatan payudara : Massage/pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.
 - Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi Klinik Laktasi.
 
Lama penyimpanan ASI setelah diperah : 
- Jika ruangan tidak ber-AC, tidak lebih dari 4 jam.
 - Ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam. 
Perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya. - Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yang ada di lemari es tersebut.
 - Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
 - Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.
 - ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Namun jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar. Jika kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan enam bulan di dalamnya.
 
Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perasan              
- Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu
 - Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas atau kaca.
 - Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas).
 - Jangan pakai botol susu berwarna atau bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas.
 - Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI, dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas.
 - Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot. Karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara.
 - Jika dalam satu hari Ibu memompa atau memeras ASI beberapa kali, bisa saja Asi itu digabungkan dalam botol yang sama. Syaratnya, suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat Celcius.
 - Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam.
 
Cara memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayi?  
- Panaskan ASI dengan cara membiarkan botol dialiri air panas yang bukan mendidih yang keluar dari keran
 - Atau merendam botol di dalam baskom atau mangkuk yang berisi air panas atau bukan mendidih
 - Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya, kecuali yang memang didesain untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI
 - Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum ASI. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb. Misalnya dalam satu botol Ibu menyimpan sebanyak 180 cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya hanya meminum 80, jangan langsung dipanaskan semua.
 - Ingat susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi!
 
Jika  mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan penyimpanan yang baik,  ASI     tidak akan mungkin basi. Terkadang memang setelah disimpan atau  didinginkan     akan terjadi perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak  menandakan bahwa ASI sudah     basi. Kemungkinan yang terjadi adalah  berkurangnya khasiat ASI, terutama zat     yang membantu pembentukan  daya imun bayi. 
Tdak sulit untuk  memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan kepada bayi Anda. Waktu     6  bulan hanya sebentar, setelah itu barulah bayi diberikan Makanan  Pendamping     ASI (MPASI). Jadi mulailah dari sekarang untuk memberikan  bayi Anda, ASI secara     ekslusif karena ASI merupakan investasi bagi  pertumbuhan bayi.
Source: news.indosiar.com
blog editor: dr. wahyu triasmara