Minggu, 11 Juli 2010

Menjadi Manusia Yang Dikagumi Penduduk Langit


Sungguh luar biasa manusia yang beriman itu hingga keimanannya dikagumi oleh para malaikat penduduk langit.

  • Bukankah kita bersujud menyembah Allah Azza wa Jalla, sedangkan kita sendiri belum pernah selama hidup kita melihat bagaimana dan seperti apa Allah itu?

  • Bukankah kita sering memohon surga-Nya Allah, sedangkan kita sendiri belum pernah mencium bau surga apalagi melihat keindahannya?

  • Bukankah kita memohon perlindungan kepada Allah dari adzab neraka, sedangkan kita sendiri belum pernah merasakan hawa panasnya apalagi melihat siksaannya?


Inilah yang menjadi kekaguman para malaikat penduduk langit, yaitu bagaimana mungkin orang-orang beriman itu bisa yakin bahwa Allah adalah Tuhan mereka padahal mereka sendiri belum pernah melihat wujud Allah?

Sungguh luar biasa manusia-manusia seperti itu, sehingga sudah sewajarnya amalan orang-orang yang beriman itu akan selalu "mengguncang" langit dan menjadi "pembicaraan hangat" para penduduk langit. Para malaikat selalu penasaran mencari-cari orang-orang yang seperti ini di muka bumi.

Jadilah orang-orang yang dikagumi penduduk langit. Simaklah hadits berikut ini yang menceritakan pembicaraan di langit antara Allah Ta'ala dan para malaikat tentang manusia-manusia yang beriman.



Abu Hurairah berkata, bahwa Nabi s.a.w. pernah bersabda:

Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir.

Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia.

Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit.

Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka, "Dari manakah kamu sekalian?" para malaikat itu menjawab, "Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji, dan memohon kepada Engkau".

Allah bertanya lagi, "Apa yang mereka mohonkan kepada Aku?" Para malaikat itu menjawab, "Mereka memohon surga-Mu".

Allah bertanya lagi, "Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku?" Para malaikat itu menjawab, "Belum wahai Tuhan kami".

Allah berfirman, "Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku?" Para malaikat itu berkata lagi, "Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu".

Allah bertanya, "Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku?" Para malaikat menjawab, "Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami".

Allah bertanya, "Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku?" Para malaikat menjawab, "Belum, wahai Tuhan kami".

Allah berfirman, "Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku?" Para malaikat itu melanjutkan, "Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu".

Kemudian Allah berfirman, "Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan".

Lalu para malaikat itu berkata, "Wahai Tuhan kami, di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka".

Lalu Allah berfirman, "Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka".
[H.R. Muslim, Tirmidzi, dan Hakim]