Senin, 05 Juli 2010

Allah Akan Mendebat 4 Jenis Manusia Dengan 4 Hujjah


Rasulullah s.a.w. pernah bersabda, di akhirat kelak Allah S.W.T. akan berhujjah kepada empat jenis manusia:

  • Orang Kaya akan dihujjah Allah dengan Nabi Sulaiman a.s.
  • Orang Hamba Sahaya akan dihujjah Allah dengan Nabi Yusuf a.s.
  • Orang Sakit akan dihujjah Allah dengan Nabi Ayyub a.s.
  • Orang Fakir Miskin akan dihujjah Allah dengan Nabi Isa a.s.


ORANG KAYA versus NABI SULAIMAN a.s.

Orang-orang kaya membela diri ketika ditanya Allah mengapa kekayaannya tidak membuat ia beribadah kepada-Nya, mereka berdalih “Karena kami disibukkan mencari dan mengurus harta-benda”. Kemudian Allah pun mendatangkan ke hadapan mereka Nabi Sulaiman a.s. untuk memperlihatkan bahwa tidak ada yang bisa menandingi kekayaan yang dimiliki Nabi Sulaiman a.s. dengan apa yang mereka miliki selama di dunia, namun kayanya Nabi Sulaiman a.s. yang melimpah ruah tersebut tidaklah menjadikan beliau lalai dalam beribadah bahkan senantiasa selalu bersyukur dan berdzikir di setiap waktunya.


ORANG HAMBA SAHAYA versus NABI YUSUF a.s.

Orang-orang yang menjadi pekerja atau budak dari tuan-tuannya di dunia (hamba sahaya) membela diri ketika ditanya Allah mengapa kondisinya tersebut tidak membuat ia beribadah kepada-Nya, mereka berdalih “Karena kami disibukkan melayani tuan-tuan kami”. Kemudian Allah pun mendatangkan ke hadapan mereka Nabi Yusuf a.s. yang juga sama pernah menjadi budak hamba sahaya bahkan sempat dibuang dan dipenjara namun semua hal itu tidak melalaikan Nabi Yusuf a.s. dari beribadah kepada Allah S.W.T.


ORANG SAKIT versus NABI AYYUB a.s.

Orang-orang yang ditimpa ujian sakit membela diri ketika ditanya Allah mengapa sakitnya tersebut tidak membuat ia beribadah kepada-Nya, mereka berdalih “Karena kami tidak berdaya dalam kondisi sakit”. Kemudian Allah pun mendatangkan ke hadapan mereka Nabi Ayyub a.s. yang jauh lebih berat ditimpa ujian sakit dibandingkan manusia manapun di dunia ini, namun sakit yang teramat berat yang menimpa Nabi Ayyub a.s. tidaklah membuatnya lalai untuk terus bersyukur dan beribadah kepada Allah S.W.T.


ORANG FAKIR MISKIN versus NABI ISA a.s.

Orang-orang yang fakir miskin membela diri ketika ditanya Allah mengapa sakitnya tersebut tidak membuat ia beribadah kepada-Nya, mereka berdalih “Karena kami disibukkan untuk mencari makan”. Kemudian Allah pun mendatangkan ke hadapan mereka Nabi Isa a.s. yang jauh lebih fakir dan miskin dibandingkan manusia manapun di dunia ini, tidak memiliki harta, rumah, anak maupun istri, namun fakir dan miskinnya Nabi Isa a.s. tidaklah membuatnya lalai untuk tetap bersyukur dan beribadah kepada Allah S.W.T.

Begitulah Allah S.W.T. telah menyempurnakan agama-Nya ke dunia ini hingga kesempurnaan syariatnya tersebut tidak ada celah ataupun peluang bagi manusia untuk berkelit dan berhujjah mencari-cari alasan untuk membenarkan perbuatannya yang tidak bernilai ibadah kepada Allah S.W.T.

Maha Suci Allah dari ketidaksempurnaan akal manusia.



Disadur dari kitab "Nashaihul ‘Ibad" - Imam Nawawi al-Bantani.