Senin, 05 Juli 2010

Berlomba Dengan Malaikat Maut


Jangan tunda-tunda untuk melakukan amal kebaikan, jangan hanya di bulan Ramadhan saja amalan baik kita berada dalam puncaknya, tetapi “Ramadhan-kan” hari-hari kita karena malaikat maut tidak mengenal waktu untuk merenggut nyawa kita.

Jadi janganlah menunggu-nunggu bulan Ramadhan untuk menjadi orang yang sholeh!

Ramadhan memanglah bulan yang paling mulia karena di dalamnya penuh dengan anugerah ampunan dan pahala yang luar biasa banyaknya dibandingkan bulan-bulan lainnya sebagaimana yang diterangkan oleh Ibnu Abbas r.a.:

  • Hari yang paling baik adalah hari Jum’at.
  • Bulan yang paling baik adalah bulan Ramadhan.
  • Amalan yang paling baik adalah menjalankan Shalat Fardhu tepat pada waktunya.

Demikianlah Allah S.W.T. menganugerahkan waktu-waktu yang mulia kepada hamba-hamba-Nya agar terbuka peluang dan kesempatan untuk semakin mendekatkan dirinya kepada Allah Azza wa Jalla.

Mengetahui akan kemuliaan hari Jumat dan bulan Ramadhan tentunya siapa yang tidak ingin bercita-cita agar Allah S.W.T. mencabut nyawa kita di waktu yang mulia tersebut.

Namun Allah Ta’ala tidak mengubah apa yang telah menjadi ketetapan-Nya, bahwa kematian sebagai perkara yang ghaib itu bisa datang kapan saja dan pada saat apa saja. Oleh karena itu selanjutnya Ali bin Abi Thalib r.a. telah menjelaskan sebuah perkara yang lebih baik dari apa yang dijelaskan oleh Ibnu Abbas r.a. tersebut di mana kita sebenarnya bisa menjadi orang yang mulia di hadapan Allah S.W.T. tanpa perlu menunggu-nunggu hari Jumat atau bulan Ramadhan. Beliau menjelaskan:

  • Menunaikan shalat fardhu tepat pada waktunya adalah amalan yang paling baik, namun sebaik-baiknya dari semua amalan tersebut adalah amalan-amalan yang diterima oleh Allah S.W.T. yang daripadanya kita pun menjadi diridhoi dan dicintai-Nya.

  • Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling baik dan paling mulia di antara bulan-bulan lainnya, namun sebaik-baiknya dari semua bulan-bulan tersebut adalah bulan di mana di dalamnya kita bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.

  • Hari Jum’at adalah hari yang paling baik dan paling mulia di antara hari-hari lainnya, namun sebaik-baiknya dari semua hari-hari tersebut adalah hari di mana kita meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada-Nya.


Disadur dari kitab "Nashaihul ‘Ibad" - Imam Nawawi al-Bantani