Jumat, 29 Januari 2010

Arah Rahim Ke Belakang (Retroflexi)


Saya dan suami sama-sama berusia 34 tahun dan sudah menikah selama 5 tahun lebih.
Saya mempunyai masalah rahim terbalik (retro) tetapi selebihnya normal (bebas TORCH, tidak ada penyumbatan, tidak ada kista & endometriosis, sel telur ada) sedangkan suami mempunyai masalah pada spermanya (kuantitas cukup, tetapi sperma yang lurus sangat sedikit dan yang cepat tidak ada).

Kami sudah melakukan IBS setahun lebih yang lalu dan berhasil. sayangnya pada usia kehamilan hampir 7 bulan, bayi mati dalam kandungan dengan alasan tali pusar terpuntir.

Yang akan saya tanyakan :

  • Menurut dokter kejadian ini cukup langka (apa benar?), tetapi akankah terulang lagi pada kehamilan saya berikutnya ?
  • Apakah kejadian tsb. merupakan kesalahan si ibu (saya), kekurangan zat tertentu, keteledoran dokter atau memang suatu hal yang diluar kekuasaan kita ?
  • Apakah kualitas sperma mempengaruhi hal tsb. di atas ?
  • Dengan masalah kami berdua, apakah kemungkinan kehamilan keberhasilannya lebih dengan metode IBS dari pada alami?
  • Apakah keadaan rahim saya perlu diperbaiki ? (menurut dokter tidak perlu karena saya sudah terbukti bisa hamil)

Sekian dan terima kasih.
(Wanita, 34th, Indonesia)

Anda memiliki arah rahim yang ke belakang atau retroflexi. Menurut penelitian wanita Indonesia lebih banyak yang memiliki arah rahim terbalik atau retroflexi dibandingkan dengan anteflexi.

Bayi yang meninggal dalam kandungan dengan tali pusat melintir memang sangat jarang terjadi, tapi pada kehamilan berikutnya kemungkinan besar tidak terjadi lagi.

Hal ini bukan akibat kesalahan ibu tapi karena pergerakan anak dan juga tidak dipengaruhi oleh kualitas sperma. Kemungkinan dengan metode IBS bisa lebih besar daripada alami. Keadaan rahim anda tidak perlu diperbaiki.