Selasa, 26 Februari 2013

Smart Clinic


Tahap pertama untuk kunjungan rumah/penyuluhan adalah adanya database kesehatan seluruh penduduk (universal health screening). Beberapa parameter penting dan murah saja yang terbukti berkaitan dengan kondisi nyata di masyarakat yang dikumpulkan. Misalnya: untuk < 5 tahun, menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), untuk anak sekolah (SD, SMP, SMA) bisa dibikin rapor kesehatan (BB/TB/BMI, ABO, Hb, Cacing), paspor kesehatan (Merokok/tidak, BB/TB/BMI, lingkar perut, Tensi, Gula darah, SGPT, LDL), yang hamil: ANC (ante natal care), ada skrining khusus yang murah: untuk Ca cervix dengan tes IVA, payudara dengan SARARI,  Kemudian data tersebut dimasukkan ke komputer dan dilakukan pengelompokkan risiko penyakit/per wilayah/klinik layanan primer. Dengan target yang jelas, penyuluhan/kunjungan rumah akan sangat terarah dan berhasil guna. Ini yang bisa menurunkan 50% biaya pengobatan dalam 5 tahun, terbukti di Korea. Uang BPJS mesti dialokasikan untuk mengumpulkan database kesehatan agar uang BPJS tidak berhamburan untuk kuratif.
 
Software yang dikembangkan Primkop-IDI dengan PT INTI yang disebut SMART CLINIC, mewadahi konsep yang diuraikan di atas.