Minggu, 18 November 2012

Pertanyaan dan Usulan Seputar PRIMSTAR MEDIKA

Pertanyaan dan usulan di bawah ini bagus untuk kita pelajari bersama;

1. Apakah semua klinik akan bernama klinik Primstar medika? Bagaimana kalau dalam satu daerah ada banyak klinik, apakah namanya Primstar medika 1, primstar medika 2, dst?

JAWAB: Kita lihat perkembangan di lapangan apakah semua nama Primstar Medika atau bisa seperti ini “Klinik Kencana, managed/supported by Primstar Medika” dan yang sejenisnya. Ide dasarnya adalah adanya kesatuan jaringan klinik sehingga akan punya posisi tawar/negosiasi yang kuat bila berhadapan dengan asuransi/BPJS/perusahaan dll.

2. Kalau saya ikut investasi 25 unit, mulai kapan kira-kira mulai mendapat hasil?


JAWAB: Dari perhitungan yang disampaikan: akan mulai memetik hasil di bulan ke-5 (BEP), dan uang akan kembali dalam waktu 18 bulan (payback).

3. Jika klinik operasional saat ini siapa yg dimaksud jumlah peserta kapitasi? Karena asumsi saya kalau bicara kapitasi adalah kapitasi jamsostek?


JAWAB: Peserta kapitasi BPJS belum ada, jadi pola yang akan kita gunakan mirip yaitu “membership” yang ditawarkan kepada perusahaan2, penduduk di Jababeka. Untuk itu Primkop IDI memberikan pendampingan pemasaran, ada tim marketing khusus, yang memastikan adanya pasien (Primkop-IDI mencarikan pasien).

Ada beberapa usul:

1. Pemilik klinikPrimstar medika adalah dokter tidak boleh yg bukan dokter.


JAWAB: Mayoritas (51%) adalah dokter-pelaksana, bila belum punya uang untuk 51% bisa bertahap. Artinya tiap tahun diberi kesempatan untuk beli unit (istilahnya option) dengan nilai yang diperjanjikan yaitu nilai awal (istilahnya: par value/nilai pari) yaitu Rp 1 juta/unit. Sampai dalam 5 tahun menjadi 51%. Investor harus menjual sahamnya sehingga tinggal 49%. Kalau dokter pelaksana mau beli lebih lagi dari investor diperbolehkan namun harganya negosiasi (floating).

Investor se-dapat2nya dokter kalau tidak ada dicarikan tenaga kesehatan lain (drg, apoteker, perawat, bidan) bila tidak ada juga bisa investor luar. Jadi ada prioritas. Namun demikian kepemilikan mayoritas ada di dokter pelaksana dan Primkop-IDI memegang kendali karena keluar masuk uang akan melalui rekening khusus Primkop-IDI (cash management di Primkop-IDI).

2. Bahwa klinik pemilik Primstar medika adalah anggota koperasi isi. Kalau dia belum anggota koperasi IDI, secara otomatis didaftarkan menjadi anggota koperasi IDI.


JAWAB: Benar sekali, kita akan coba permudah akses menjadi anggota. Kita lihat perkembangan dengan XL, bagaimana respons ts terhadap kartu komunitas dokter. Kalau bagus responsnya artinya banyak yang menggunakan maka akses pendaftaran lewat sms dimungkinkan. Kalau kurang tentu XL punya hitungan bisnis sendiri.

3. Perlu didefinisikan apa artinya investor aktif (dokter operator), investor Pasif, dokter pelaksana, Unit usaha Klinik, Komite medik, komite kendali mutu, dan istilah-istilah lainnya, supaya kita tidak multitafsir tentang istilah yg ada.

JAWAB: Sudah didjabarkan:

Dokter operator/owner-operator adalah dokter yang bekerja melaksanakan tugas medik di klinik tersbeut (mungkin 2-4 dokter(.

Investor pasif/dokter investor adalah investor yang menaruh uang tanpa bekerja langsung di klinik tersebut.

Unit usaha klinik adalah perpanjangan tangan Primkop-IDI di klinik tersebut yang terdiri atas unsur dokter pelaksana dan unsur Primkop-IDI/Perwakilan Primkop-IDI di daerah tersebut.

Komite Medik organ Primkop-IDI yang menjalankan tugas untuk melaksanakan credentialing, kendali mutu medis.

Komite Kendali Mutu adalah organ Primkop-IDI yang menjalankan kendali mutu non-medis.

Semua istilah ini akan dimasukkan dalam “definisi” dalam perjanjian notarial nantinya.

4. Berapa minimal investor untuk 1 klinik. Jangan sampai 1 klinik dimiliki 1 atau 2 orang untuk menghindari Kapitalis "berwajah" koperasi.


JAWAB: Idealnyua investor pasif maksimal 10 investor (dokter/bukan dokter) jadi masing2 25 unit. Ditambah dokter pelaksana-pemilik 2-4 orang. Dan kendali keuangan/operasional ada di Primkop-IDI, jadi akan tetap berjiwa koperasi, tidak dilepas ke perorangan. Ini prinsipnya.  Bilamana Primkop-IDI telah kuat (tahap selanjutnya) tentu diantara yang 49% itu sebagian akan dimiliki Primkop-IDI langsung, namun sebagaimana halnya proses bisnis tentu bertahap.



5. Dokter yg praktek di klinik Primstar medika harus anggota koperasi IDI. Kalau belum langsung didaftarkan keanggotaannya. Dokter yg praktek adalah anggota IDI setempat, tidak boleh dokter dari cabang lain. Misalnya klinik di kebupaten Bekasi dokternya harus anggota idi kabupaten bekasi.

JAWAB: Sepakat sekali, karena cita2 Primkop-IDI mensejahterakan anggota di rumahnya sendiri (menjadi tuan rumah di negri sendiri). Rekomendasi praktik dari IDI Bekasi bisa menjadi alat skrining, Primkop-IDI tentu akan tunduk kepoada IDI setempat. Dalam AD/ART kita 10% hasil SHU dari daerah tersebuit diserahkan kepada IDI setempat. Memang Primkop-IDI didesain sebagai wing bisnis IDI baik pusat, wilayah maupun cabang. Nanti kalau sudah berjalan bisa dibentuk Perwakilan Primkop-IDI Bekasi. Samapai saat ini kita masih belum membentuk perwakilan karena sesuai dengan prinsip bisnis, perwakilan hanya dibentuk bila sudah ada aktivitas bisnisnya. Berbeda dengan organisasi profesi tentunya yang didirikan tidak berdasarkan kalkulasi bisnis.

6. Kalau saat ini diprioritaskan untuk dokter yg sdh mapan keuangannya, saran tawarkan saya juga untuk dokter yg kurang mapan keuangannya, sehingga dokter merasa bahwa program ini bermanfaat bagi semua anggota IDI. Bukan hanya untuk dokter kaya saja. Misalnya minimal 5 unit atau berapa unit, dan seteruanya.


JAWAB: Penawaran dokter pelaksana-pemilik adalah untuk dokter yang belum mapan. Investor untuk yang lebih mapan. Sebetulnya kalau kita berjiwa bisnis (sayang dokter tidak mendapat SKS entrepreunership), yang tidak mapan pun bisa mencari pinjaman uang dari keluarga, orang tua, saudara, mertua kalau istilah bisnisnya melalui “angel capital”. Biasa untuk yang memulai bisnis. Karena semuanya jelas, feasible, payback bagus, BEP cepat, pendampingan pemasaran, captive market.