Senin, 12 Januari 2009

Pelangi dan Hujan di Sore Itu


Serasa menghayati jadi Andrea Hirata, merasakan hujan di sore nan rintik-rintik…sedangkan langit di batas ufuk sana relatif cerah, tidak begitu banyak gumpalan awan di sana-sini. Dan di sore itu tidak seperti di hari-hari sebelumnya, langit di ujung lapangan pandang timur mengambil peran sebagai layar alam yang luar biasa. Serasa dipertontonkan sebuah pemandangan yang begitu menakjubkan dan begitu hidup. Bayangan warna-warni menghiasi langit yang demikian cerah di sore itu. Hati ini berkata, janganlah berganti, tetaplah seperti ini seperti syair sahabat kecil ipang sedang melantunkan suaranya yang demikian syahdu nan merdu.

Pelangi kalau kita tahu, dari pengetahuan yang diajarkan kepada kita karena butiran-butiran air yang melayang di langit sedang memainkan perannya sebagai lensa yang berbentuk prisma, mengurai warna tunggal cahaya matahari sore nan putih menjadi unsur-unsur warna yang demikian indah.

Saya yakin kita semua punya kenangan yang indah dengan Pelangi dan Hujan rintik di sore hari. Seperti merindukan pulang ke rumah setelah sekian lama kita pergi meninggalkannya. Melihat pelangi dan hujan rintik di sore hari mengingatkan pada saat-saat indah masa kecil yang tidak pernah bisa kembali dan tak akan pernah tergantikan….. hiks hiks….