Selasa, 28 Juni 2011

Panduan Cara Memilih Deodoran Yang Aman

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi aroma badan yang tak sedap adalah dengan mengaplikasikan deodorant. Nah, dari sekalian banyak deodorant yang ada di pasaran, kira-kira mana yang paling cocok untuk kebutuhan kita? Berikut panduannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, deodoran tidak lagi hanya mengandung wangi-wangian dan bahan antibakteri, tetapi juga mengandung suatu zat aktif yang disebut anti perspirant.


Kandungan tambahan ini mampu menyerap keringat yang berlebihan, sehingga badan terasa tetap kering dan nyaman. Mungkin Anda juga kadang mendengar bahwa deodoran bisa menjadi sumber penyebab kanker karena menyebabkan pembuangan racun tubuh yang selama ini keluar bersama keringat menjadi terhambat. Racun tersebut kemudian terakumulasi pada kelenjar getah bening dan lama-kelamaan dapat menimbulkan kanker. Walaupun demikian, belum ada penelitian yang absah membuktikan isu tersebut. Tapi setidaknya, Anda bisa lebih berhati-hati memilih dan memakai deodoran.

Paling tidak simak beberapa poin di bawah:

1. Yang sebenarnya perlu diperhatikan dalam pemakaian deodoran adalah apakah bahan aktif yang dikandungnya membuat iritasi atau tidak. Bila kulit Anda menjadi gatal dan ruam-ruam merah, segera stop pemakaian.

2. Sebaiknya segera hentikan pemakaian deodoran juga bila kulit terasa perih dan lambat laun menjadi berwarna gelap kehitaman.

3. Jangan ragu untuk mengganti merek deodoran dengan merek yang lain. Setia pada satu merk memang bagus, tapi kadang jika Anda selalu memakai merk yang sama, maka malahan jadi ‘kebal’ dan wanginya tidak tercium lagi.

4. Meski belum ada bukti yang pasti bahwa kandungan antiperspirant deodoran dapat menyebabkan kanker, untuk keamanan, pilihlah deodoran yang non perfume alias tidak mengandung pewangi serta pewarna. Ini berguna untuk meminimasasi efek alergi juga.



source: berbagai sumber
blog editor: dr. wahyu triasmara