Sabtu, 25 Juni 2011

Informasi Penyakit : Mioma Uteri

Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat disekitarnya. Pada beberapa kepustakaan disebutkan, mioma uteri juga sering disebut dengan Leiomioma, Fibromioma atau Fibroid, hal ini mungkin karena memang otot uterus atau rahimlah yang memegang peranan dalam terbentuknya tumor ini.


Penyebab pasti dari mioma sampai detik ini belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga ada peranan hormon estrogen yang berperanan disamping faktor keturunan. Beberapa ahli dalam penelitiannya menemukan bahwa pada otot rahim yang berubah menjadi mioma ditemukan reseptor estrogen yang lebih banyak daripada otot rahim normal.

Lalu bagaimana gejala dan tanda klinis yang muncul pada pasien dengan mioma? Keluhan yang dirasakan dan temuan klinis yang diperoleh oleh seorang dokter sangat terggantung dari lokasi mioma, besarnya serta perubahan perubahan yang terjadi pada organ sekitarnya. Keluhan itu antara lain: perdarahan abnormal, rasa nyeri yang kelewatan, kalau miomanya menekan kandung kencing yang letaknya di bawah rahim maka akan terjadi gangguan kencing. Bila pasien mioma hamil maka bisa terjadi keguguran spontan. Gejala lain yang cukup menakutkan yaitu infertilitas alias mandul.

Pengobatannya bagaimana? Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi, hanya perlu diamati tiap 3 – 6 bulan untuk menilai pembesarannya. Pembedahan dan pengangkatan mioma dilakukan bila besarnya mioma melebihi besar rahim seperti pada kehamilan 12 – 14 minggu. Sayangnya pada beberapa pasien atau sekitar 15 – 40% terjadi kekambuhan setelah dilakukan miomektomi atau pengangkatan mioma dan 2/3-nya memerlukan pembedahan lagi.



source: blog dokter
blog editor: dr. wahyu triasmara