Kamis, 08 Mei 2008

Tukang Tambal Ban dan Motorku

Tiba-tiba jalanan seperti bergelombang, padahal aspalnya mulus sekali...degg aku segera menepi dan melambatkan laju motorku, kulihat ban belakang motorku yang malang sudah hampir kempes sepenuhnya.

celingak-celinguk, tak kulihat kompresosr besar berwarna oranye di sekitar, tapi ada sekumpulan tukang ojek yang mangkal, ah mereka pasti tahu...

masih ada angin sedikit di ban itu , aku segera melaju pelan-pelan mendekati pangkalan ojek itu. alhamdulillah tidak jauh dari pangkalan, mereka menunjukkan si oranye besar, kompresor lengkap dengan abang yang mengoperasikannya, mereka tersebunyi di jalan samping, dibalik truk yang sedang terparkir.

"kempes bang! " aku ngeluh, segera si abang memeriksa ban belakang, seraya bertanya? "kurang angin?" "bocor kali bang" jawabku, soalnya tiba-tiba...

maka segeralah ia mengeluarkan keahliannya, menggunakan linggis kecil, di congkelnya ban itu sampai ban dalamnya bisa keluar setelah pentilnya di lepas menggunakan alat yang sering kulihat tapi tidak tahu namanya itu.

ia membuka katup angin dari kompresornya dan mengisi ban dalam-yang telah terekspose- dengan angin, dicarinya semburan angin dari ban dalam yang telah mengembang penuh itu dengan tangannya, setelah berapa lama ia mencurigai satu titik yang berada disisi luar tidak jauh dari pentil.

diambilnya lidi untuk menyumpal lubang yang amat kecil itu, agak kesulitan, lubang itu ternyata hampir tidak kasat mata, tapi tidak lama lidi itu sudah tertancap. langkah berikutnya ia recheck dengan menggunakan ember lebar berisi air, di celupkannya perlahan area sekitar lidi, untuk memastikan lubangnya suda tepat, "blubuk..blubuk.." terdengar suara dan gelembung udara yang keluar dari dekat lidi, yap itu lah dia sumber kebocoran. periksa tempat lain tidak ditemukan gelembung dan suara desis udara maka dipastikan kebocoran hanya terjadi di satu titik tadi.

menanggulangi problem ini dia mengambil sepotong karet untuk menambal, di potongya seukuran kira-kira 2x2 cm, lalu dipaskan pada area titik kebocoran tadi, bannya sudah dikempeskan dulu tentunya. ditempelnya karet tadi dengan lem, entah merek apa tapi kalengnya si Aibon, sebelumnya permukaan ban dalam di kikirnya agar sedikit menipis, sekaligus membersihkannya agar mudah ditempeli.

di keluarkannya semacam alat press yang dilengkapi rumah api di bawah platformnya. ditaruhnya potongan karet yang telah ditempel tadi pada platform tersebut yng permukaanya telah dilapisi kertas perak alumunium foil, sisa dari bungkus rokok kayaknya. diambilnya bantalan kayu, lalu dipress lah potongan karet yang telah dilem tadi, ditambah dituangkannya secangkir kecil spiritus yang dinyalakan apinya dan ditaruh pada rumahnya yang berada tepat di bawah platform.

jadilah selama beberapa menit potongan karet penambal tadi ditekan kuat dari atas dan di panasi dari bawah. sambil duduk menunggu spiritus habis, dikeluarkannya rokok. sambil bersantai aku mengatakan ini pertama kalinya motor ini ditambal setelah setahun. sambil terkejut ia melemparkan pujian, karena biasanya ia bisa mendapat motor yang sama bisa kembali sebulan sekali, bahkan pernah sampai tiga hari beturu-turut. paku katanya yang jadi penyebab. terfikir oleh ku apa mungkin penyebab bocornya ban ku juga karena paku.

diperiksanya api telah mati, lalu di percikkan air keatas platform, desis air menunjukka platform metal itu sudah teramat panas. dibuka press tersebut dan ajaib karet penambal sudah hampir menjadi bagian dari ban dalam itu sendiri.

sebelum dipasang, diperiksanya ban luar dengan memukulnya beberapa kali sambil diputar, di bagian tebawah terkumpul kotoran dan karat yang entah bagaimana menemukan jalan masuk ke dalam sana, di rabanya sambil membersihkan..tidak ada paku atau benda tajam, sambil mengelengkan kepala dan tersenyum, bukan paku kayaknya, mungkin sekedar berulang tahun saja, sambil melirik plat nomor motorku, tertulis disana 04-12, april 2012 berarti bulan ini usianya sudah setahun.

sambil tersenyum kubalas, memang sudah waktunya kali pak ya, ia mengangguk-angguk. berapa ongkosnya pak? 5000 rupiah saja. harga yang murah fikirku untuk sebuah keahlian berguna yang telah di masterinya dengan baik.

sambil berlalu aku mengucapkan selamat ulang tahun pada motorku yang malang Suzuki New Smash 110 cc, official bike untuk para dokter pas-pasan dari angkatanku, dipakai mulai dari residen bedah saraf, neurologi sampai dokter perusahaan obat dan dosen.

sebagai hadiah aku meberikannya perawatan rutin yang sudah lama tertunda di bengkel langganan, termasuk oli dan saringannya yang baru.