Kamis, 29 Mei 2008

Dermatofitosis

Penyakit jamur di kulit oleh jamur dermatofita
3 genus:
1. Microsporum
2. Tricophyton
3. Epidermophyton

2 sifat khas:
Keratinofilik
Afinitas pada hospes tertentu
Zoofilik (misalnya: M.canis)
Geofilik (misalnya: M.gypseum)
Antropofilik (misalnya: T. rubrum)

Di Indonesia ada 6 species:
1.T. mentagrophytes
2.T. rubrum
3.T. concentricum
4.M.canis
5.M. gypseum
6.E. floccosum

Morfologi dermatofitosis khas:
* Kelainan berbatas tegas
* Polimorfik
* Tepi lebih aktif
* Disertai rasa gatal
Penderita pria lebih sering gatal karena struktur anatominya
Klasifikasi dermatofitosis didasarkan pada lokalisasi kelainan kulit

Diagnosis Dermatofitosis:
1.Anamnesa
2.Gambaran klinis
3.Sediaan langsung + lar KOH 10%
4.Wood’s light (T.kapitis, T.kruris – eritrasma, P.versicolor)
5.Biakan pada agar Sabouraud à spesies penyebabnya

Pengobatan
Sistemik:
Griseofulvin 10 - 25 mg/ kgBB (max. 1 g/ hr)
Lokal:
Salap whitfield
Salap asam lemak tidak jenuh
Tolnaftat

Pengobatan Lokal:
Derivat imidasol
Mikonasol (Jansen)
Ekonasol (Chilag-chemie)
Klotrimasol (Bayer, Schering)
Isokonasol (Schering)