Jumat, 11 April 2008

Perempuan Berselendang Bintang

bagaimana aku bisa mendefinisikanmu
pada hari yang terus berlari

kucoba memadatkanmu dalam kata-kata indah
yang berserak di cakrawala
tapi tak pernah bisa
meski itu hanya tentang sepotong mata teduh,
senyum yang berayun,
atau sejejak dari berjuta langkahmu

lalu kupintal puisi-puisi kesturi
yang setia kau tumbuhkan dari sanubari
menjelma karpet merah
dengan limpahan mawar merekah
yang tak akan pernah selesai kau lintasi
di sepanjang jalan hidupmu, bunda

: hari ini kuberikan sebuah award
seumur hidup untukmu
kau tahu aku tak memejamkan mata sekian lama
untuk menjaring permata-permata langit itu
menyusunnya di atas selendang berwarna salju
membentuk namamu dengan tinta yang paling emas

kuselempangkan padamu
diiringi nada-nada vivaldi

penghargaan bunda teladan tahun ini
dan hingga tak terhingga tahun
atas cinta yang tak pernah berhenti
dari nadi
dan ketabahan menumbuhkan matahari
untuk semua yang kau tulis
yang kau ukir di dalam diriku
dan lekuk jiwa semesta

untukmu
perempuan berselendang bintang

Puisi Mas Faiz untuk bundanya Helvy Tiana Rosa, diambil dari Taman Hatinya Mas Faiz