Jumat, 11 April 2008

Meracau disiang hari

ingin sekali menulis tapi otak rasanya mumet, bingung apa yang ingin ditulis. melihat-lihat barang-barang yang terserak di mejaku yang malang ini, berharap ada inspirasi. disudut sana diantara jajaran buku-buku, terselip jilid ke-12 dari tafsir Fi Zhilalil Qur'an. Memandangnya terselip rasa bersalah, sudah lama aku berniat ingin membacanya, tapi kalah oleh urusan-urusan lain yang sekilas tampak lebih penting, sebenarnya urusan apa sih yang lebih penting ketimbang urusan akhirat...ahh dunia memang melenakan.

bergeser sedikit tepat disebelah komputer ku ada foto terakhir Caca, melihatnya hatiku terasa lebih sedih lagi..di sudut lain bergeletakan perkakas-perkakas kantor yang lebih tidak penting lagi dan botol minumku yang akan kuminum sekarang....isinya tinggal sedikit dan botol yang kosong itu
bergoyang saat kutaruh kembali diatas meja, seperti hati ku yang terasa kosong dan limbung ini.

aku duduk dengan kaki terlipat keatas kursi ku, dasi ku sudah kulepas, tidak lebih dari 1 jam sejak kukenakan tadi pagi, sepatuku teronggok di bawah meja sejak kemarin (aku pulang dan datang tadi padi dengan sendal jepit hehe..). disini didepan komputerku yang malang aku duduk menekan tuts-tuts merangkai kata, upaya melipur hati yang sia-sia, fikiranku melayang, teringat kata-kata sahabat Umar r.a "seadainya aku ini seekor burung saja" dengan segala makna dibalik kalimat sederhana itu, tapi itulah Umar tetap Umar sampai tikaman munafik mengantarnya menghadap sang khalik.

dan aku tetap lah aku sampai akhir cerita yang belum diketahui, satu yang jelas bahwa aku sedang meracau dan anda sedang membuang-buang waktu membaca tulisan ini. lakukanlah hal yang lebih berguna, seperti yang baru saja terfikir olehku, aku mau cabut ke Masjid Arif Rahman Hakim UI tempat yang telah membesarkan jiwa ku, sedikit nostalgia tidak mengapa, mudah-mudahan ada buku disana yang sedang kucari "Trauma Persepsi" karya Ust Hilmi Aminudin..aku penasaran apa isinya..