Rabu, 23 Juni 2010

Malaria

Antara Malaria dan Malarindu Tropikangen


Di Depan Ford Ranger ED 218 ST, Mobil Ambulance Puskesmas Ngadu Ngala Sumba Timur NTT

Selama PTT di Sumba Timur NTT saya sering terkena Malaria, pengalaman tidak mengenakkan karena minum obat Malaria jumlahnya banyak sekali lho..belom lagi ESO obatnya..wuuiiih ngeri...Penggunaan Kloroquin udah banyak ditinggalkan karena udah banyak resisten, obat oral sekarang banyak menggunakan Artesunat-Amodiaquine ditambah Primaquin atau Kina ditambah Primaquin. Sebenernya klo pake injeksi lebih enak seperti drip Kina maupun injeksi Artesunat.

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium. iklus parasit malaria adalah setelah nyamuk Anopheles yang mengandung parasit malaria menggigit manusia, maka keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk kedalam darah dan jaringan hati. Parasit malaria pada siklus hidupnya, membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati ( ekso-eritrositer ). Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit / kriptozoit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit ( stadium eritrositer ), mulai bentuk tropozoit muda sampai sison tua / matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merosoit. Merosoit sebagian besar masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk diisap oleh nyamuk malaria betina dan melanjutkan siklus hidup di tubuh nyamuk (stadium sporogoni). Pada lambung nyamuk terjadi perkawinan antara sel gamet jantan (mikro gamet) dan sel gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot. Zigot akan berubah menjadi ookinet, kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista. Setelah ookista matang kemudian pecah, maka keluar sporozoit dan masuk ke kelenjar liur nyamuk yang siap untuk ditularkan ke dalam tubuh manusia. Khusus P. Vivax dan P. Ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon jaringan), sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit tetapi tertanam di jaringan hati disebut Hipnosoit (lihat bagan siklus), bentuk hipnosoit inilah yang menyebabkan malaria relapse. Pada penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaan daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah/sibuk/stres atau perobahan iklim (musim hujan), maka hipnosoit akan terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari dalam sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul gejala penyakitnya kembali. (http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=46)

Gejala Tekena Malaria:
Diantaranya demam diikuti dengan menggigil, nyeri-nyeri di persendian, muntah