Minggu, 28 Februari 2010

Hancurnya Seluruh Amal Baik Karena Tidak Bersabar

Sungguh disayangkan seorang yang sering melakukan amal yang baik bisa musnah amalannya hanya karena tidak bisa bersabar dengan datangnya godaan-godaan yang menyesatkan.

Hanya karena ia tidak mau bersabar, ia pun akhirnya lebih mengorbankan bekal akhiratnya hanya untuk kenikmatan sementara saja, sungguh-sungguh disayangkan.



Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah, Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya" (Q.S. Al-Baqarah 2:266)

Ibnu Abbas radhiallahu'anhuma menjelaskan ayat tersebut dengan mengilustrasikannya sebagai orang kaya yang beramal karena taat kepada Allah, kemudian Allah mengutus setan padanya, lalu orang itu melakukan banyak kemaksiatan sehingga amal-amalnya terhapus (Tafsir Ibnu Katsir)

Tidakkah anda mau kehilangan hasil jerih payah perjuangan anda dalam beramal baik mengharap ridho, ampunan dan berkah dari Allah SWT, namun kemudian semuanya hilang begitu saja dengan mudahnya? Tentunya kita semua tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada diri kita.

Bersabar... itulah kuncinya, bersabarlah untuk tidak melakukan perbuatan dosa walaupun kita menganggapnya kecil atau ringan, karena semakin lama perbuatan yang kita anggap ringan tersebut akan menggunung pula pada akhirnya sebagaimana kaca makin lama makin tertutup oleh debu yang semakin tebal menumpuk.

Bersabarlah, sesungguhnya kesabaran itu pasti akan membuahkan hasil yang lebih indah dan abadi untuk dinikmati. Bersabar sudah tentu memerlukan perjuangan yang berat, waktu yang tidak sedikit, karena memang itulah hakikatnya perjuangan di dunia ini. Sebagaimana sebuah berlian yang punya nilai yang sangat mahal karena sulitnya untuk mencarinya dan perlu ketelatenan untuk mengukirnya menjadi indah.

Suatu hari Abu Hurairah radhiallahu'anhu pernah ditanya seseorang tentang makna takwa, Abu Hurairah kemudian bertanya balik kepada orang tersebut, "Apakah engkau pernah melewati jalan yang berduri?", ia pun menjawab, "Ya pernah". Abu Hurairah kemudian bertanya lagi, "Lalu apa yang engkau lakukan?", ia menjawab, "Jika aku melihat duri maka aku menghindar darinya, melangkahinya atau mundur darinya". Mendengar jawaban itu Abu Hurairah berkata, "Seperti itulah takwa".

Mudah-mudahan kita semua tetap bisa bersabar sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang bangkrut sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam:

"Aku benar-benar melihat di antara umatku pada hari kiamat nanti, ada yang datang dengan membawa kebaikan sebesar gunung di Tihamah yang putih, lalu Allah menjadikannya seperti kapas berterbangan, Tsauban bertanya, Ya Rasulullah, jelaskan kepada kami siapa mereka itu agar kami tidak seperti mereka sementara kami tidak mengetahui!, Beliau bersabda, Mereka adalah saudara-saudara kalian dan sebangsa dengan kalian, mereka juga bangun malam seperti kalian, akan tetapi apabila mendapat kesempatan untuk berbuat dosa, mereka melakukannya" (HR. Ibnu Majah, disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilatul Ahaadits Shahihah No.505)

Bersabarlah, Allah SWT tidak pernah mengingkari janji-Nya untuk membalas semua perjuangan sabar kita selama di dunia ini dengan suatu balasan yang lebih besar dan lebih indah yang belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh manusia.

"Wahai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, Maka masuklah ke dalam Surga-Ku" (Q.S. Al-Fajr 89:27-30)


Photo courtesy: Deadvlei by Daniel Montero