Kamis, 13 Maret 2008

Rantai Nilai bagi pasien Obgyn di Rumah Sakit

Seorang pasien wanita dirujuk oleh seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan ke suatu rumah sakit untuk menjalani sectio caesaria cito (operasi persalinan caesar segera). Pasien datang diantar suami dan keluarganya, diantarkan oleh resepsionis menuju ruang gawat darurat, sebelum kemudian dikirim ke ruang persalinan. Dalam ruang persalinan, pasien “diolah” sedemikian rupa oleh bidan dan perawat yang ada agar “siap” dilakukan tindakan sectio caesaria oleh dokter ahli kebidanan dan kandungan yang merujuk tadi. Jarak waktu yang diperlukan dari pasien masuk hingga “siap hidang” di kamar operasi tidak lebih dari satu jam.


Operasi dilakukan dengan anestesi lokal sehingga penderita dapat merasakan suasana operasi yang sedang berlangsung, lima menit setelah pengirisan kulit perut bayi sudah dapat dikeluarkan dan segera menangis, pertanda Apgar score bagus kesehatan bayi baru lahir bagus, prosedur operasi caesar dilakukan sesuai dengan standar. Dua jam setelah operasi ibu dipindahkan ke ruang persalinan. Menariknya suami diberikan kesempatan untuk bisa mengikuti prosedur operasi, mendampingi sang istri ikut merasakan dan sekaligus mengurangi ketegangan dan kecemasan sang istrinya. Pagi harinya ibu baru ini disibin (mandi dengan wash lap) kemudian baru dipindahkan ke kamar. Sementara bayi tinggal di kamar bayi, dirawat oleh dokter anak beserta perawat yang bekerja di dalamnya.

Ibu menjalani perawatan selama lima hari, dan dilatih untuk mobilisasi dari duduk, berdiri, dan berjalan. Hari kedua pasca operasi ibu sudah dapat berjalan sendiri. Selama menjalani perawatan di kamar, ibu disibin setiap hari, dihidangkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya, obat diantarkan sesuai dengan jadwal makan secara tepat dosis dan tepat waktu, serta hari keempat atau kelima luka bekas operasi dimedikasi, bersih tidak ada infeksi. Tempat tidur diganti seprai dan sarung bantal setiap hari, tempat sampah dalam kamar diambil petugas cleaning service sehari dua kali, demikian juga kamar disapu dan dipel sehari dua kali. Setiap hari petugas cleaning service mengganti keset kamar mandi yang terbuat dari handuk bekas yang baru sehingga lantai dekat kamar mandi tidak becek. Keluhan sakit dan demam yang dialami terutama satu-dua hari pasca operasi disampaikan kepada perawat jaga, segera ditanggapi, melapor kepada dokter jaga, diberikan instruksi dan dilaksanakan tindakan terapi. Keluhan teratasi, pasien nyaman kembali dan dapat istirahat dengan tenang dan pulas.


Setiap hari, suami penderita dapat memantau berapa tagihan biaya yang harus dibayar, dengan menelfon bagian billing rumah sakit. Demikian juga pembayaran dapat dicicil perhari. Prosedurnya jelas, bagian billing buka selama 24 jam, setiap saat dapat menanyakan dan membayar, tidak perlu menunggu esok harinya, ataupun menunggu kantor bank yang berada di rumah sakit tersebut buka.

Sementara itu, dari bagian anak yang menangani bayi, keluarga muda ini mendapatkan paket perlengkapan kebersihan bayi lengkap dikemas dalam tas yang berlabelkan identitas rumah sakit. Bayi difoto dengan pakaian yang lucu, hasil foto dibingkai, diberikan nama bayi, nama kedua orang tua, tanggal kelahiran baik masehi, hijriyah, weton jawa dan shio serta bintang bayinya. Yang lebih penting lagi akte kelahiran bayi diurus oleh rumah sakit setelah syarat-syarat administrasi orang tua diserahkan. Sebelum pulang kedua orang tua bayi dilatih pijat bayi, cara memandikan bayi dan panduan untuk menyusui bayi dengan baik dan benar. Harapannya orang tua bayi ini, setelah pulang dari rumah sakit sudah bisa merawat anaknya secara mandiri.



Inilah gambaran rantai nilai penting yang akan dilalui oleh wanita melahirkan dengan sectio cesaria di rumah sakit termasuk juga dengan keluarganya.