Minggu, 14 November 2010

Penyebab Perut Bunyi Keroncongan

http://www.kampungtki.com/wp-content/uploads/womanstomachache1.jpgPerut suka mengeluarkan bunyi tertentu sebagian orang menyebut keroncongan. Secara umum perut berbunyi sering dianggap karena lapar. Tapi sebenarnya perut berbunyi kadang justru timbul beberapa saat setelah makan. 

Bahkan bayi usia di bawah 3 bulan sering mengalami hal demikian. Hal ini diketahui saat orangtua menggendong bayi, suara itu sampai terdeteksi gerakannya oleh tangan penggendong. Apa yang menyebabkan perut bisa mengeluarkan suara?

Perut yang berbunyi bisa menjadi fisiologis normal, tapi suara perut yang kadang keras atau pelan bisa juga petunjuk ada masalah tertentu dalam saluran cerna.

Suara gerakan ini berasal dari perut dan usus kecil serta bisa berhubungan dengan fungsi dari pencernaan. Pada dasarnya sistem pencernaan adalah suatu tabung panjang yang dimulai dari mulut dan berakhir pada anus. Tabung ini menghubungkan berbagai macam organ dan bagian-bagian lain yang berhubungan dengan sistem pencernaan.

Cara mendorong makanan dalam sistem pencernan manusia adalah dengan gelombang kontraksi otot yang bergerak terus menerus untuk mendorong isinya ke bawah yang disebut dengan gerakan peristaltik. Selain mendorong makanan, kontraksi ini juga membantu mengaduk makanan dan cairan pencernaan yang berbeda sehingga menjadi campuran lengket yang disebut dengan chyme.

Perut yang berbunyi merupakan hasil dari proses mendorong makanan ini yaitu pergerakan antara benda padat, cairan chyme serta adanya gas dan udara. Perut yang berbunyi ini bisa terjadi sewaktu-waktu tidak hanya sebatas saat seseorang merasa lapar saja. Tapi jika ada makanan di dalam perut atau usus kecil, maka bunyi yang dihasilkan akan sedikit lebih tenang dan pelan.

Kontraksi otot sudah terjadi meskipun perut masih kosong, karena berkaitan dengan rasa kelaparan dan juga nafsu makan. Setelah dua jam perut kosong, maka perut mulai memproduksi lagi hormon yang dapat menstimulasi saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak. Selanjutnya otak akan membalas dengan memberi sinyal pada otot pencernaan untuk memulai kembali gerakan peristaltik.

Gerakan peristaltik ini yang pertama untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tidak ikut tercerna, selanjutnya gerakan ini akan membuat seseorang merasa lapar kembali. Kontraksi otot ini akan terjadi setiap jam dan berlangsung 10-20 menit hingga perut terisi oleh makanan.

Tapi jika bunyi yang dihasilkan oleh gas berlebihan atau gerakan saluran cerna terlalu berlebihan, bisa jadi itu merupakan salah satu tanda ada yang tidak beres di perut seperti sindrom iritasi usus besar, dispepsia, gangguan fungsional atau ganggua patologis lainnya. Pada kasus ini biasanya diikuti dengan keluhan lain pada daerah gastrointestinal seperti bab sulit, berak cair, nyeri perut, nulut berbau, mual atau mudah muntah.




source: koranindonesiasehat.wordpress.com
blog editor:dr. wahyu triasmara