Jumat, 12 November 2010

Guidelines Pediatric Urology: Undesensus Testis

LATAR BELAKANG

Insidens maldesensus testis setelah usia satu tahun adalah 1,8-2%. Pembagian dibuat berdasarkan retensi testis pada abdomen, inguinal atau preskrotal dan ekstopik testis di epifasial, femoral atau penodorsal. Sliding atau testis retraktil merupakan variasi dan kriptorkismus. Sliding testis dengan funikulus spermatikus yang terialu pendek akan kembali ke posisi nonfisiologik saat ditarik ke dalam skrotum dan kemudian dilepaskan. Testis retraktil atau pendulosa dengan hipertrofik otot kremaster dihubungkan dengan retraksi intermiten dari testis yang umumnya orthotopik.

DIAGNOSIS

Maldesensus testis didiagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan sonografi. Pada pemeriksaan fisik, testis lebih mudah diraba bila penderita pada posisi duduk bersila (crossed-leg). Perlu juga diperhatikan perkembangan kulit skrotum dan hipertrofi testis kontralateral. Sonografi dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat membantu untuk menemukan lokasi testis yang tidak teraba; akurasi MRI adalah 90% untuk testis intraabdomen. Laparoskopi sudah ditetapkan sebagai prosedur diagnostik dan terapeutik jika diduga terdapat retensi abdomen. Pada prosedur ini, posisi testis di abdomen dapat ditemukan dan diletakkan ke skrotum dengan menggunakan teknik sesuai dengan kondisi anatomis. Tes stimulasi human chorionic gonadotrophin (HCG), sebagai bukti adanya jaringan testis yang menghasilkan testosteron, sebaiknya dilakukan sebelum operasi eksplorasi pada testis yang tidak teraba bilateral.

Selengkapnya Guidelines Pediatric Urology dapat di download disini