Minggu, 19 Juli 2009

Bertualang di Pusat Primata Schmutzer

Akhirnya berhasil juga dapat cuti tahunan, mumpung belum yudisium ambil cuti 4 hari bertepatan dengan libur panjang. Kamis lalu kami sekeluarga dan mbahnya anak-anak memutuskan untuk mengunjungi Kebun Binatang Ragunan, tepatnya kita berniat mengunjungi kandang burung dan Pusat Primata Schmutzer. Setelah konsultasi dengan paman google dan catatan-catatan blogger, kami memutuskan untuk berangkat sepagi mungkin dan membatasi kunjungan kami pada 2 obyek diatas.
Perjalanan ini akan menjadi sesuatu yang baru terutama bagi kami, karena kita akan membawa 2 orang balita, Caca (2,5 thn) dan Umar ( 8 bulan ). Tentunya bukan hal sederhana membawa 2 orang balita jalan-jalan. kami berdebat apakah kita perlu membawa sepeda roda tiga atau tidak, tapi akhirnya Mbah memaksa untuk ikut supaya bisa membantu menggendong.

Ragunan buka jam 7 pagi, kami berlima ( Abi, Ummi, Mbah, Caca dan Umar ) tiba jam 8 pagi, dengan taksi dari depok habis sekitarIDR 50.000. masuk ragunan dikenakan biaya IDR 13.500 ( 3 dewasa x 4000) + (3 x 500 ) asuransi. perlu diketahui tepatnya letak Pusat Primata Schmutzer belum kami ketahui dan tidak ada petunjuk jelas lokasi keberadaannya pada peta besar di depan pintu Utara tempat kami masuk. jadi kami putuskan untuk berjalan kearah unggas dan primata, tapi sebelum itu kami mengorganisir rombongan didepan kandang pelikan yanng cantik sekali, membuat caca tak henti menjeritkan komentar ketakjubannya. IMG_0599by the way memang paling enak ke ragunan di hari kerja dan pagi-pagi sekali saat belum panas.
seperti yang telihat pada foto saya membawa ransel berisi perbekalan makan bayi, baju ganti, pampers dan makan siang kita semua. Mbah membawa ransel yang kedua berisi botol minum kami dan gendongan Umar, serta payung.
Umar dibawa dengan gendongan Beidi hingga umminya bebas menggunakan kedua tangan dan tampak siap menghadapi segala sesuatu :)
IMG_0596
Pukul 09.30 kami sudah melihat kandang primata yang tidak terlalu terurus serta kandang elang-elang yang cantik itu, melihat mereka berburu tikus putih yang menurutku berasal dari galur wistar ( mode : sok tau ), dan sumpah ! elang jawa yang langka itu memang tampak seperti orang jawa lengkap dengan blangkonnya, sayang saking asyiknya melihat mereka menerkam tikus-tikus itu saya lupa mengambil foto.
lalu kami berhenti sejenak supaya ummi bisa memberi makan umar jatah susu dan makan paginya, serta caca jatah biskuit dan sirupnya. sambil menunggu Umar makan kami bertiga mengunjungi kandang Mammalia kecil, dan cukup terheran melihat hewan bernama Binturong, serta tak kalah bingung melihat kelelawar jadi satu kandang dengan kancil, mungkin ada alasan tersendiri yang berhubungan dengan rantai makanan ?!
Sebenarnya saya sudah sangsi kita akan dapat menemukan pusat primata schmutzer, karena tidak ada tanda petunjuk arahnya. tapi baru saja saya berfikir begitu, terbaca oleh saya papan petunjuk yang relatif baru nampaknya, menunjukkan arah kekanan kami, melewati kandang beruang akhirnya kami sampai di Pusat Primata Schmutzer yang terkenal itu dan baru kemudian saya ketahui adalah Pusat Primata terbesar didunia seluas 3.5 Ha dengan tersisa 14 Ha yang belum di kembangkan. oya bayarnya IDR 5000/orang dewasa untuk masuk.
IMG_0605
Ummi dan umar yang telah berganti gendongan setelah makan tadi dan Caca menaiki replika full size Gorila sebelum kami masuk ke dalam. Luas sekali didalam beruntung kami sempat mengabadikan Gorila yang sedang berjemur atau mungkin sedang menanti lemparan makanan ?! entah sepertinya begitu, terlepas satpam yang baik tadi sudah menyita makanan kami termasuk biskuit dan susu indomilk Caca, untung dia tidak protes lama. kami masuk kedalam hanya berbekal satu botol sirup dingin segar mmm…hal menarik yang langsung jadi perhatian kami adalah adanya tempat minum publik yang seperti di film-film itu, meski norak kami bergantian mencobanya ( bodo amet apa kata orang :) ) dan ternyata cukup sulit, jilbab Caca sampe basah karena dia bersikeras mencoba lagi dan lagi.IMG_0608 Mudah saja menfoto Gorila ini karena dia ternyata bisa tetap diam seperti patung cukup lama untuk saya mengambil 2 foto sekaligus. Begitu juaga simpanse dibawah ini kami terpingkal-pingkal melihat dia melakukan gerakan kepala khas gesture daerah indonesia timur yang kalau di jakarta di anggap sebagai “ songong”, di rumah terfikir oleh kami mungkin dia juga meminta makanan. memang kalau kita riset sedikit di internet ternyata pengelolaan fasilitas ini telah diserahkan dari pihak swasta ke Pemda DKI dan ada beberapa blog yang mengeluhkan terjadinya berbagai pelanggaran peraturan, meski kami sendiri tidak mendapati hal-hal tersebut, semua nampak pada tempatnya dan meski jembatan gantung nampak sudah lapuk dan sudah tepat untuk ditutup agar tidak ada kecelakaan, tapi tentu kami juga bertanya-tanya maintenancenya gimana nih ?IMG_0614
tidak usah diceritakan bahwa kami juga agak merasa tersesat di terowongan orang utan yang seperti tidak berujung, beruntunga dua balita kami tidak menangis dan cukup menikmati, bahkan pada satu kesempatan kami melihat orang utan yang sedang mengisap jempolnya persis seperti Caca, dan sejak itu kami tidak pernah membiarkannya lupa bahwa hanya orang utan yang mengisap jempool dan bila ia tidak segera menginsafinya, bisa jadi berikutnya kami berkunjung Caca akan dititipkan bersama para orang utan dikandangnya. Caca tidak pernah takut dengan ancaman itu sejak hari pertama dan menurutnya orang utan lucu dan dia tidak keberatan dikandangin bersama mereka ;) dasar Caca !IMG_0613
Jam 11.00 kami keluar dan makan siang masih dihalaman schmutzer dan me-refill botol minum kamiIMG_0618. Mbah makan dengan nasi dan kentang teri kacang, caca minum susunya dan makan nugget dan kentang dengan abi dan umminya, umar yang baru bangun tidur cuma melihat kami sambil terkantuk kantuk di gendongan. Dalam perjalanan pulang menuju pintu utara kami menyempatkan mampir ke kandang gajah yang kebetulan berdiri di pinggir dekat sekali dengan pagar.
IMG_0621
begitulah petualangan kami selama setengah hari, sebelum pukul 13.00 kami telah kembali ke rumah. kapan-kapan kita kesana lagi yok !