Selasa, 04 Agustus 2009

Histologi (Seri Perawatan Kanker Rongga Mulut)

Sebagai peristiwa molekuler yang berkembang menjadi sel karsinoma squamosa dengan proses multi tingkatan, perkembangan histologik dari mukosa lunak menjadi kanker yang menyerang secara khas mengikuti sebuah kemajuan yang rapi. Walaupun sel karsinoma squamosa paling umum, variasi lain membutuhkan perubahan dalam perawatannya.


Karsinoma verrukosa umumnya dianggap sebagai variasi yang tidak lazim dari sel karsinoma squamosa, mewakili hanya 5% dari kanker mulut. Karsinoma verrukosa memiliki kecendrungan menyerang pada mukosa bukal, dan penampakan yang khas dalam pertumbuhannya menyerupai kembang kol putih yang tebal . Membran dasarnya khas dan sel-selnya mengalami diferensiasi sangat baik. Hal ini tidak biasa ditemukan daerah focal yang menyerang sel karsinoma squamosa potongan spesimen dan pasien hendaknya dipersiapkan untuk hal ini. Prognosis baik jika dilakukan eksisi yang baik

Sel karsinoma basaloid squamosa menggambarkan bentuk yang jarang dari bentuk sel karsinoma squamosa. Jenis sel kanker ini berpengaruh paling dominan pada laki-laki dan dihubungkan dengan tingkat yang tinggi dari servikal dan metastases yang luas. Secara histologik, sel-sel basaloid tersusun di jaring-jaring maupun di rangkaian-rangkaian. Serangan perineural dan index mitosis yang tinggi adalah umum dan serupa dengan kecendrungannya untuk kambuh dan prognosis yang lebih buruk, dengan mortalitas sebesar 38% pada 17 bulan berikutnya. Pemberian keagresifan alami dari sel karsinoma squamosa basaloid, dipilih perawatan radioterapi leher dan postoperasi dengan atau tanpa kemoterapi tambahan yang dapat diindikasikan.

Untuk dapat menunjang perawatan dibutuhkan bantuan ahli patologi untuk mengukur kedalaman invasi pada lesi superficial, memberikan prediksi berhubungan dengan kemungkinan metastasis dan menentukan kebutuhan terhadap pilihan diseksi leher (lihat diskusi mengenai pilihan diseksi leher pada bab ini). Invasi yang lebih dalam tidak akan mempengaruhi perawatan dari indurasi yang dalam ataupun lesi tertentu. Resorbing yang lambat pada bekas jahitan bedah, akan menjadi penanda jika eksisi biopsi dilakukan dan paling bagus jika penutupan dibutuhkan.