Rabu, 26 Desember 2007

Dan aku pun masukkan dalam daftar mu....!


Puisi dibuat Hamka setelah mendengar pidato Mohammad Natsir di ruang sidang Konstituante 13 November 1957, saat itu beliau menwarkan Islam sebagai dasar negara.

Ulama dan sastrawan sekaliber Hamka begitu terkesan dengan pidato tersebut sampai membuat puisi ini lebih dari cukup memberikan gambaran pada kita isi dari pidato Natsir

Meskipun bersilang keris di leher

Berkilat pedang di hadapan matamu

Namun yang benar kau sebut juga benar
Cita Muhammad biarlah lahir

Bongkar apinya sampai bertemu

Hidangkan di atas persada nusa

Jibril berdiri sebelah kananmu

Mikail berdiri sebelah kiri

Lindungan Ilahi memberimu tenaga

imageSuka dan duka kita hadapi

Suaramu wahai Natsir, suara kaum-mu

Kemana lagi, Natsir kemana kita lagi

Ini berjuta kawan sepaham

Hidup dan mati bersama-sama

Untuk menuntut Ridha Ilahi

Dan aku pun masukkan

Dalam daftarmu .......!