Jumat, 14 Desember 2007

Catatan PTT-Venaseksi pertama-ku

Beberapa hari sebelumnya terbetik dalam hati, mungkin aku perlu tahu tehnik venaseksi, jadi saat Aso- temanku yang bertugas di pantai selatan P.Obi- singgah untuk bermalam dalam perjalanannya pulang ke puskesmas, bertanyalah aku.

Aso sudah ikut ATLS ( Advaced Trauma Life Support ), meskipun dia baru pernah melakukannya pada kambing, sedang aku baru pernah 1 kali melihatnya dilakukan waktu sekolah dulu. keesokan paginya Aso berangkat dan pasien itu datang malam hari...sulit dipercaya ya? begitu seseorang memiliki ilmunya maka yang membutuhkan ilmu tersebut cepat atau lambat akan datang...menyimpang sedikit, kejadian sebaliknya diterapkan oleh para residen anestesi waktu koas dulu, dalam mempersiapkan operasi, dalam OK ada obat -obat yang harus disiapkan, seperti obat anestesinya, muscle relaxantnya dan banyak lagi yang terakhir adalah obat emergency, nah yang terakhir ini sering di lewati, tidak dipajang di OK, supaya apa ? kutanya, ternyata mereka percaya kalau obat itu di pajang maka pasien biasanya akan membutuhkan, dan mereka tidak mau itu terjadi, aneh kan?

kembali ke pasien kita, beliau ini sebulan sebelumnya kuterima tengah malam dengan trauma tumpul abdomen dengan penyulit kuperkirakan adalah ruptur vesica, setelah stabilisasi paginya kukirim ke RSUD di Bacan, dan kabarnya berhasil selamat setelah di laparotomi.

malam itu dia kembali dengan syok, namun saat dicari akses vena para perawat tidak ada yang berhasil, jadi dengan kesepakatan bersama, aku lakukan venaseksi...setelah asepsis/antisepsis regio mediodistal tungkai bawah (maksudnya diatas matakaki sebelah dalam ) sebelah kiri. aku melakukan sayatan transversal dengan bisturi sepanjang satu cm sampai menembus dermis, saat tiba di subdermis, aku pakai klem bengkok untuk masuk secara tumpul...korek sana sini, akhirnya aku melihat sebentuk struktur seperti kabel putih ditempat dimana seharusnya ada vena disana, periksa-periksa dan minta 2nd opinion dari perawat senior, sepakat itu adalah vena yang dimaksud,

langkah berikut kita bebaskan ia dari sekitarnya dan meyelipkan pinset di bawah vena tersebut. aku ikat dengan silk ujung distalnya dan menusukan abocath yang besar kearah proksimal dan kita aliri cairan...masuk, tidak ada bendungan, tidak ada bocor dan tidak ada darah. fiksasi dan tutup dengan kassa steril tanpa dijahit ( itu nanti )...venaseksi selesai

alhmdulilah besok paginya beliau sudah bangun dan segar, entah kenapa beliau syok semalam,
beliau minta pulang maka aku lepas abocathnya setelah sebelumnya mengikat mati kedua ujung vena dengn catgut, seharusnya semalam aku pakai catgut, jadi silknya tidak perlu dibuka lagi. dan jahit sayatan yang kubuat...selesai

nasib orang lain-lain, beberapa minggu kemudian aku dapat kabar beliau meninggal setelah diurut perutnya di Tidore yang tukang urutnya terkenal handal, dalam hati kupikir mungkin jahitannya terbuka lagi terjadi pendarahan lagi. wallahualam