Dok, apakah sakit leukemia bisa diobati dan apakah bisa sembuh? Apakah itu ada unsur genetiknya? Terimakasih.
Fatmi (Perempuan Menikah, 45 Tahun), fatminatalia@yahoo.co.id
Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 57 Kg
Jawaban
Ada beberapa macam leukemia dengan tingkat peluang kesembuhan yang berbeda satu sama lainnya. Treatment untuk leukemia saat ini sudah banyak dengan berbagai jenis kemoterapi yang berbeda, bergantung jenis leukemia. Konsultasi dengan ahli hemato-oncology akan dapat menjawab pertanyaan ini dengan lebih detil.
Saya ingin menjawab secara lebih mendalam mengenai apakah terdapat unsur genetik pada leukemia. Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel darah putih (leukocyte). Seperti pernah saya terangkan, semua kanker pasti memiliki unsur genetik, dalam arti terdapat perubahan patologis pada materi genetiknya, yaitu DNA. Pada kanker, penyebab perubahan ini terakumulasi selama periode waktu kehidupan yang lama.
Leukemia terjadi manakala satu atau lebih sel darah putih mengalami kerusakan DNA. Selama sel-sel darah putih itu membelah (berkembang biak untuk menghasilkan sel darah putih baru), kerusakan itu diturunkan pada sel darah putih yang baru (daughter cells).
Sel-sel darah putih dengan kerusakan DNA (leukemic cells) tidak dapat berkembang sewajarnya menjadi sel-sel matang yang fungsional, melainkan tertahan pada tahapan yang immature. Selain itu, sel-sel ini tidak mati dengan wajar, seperti halnya sel-sel normal. Sel-sel ini cenderung untuk ber-multiplikasi secara tidak terkendali dan terakumulasi dalam darah.
Mengenai apakah materi genetik yang berubah itu diturunkan kepada keturunan, itu persoalan lain. Saya menjawab persoalan itu secara umum di 'Gen Rusak Penyebab Kanker','Apakah Gen Kanker Menurun?' dan 'Bisakah Risiko Kanker Keturunan Dihindari?'.
Sebagian besar kasus leukemia bukanlah penyakit keturunan (inherited disorders). Namun demikian, terdapat kasus-kasus yang khusus dimana beberapa jenis leukemia diturunkan, disebut dengan familial leukemia.
Kasus-kasus familial leukemia dapat melibatkan sindrom-sindrom tertentu (sindromik) dimana leukemia adalah salah satu komponen sindrom itu, atau dapat juga non-sindromik. Sindrom Down dengan translokasi kromosom 21 (situasi kedua yang saya gambarkan di 'Cemas Hamil Kedua Karena Anak Pertama kena Trisomy 21', adalah salah satu contoh pada kategori sindromik.
Penderita Sindrom Down memiliki resiko menderita leukemia jenis AML (Acute Myeloblastic Leukemia) dan ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia) 10 kali lebih tinggi dari populasi normal.
Sementara pada kasus-kasus non-sindromik, sifatnya sangat unik dan sulit dilakukan generalisasi untuk memahami leukemia secara umum. Misalnya, pada tahun 1996 dilaporkan 49 kasus pada 9 keluarga di Amerika, dimana pada masing-masing keluarga ditemukan pasangan orangtua-anak yang menderita AML.
dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD
Fatmi (Perempuan Menikah, 45 Tahun), fatminatalia@yahoo.co.id
Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 57 Kg
Jawaban
Ada beberapa macam leukemia dengan tingkat peluang kesembuhan yang berbeda satu sama lainnya. Treatment untuk leukemia saat ini sudah banyak dengan berbagai jenis kemoterapi yang berbeda, bergantung jenis leukemia. Konsultasi dengan ahli hemato-oncology akan dapat menjawab pertanyaan ini dengan lebih detil.
Saya ingin menjawab secara lebih mendalam mengenai apakah terdapat unsur genetik pada leukemia. Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel darah putih (leukocyte). Seperti pernah saya terangkan, semua kanker pasti memiliki unsur genetik, dalam arti terdapat perubahan patologis pada materi genetiknya, yaitu DNA. Pada kanker, penyebab perubahan ini terakumulasi selama periode waktu kehidupan yang lama.
Leukemia terjadi manakala satu atau lebih sel darah putih mengalami kerusakan DNA. Selama sel-sel darah putih itu membelah (berkembang biak untuk menghasilkan sel darah putih baru), kerusakan itu diturunkan pada sel darah putih yang baru (daughter cells).
Sel-sel darah putih dengan kerusakan DNA (leukemic cells) tidak dapat berkembang sewajarnya menjadi sel-sel matang yang fungsional, melainkan tertahan pada tahapan yang immature. Selain itu, sel-sel ini tidak mati dengan wajar, seperti halnya sel-sel normal. Sel-sel ini cenderung untuk ber-multiplikasi secara tidak terkendali dan terakumulasi dalam darah.
Mengenai apakah materi genetik yang berubah itu diturunkan kepada keturunan, itu persoalan lain. Saya menjawab persoalan itu secara umum di 'Gen Rusak Penyebab Kanker','Apakah Gen Kanker Menurun?' dan 'Bisakah Risiko Kanker Keturunan Dihindari?'.
Sebagian besar kasus leukemia bukanlah penyakit keturunan (inherited disorders). Namun demikian, terdapat kasus-kasus yang khusus dimana beberapa jenis leukemia diturunkan, disebut dengan familial leukemia.
Kasus-kasus familial leukemia dapat melibatkan sindrom-sindrom tertentu (sindromik) dimana leukemia adalah salah satu komponen sindrom itu, atau dapat juga non-sindromik. Sindrom Down dengan translokasi kromosom 21 (situasi kedua yang saya gambarkan di 'Cemas Hamil Kedua Karena Anak Pertama kena Trisomy 21', adalah salah satu contoh pada kategori sindromik.
Penderita Sindrom Down memiliki resiko menderita leukemia jenis AML (Acute Myeloblastic Leukemia) dan ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia) 10 kali lebih tinggi dari populasi normal.
Sementara pada kasus-kasus non-sindromik, sifatnya sangat unik dan sulit dilakukan generalisasi untuk memahami leukemia secara umum. Misalnya, pada tahun 1996 dilaporkan 49 kasus pada 9 keluarga di Amerika, dimana pada masing-masing keluarga ditemukan pasangan orangtua-anak yang menderita AML.
dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD