Dok, saya sering mendengar istilah tes DNA untuk mengetahui orangtua dari seorang anak. Seberapa efektif hasil dari tes DNA ini? Apa saja yang dibutuhkan jika seseorang ingin melakukan tes DNA? Terimakasih banyak Dok.
Louis (Pria Lajang, 29 Tahun), wisbravo@yahoo.com
Tinggi Badan 171 Cm dan Berat Badan 82 Kg
Jawaban
DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari manusia.
Metode yang digunakan dalam tes DNA adalah dengan mengidentifikasi fragmen-fragmen dari DNA itu sendiri. Atau secara sederhananya yaitu metode untuk mengidentifikasi, menghimpun dan menginventarisir file-file khas karakter tubuh.
Saya pernah menjawab pertanyaan serupa ini. Untuk jawaban yang lebih detail silahkan lihat 'Tes DNA Untuk Menentukan Hubungan Saudara'. Pada dasarnya, walaupun tidak mungkin untuk menawarkan akurasi 100 persen, akurasi 99,9-99,99 persen dengan memeriksa 16-23 lokasi dalam genom manusia sudah dapat diterima secara ilmiah dan dipertanggungjawabkan secara hukum.
Jika semua dari 16-23 lokasi itu sama antara anak dan orang tuanya, maka terdapat 99,9-99,99 persen kemungkinan bahwa mereka memang memiliki kekerabatan biologis. Namun jika salah satu saja tidak sama, maka kemungkinannya menjadi nol.
Tes untuk mengetahui status sebagai orangtua (parental testing) dilakukan berdasarkan permintaan anggota keluarga dan harus diawali dengan sebuah konseling genetik mengenai kelebihan dan kekurangan tes ini. Persetujuan juga harus didapat dari semua pihak yang dites, kecuali terdapat perintah hukum dari pengadilan.
Spesimen yang diperlukan biasanya adalah darah, dimana DNA bisa didapatkan dari sel-sel darah putih. Namun pada dasarnya DNA manusia bisa diambil dari berbagai lokasi tubuh manusia (kecuali sel-sel darah merah), misalnya akar rambut, ludah, sel-sel epitel rongga mulut, dan lain-lain sepanjang sel-selnya berinti.
Spesimen ini kemudian akan diekstraksi DNA-nya sebelum diproses oleh berbagai teknik molekuler untuk mengidentifikasi karakteristik genomik pada lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.
dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD
Louis (Pria Lajang, 29 Tahun), wisbravo@yahoo.com
Tinggi Badan 171 Cm dan Berat Badan 82 Kg
Jawaban
DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus dari manusia.
Metode yang digunakan dalam tes DNA adalah dengan mengidentifikasi fragmen-fragmen dari DNA itu sendiri. Atau secara sederhananya yaitu metode untuk mengidentifikasi, menghimpun dan menginventarisir file-file khas karakter tubuh.
Saya pernah menjawab pertanyaan serupa ini. Untuk jawaban yang lebih detail silahkan lihat 'Tes DNA Untuk Menentukan Hubungan Saudara'. Pada dasarnya, walaupun tidak mungkin untuk menawarkan akurasi 100 persen, akurasi 99,9-99,99 persen dengan memeriksa 16-23 lokasi dalam genom manusia sudah dapat diterima secara ilmiah dan dipertanggungjawabkan secara hukum.
Jika semua dari 16-23 lokasi itu sama antara anak dan orang tuanya, maka terdapat 99,9-99,99 persen kemungkinan bahwa mereka memang memiliki kekerabatan biologis. Namun jika salah satu saja tidak sama, maka kemungkinannya menjadi nol.
Tes untuk mengetahui status sebagai orangtua (parental testing) dilakukan berdasarkan permintaan anggota keluarga dan harus diawali dengan sebuah konseling genetik mengenai kelebihan dan kekurangan tes ini. Persetujuan juga harus didapat dari semua pihak yang dites, kecuali terdapat perintah hukum dari pengadilan.
Spesimen yang diperlukan biasanya adalah darah, dimana DNA bisa didapatkan dari sel-sel darah putih. Namun pada dasarnya DNA manusia bisa diambil dari berbagai lokasi tubuh manusia (kecuali sel-sel darah merah), misalnya akar rambut, ludah, sel-sel epitel rongga mulut, dan lain-lain sepanjang sel-selnya berinti.
Spesimen ini kemudian akan diekstraksi DNA-nya sebelum diproses oleh berbagai teknik molekuler untuk mengidentifikasi karakteristik genomik pada lokasi-lokasi yang sudah ditentukan.
dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD