Beralih dari beras putih ke beras merah secara dramatis mengurangi risiko diabetes. Beras whole grain ini, menurut peneliti, meningkatkan kadar gula darah dengan cara yang jauh lebih lambat dibandingkan beras putih.
Studi yang dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health ini menemukan, mengganti 50 gram beras putih (sepertiga takar) dengan beras merah per hari bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 16 persen. Peralihan ke biji-bijian utuh dan belum diolah, terang peneliti, sebaiknya dianjurkan berdasarkan sudut pandang kesehatan masyarakat.
Studi yang dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health ini menemukan, mengganti 50 gram beras putih (sepertiga takar) dengan beras merah per hari bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 16 persen. Peralihan ke biji-bijian utuh dan belum diolah, terang peneliti, sebaiknya dianjurkan berdasarkan sudut pandang kesehatan masyarakat.
Pengidap diabetes memiliki masalah mensintesis gula. Dan kadar gula darah yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penderita jatuh koma, gagal ginjal, borok lambung atau mengalami kerusakan saraf. Selain itu, diabetes juga menigkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga lima kali lipat. Banyak juga pasien yang harus menjalani amputasi anggota tubuh.
Beras putih
"Indeks glisemik tinggi dari beras putih cenderung disebabkan oleh rusaknya struktur fisik dan botanikal biji beras selama menjalani proses pengolahan. Dalam proses pengolahan, hampir semua sekam dan sebagian inti terangkat," tutur penulis studi Dr Qi Sun, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Senin (14/6).
Selain itu, lanjut Sun, beras putih juga kehilangan serat, vitamin, magnesium dan mineral pencegah diabetes lainnya selama proses pengolahan.
"Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, mengganti biji-bijian yang sudah disuling seperti beras putih dengan whole grain, termasuk beras merah, sebaiknya dianjurkan untuk memfasilitasi pencegahan diabetes tipe 2," imbuh Sun. (IK/OL-06)
Beras putih
"Indeks glisemik tinggi dari beras putih cenderung disebabkan oleh rusaknya struktur fisik dan botanikal biji beras selama menjalani proses pengolahan. Dalam proses pengolahan, hampir semua sekam dan sebagian inti terangkat," tutur penulis studi Dr Qi Sun, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Senin (14/6).
Selain itu, lanjut Sun, beras putih juga kehilangan serat, vitamin, magnesium dan mineral pencegah diabetes lainnya selama proses pengolahan.
"Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, mengganti biji-bijian yang sudah disuling seperti beras putih dengan whole grain, termasuk beras merah, sebaiknya dianjurkan untuk memfasilitasi pencegahan diabetes tipe 2," imbuh Sun. (IK/OL-06)
Source:mediaindonesia.com