Fruktosa dan glukosa ini merupakan energi siap pakai (instant) bagi tubuh. Artinya, dalam beberapa menit setelah makan kurma, tubuh akan segera memperoleh energi dari fruktosa dan glukosa yang dikandungnya.
Lebih dari itu, ternyata kurma mengandung zat gizi yang nyaris lengkap dengan komposisi yang seimbang, meskipun dalam jumlah relatif sedikit. Kurma juga mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi lambung, karena seharian tidak memperoleh makan dan minum. Vitamin dan mineral ini juga penting untuk meningkatkan efisiensi pencernaan dan penggunaan (metabolisme) makanan yang masuk ke dalam lambung.
Kurma tidak mengandung kolesterol, tapi mengandung lemak. Namun demikian, kandungan lemaknya sedikit dan sebagian besar adalah lemak baik (lemak tidak jenuh) yang bermanfaat bagi kesehatan. Lemak yang dikandungnya bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E dan K.
Selain menyuplai energi, kurma juga kaya kandungan zat gizi penting bagi fungsi tubuh seperti kalium, magnesium, dan serat makanan yang berguna dalam menyehatkan jantung serta pembuluh darah. Mineral-mineral ini berfungsi membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta membantu mengatur tekanan darah.
Selain bermanfaat memulihkan kelelahan otot, kandungan kalium dalam kurma membantu "mendorong" air mengisi jaringan sel. Namun, ada khasiat yang lebih istimewa, kurma mampu menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.
Beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium bisa berperan membuat jantung dapat berdenyut teratur, mengaktifkan kontraksi otot, mengendalikan keseimbangan air dalam jaringan dan sel serta membantu mengatur tekanan darah.
Makanan tinggi kalium, menurut pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota University AS, Dr. Louis Tobian, Jr., bisa membantu menurunkan tekanan darah serta bisa memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimanapun kondisi tekanan darah seseorang.
Kurma juga mengandung potasium yang tinggi. Potasium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbon dioksida dalam darah. Kurma juga mengandung salisilat. Zat ini, dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.
Unsur lain yang juga tidak boleh dilupakan dari kurma adalah fosfor -- mineral terbanyak kedua dalam tubuh setelah kalsium -- yang merupakan unsur pokok asam nukleat dan membran sel. Unsur itu juga menjadi faktor esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi dalam sel, serta sebagai komponen berbentuk kristal dari tulang rangka.
Selain itu, buah kurma mengandung cukup banyak serat. Semakin dikeringkan nilai seratnya bisa semakin tinggi, karena terbentuk resistant starch. Mengingat manfaat kesehatan kandungan gizinya, maka kurma yang "ajaib" ini disarankan untuk dikonsumsi sepanjang tahun, bukan hanya saat puasa Ramadan saja. (Kabelan Kunia, M.Si./Staf PP Bioteknologi ITB/dari berbagai sumber)***