Assalamu'Alaikum Wr.Wb.
Apa kabar dok? semoga dokter senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT, Amin.
Oh ya dok saya wanita usia 30 thn, tgl xx xxxxx lalu saya melahirkan dengan proses vacum karena ketuban pecah duluan, hanya saja luka jahitan episiotominya sampai sekarang belum sembuh.
Setelah 40 hari saya kontrol, menurut dsognya, lukanya ada yang terbuka dan harus kontrol 10 hari lagi dgn harapan luka dapat menutup, kemudian saya diberi antibiotik dan kametasone, serta obat oles chloramfecort hidrokortisone, hanya saja setelah itu rasa sakitnya malah bertambah dan luka semakin basah.
10 hari kemudian saya kontrol lagi lukanya masih terbuka dan untuk reparasi luka tersebut saya harus menunggu sampai 3 bulan pasca melahirkan, dan saya kembali diberi antibiotik dan parasetamol.
Sampai saat ini rasa sakitnya masih belum reda, malah agak bertambah dibanding 2 minggu yang lalu, bahkan labia mayora saya agak bengkak sebelah, sehinga saya tidak leluasa untuk beraktifitas bahkan unuk sekedar menggendong anak saya.
Saat ini saya hanya bisa berusaha untuk sabar (walau sangat sulit) karena saya sepenuhnya menyadari bahwa kesembuhan sepenuhnya hanya milik Allah SWT, sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan berdoa.
Berangkat dari hal itu saya ingin menanyakan beberapa hal:
Demikian pertanyaan yang saya ajukan atas jawabannya saya ucapkan Jazakumullah Khoiron Katsiro..
Wassalamu'Alaikum Wr.Wb.
(Wanita, 30th, Indonesia)
Apa kabar dok? semoga dokter senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT, Amin.
Oh ya dok saya wanita usia 30 thn, tgl xx xxxxx lalu saya melahirkan dengan proses vacum karena ketuban pecah duluan, hanya saja luka jahitan episiotominya sampai sekarang belum sembuh.
Setelah 40 hari saya kontrol, menurut dsognya, lukanya ada yang terbuka dan harus kontrol 10 hari lagi dgn harapan luka dapat menutup, kemudian saya diberi antibiotik dan kametasone, serta obat oles chloramfecort hidrokortisone, hanya saja setelah itu rasa sakitnya malah bertambah dan luka semakin basah.
10 hari kemudian saya kontrol lagi lukanya masih terbuka dan untuk reparasi luka tersebut saya harus menunggu sampai 3 bulan pasca melahirkan, dan saya kembali diberi antibiotik dan parasetamol.
Sampai saat ini rasa sakitnya masih belum reda, malah agak bertambah dibanding 2 minggu yang lalu, bahkan labia mayora saya agak bengkak sebelah, sehinga saya tidak leluasa untuk beraktifitas bahkan unuk sekedar menggendong anak saya.
Saat ini saya hanya bisa berusaha untuk sabar (walau sangat sulit) karena saya sepenuhnya menyadari bahwa kesembuhan sepenuhnya hanya milik Allah SWT, sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan berdoa.
Berangkat dari hal itu saya ingin menanyakan beberapa hal:
- Apa yang menyebabkan luka saya sukar sembuh, karena saat saya tanya ke dsog saya beliau mengatakan bahwa penyebabnya kompleks, dan kasusnya sangat jarang, dan untuk beliau, kasus saya yang pertama.
- Bagaimana cara merawat luka yang benar? untuk saat ini yang saya lakukan setiap ke kamar mandi saya selalu berusaha untuk membersihkannya sebaik mungkin, mengeringkannya dan mengganti pembalut setelah kembali dari kamar mandi.
- Apakah reparasi luka memang sangat urgent untuk dilakukan karena sampai saat ini untuk memikirkannya saja saya malas, karena di samping rasa sakit dari luka saya yang belum hilang saya agak sedikit alergi dengan jarum suntik...
Demikian pertanyaan yang saya ajukan atas jawabannya saya ucapkan Jazakumullah Khoiron Katsiro..
Wassalamu'Alaikum Wr.Wb.
(Wanita, 30th, Indonesia)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb., Alhamdullilah baik...
- Betul harus jarang, apakah ini kehamilan pertama? mungkin ada gangguan immunologis dalam tubuh.
- Betul operasi sebaiknya dilakukan setelah 3 bulan pasca melahirkan.
- Kalau luka basah sebaiknya di kompres (Rivanol / Betadine diencerkan 1:3), terus sesering mungkin, biasanya luka akan kering dalam waktu 3-7 hari.
- Biasanya bisa akan menutup dengan sendirinya, walaupun lama, hanya bekasnya jelek, jadi tidak akan mungkin ikut pemilihan ratu indonesia lagi, wahahahaha....
- Obat terbaik adalah ikhlas dan muhasabah, sengaja Allah SWT menguji kita.
Terimakasih dok atas nasehatnya, semoga dokter dikarunia keberkahan dan kesuksesan, amiin, dan tidak bosan bila suatu waktu saya konsul kembali hehe..
Oya dok, itu memang kehamilan pertama saya.. terimakasih.
Wassalam...
Oya dok, itu memang kehamilan pertama saya.. terimakasih.
Wassalam...