DAYA PEMBELAJARAN
Selain merasa, mendengar dan melihat, janin juga membentuk kapasitas belajar dan menghafal, De Casper, meneliti adanya:
- Perubahan daya menghisap (jempol) bila mendengar suara tertentu.
- Janin mendapat kenyamanan bila ibu bicara dengan bahasa daerahnya sendiri.
Selain itu peneliti lain, J. P. Lecanuet, melaporkan adanya perubahan denyut jantung janin apabila dia mendengarkan cerita tertentu. Bila mendengarkan cerita yang disukainya, denyut jantung menjadi stabil dan melambat. Tetapi akan meningkat bila mendengar cerita yang tidak disukainya.
Fred J. Schwartz menyatakan bahwa proses pembelajaran janin sudah dimulai sejak dalam kandungan, janin ikut belajar pada trimester kedua dan ketiga, seperti di dalam ruang Amphitheater yang lebih canggih dari kelas mana pun di dunia.
Hal ini mungkin dapat menerangkan bagaimana Imam Syafi'i mampu hafal Al-Qur’anul Karim dan Al-Hadits pada usia 9 tahun, oleh karena lingkungan rahim ibunya selalu disibukkan dengan kedua bacaan mulia tersebut di atas.
Hal yang sama juga mungkin dapat menerangkan mengapa suku Ambon dan Batak mempunyai keterampilan seni suara dan musik yang lebih menonjol dibandingkan dengan suku lainnya di Indonesia, karena musik dan seni suara merupakan suatu kegiatan rutin dalam kehidupan keseharian mereka, dan adanya kebiasaan bahwa ayah atau keluarganya bernyanyi untuk janin di depan kandungan ibunya.
Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan orang-orang Afrika terhadap ritme atau nada-nada cepat dalam musik atau seni suara. Kemampuan orang-orang kulit hitam terhadap beat musik yang sukar seperti jazz, reggae atau rock, atau orang Amerika Latin dengan musik Bossanova atau Samba-nya.
KEPRIBADIAN DIRI
De Pietro, 1996, melaporkan hubungan antara aktivitas janin dalam rahim ibunya dengan perilaku pasca kelahiran sebagai berikut:
- Aktifitas berlebih dengan kecenderungan anak yang irritable (gelisah atau resah).
- Gangguan tidur dalam rahim dengan gangguan tidur anak.
- Denyut jantung janin yang cederung tinggi di dalam rahim dengan kurang aktifnya anak.
Stres pada ibu hamil mengakibatkan janin menjadi hiperaktif dalam rahim. Hal ini pun berhubungan dengan kegelisahan anak. Anak pun sangat mudah terkena stres (karena sudah terbiasa sejak di dalam rahim). Suara-suara keras atau nada-nada kemarahan atau pertengkaran orang tuanya pada saat kehamilan juga bisa membuat anak menjadi gagap atau gugup.
Stres ibu hamil, diet yang kurang sempurna, dan racun-racun yang terpapar selama kehamilan bisa mempengaruhi kecerdasan anak.
PERANGSANGAN PRENATAL
Banyak hal yang dapat merangsang janin dalam rahim selain suara musik, suara ibu atau ayahnya, yaitu gerakan, tekanan terhadap rahim, getaran atau cahaya. Janin akan berusaha mengenali, menghafal, dan bereaksi terhadap masing-masing rangsangan tersebut.
Beberapa keuntungan yang didapat dengan keberhasilan merangsang janin di dalam rahim:
- Meningkatkan kemampuan penglihatan, pendengaran, pengenalan bahasa, motorik, kemampuan untuk tidur lebih baik, kapasitas belajar, ketenangan, bahkan kepercayaan diri pada masa yang akan datang.
- Biasanya janin lebih aktif setelah persalinan dan lebih berhasil dalam ASI.
- Hubungan keluarganya yang lebih erat dan sehat.
- Sarjana Beatrice Manrique melaporkan kecerdasan (IQ - Inteligency Quotient) pada usia 3 tahun 14 angka lebih tinggi pada skala Stanfort Binet.
- Perkembangan syaraf dan pelaku yang lebih baik pada skala Brazelton.
- Perkembangan mental dan motorik yang lebih tinggi pada skala Bayley.
- Mengajarkan pada orang tua tentang pentingnya memberikan lingkungan yang aman, penuh cinta kasih dan menarik bagi janin dalam kandungan untuk kepentingan masa depan janin dan untuk kepentingan orang tua itu sendiri tentunya.
- Setiap kali otak janin dalam kandungan dirangsang akan terbentuk hubungan syaraf yang baru.
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Ibu hamil harus menyadari bahwa proses belajar, menghafal, dan melakukan interaksi sudah dapat dilakukan oleh janin sejak di dalam kandungan.
- Perangsangan terhadap janin dapat dimulai sejak kehamilan berusia 3 bulan.
- Ibu hamil harus belajar relaksasi agar terhindar dari stres. Ibu hamil harus menyadari bahwa stres sangat berpengaruh buruk pada janinnya! Buruk dalam pertumbuhan dan perkembangannya, buruk dalam pengembangan kepribadiaan dan perilakunya di kemudian hari.
Ibu hamil dan suami harus sangat hati-hati dalam memenej suasana kejiwaan dan alam pikir ibu hamil, karena mempunyai interaksi langsung dengan janinnya. Kata-kata buruk, amarah atau kebencian yang diungkapkan akan selalu direkam oleh memori janin.
Oleh karena itu apabila suami-istri menginginkan keturunan yang berkualitas, harus memulai usahanya saat kehamilan berumur 3 bulan dengan menjaga lingkungan yang mampu direkam dan dihafal oleh bayi.
Ayah yang marah-marah dengan kata-kata keras kepada ibu hamil akan menyebabkan keturunan yang berkepribadian depresif, gagap, gugupan, dan tidak percaya diri. Apalagi bila ada kontak fisik pada waktu itu, janin juga akan merasakan sakit yang ibu alami.
Ibu yang gemar berguncing, ngerumpi, menonton tontonan yang buruk, seperti infotainmen, tentunya sama dengan menciptakan keturunan seperti yang kita perguncingkan itu, atau bahkan bisa lebih buruk lagi!
Jadi melihat yang baik, mendengarkan yang baik, memakan yang baik, berpikir baik, perbanyak mengingat Allah swt. menyebut nama Allah swt., berdzikir, bertadarus, berdo’a, tentunya akan menghasilkan keturunan yang gemar dengan kegiatan keagamaan. - Memakan makanan yang baik, bukan kuantitas tetapi kualitas yang terpenting. Biar sedikit akan tetapi kandungan nutrisinya baik dan selalu berpola lengkap, 4 Sehat 5 Sempurna.
Kalau sedang hamil pola makan ibu bukan terpusat pada lidahnya, akan tetapi tentunya lebih baik berpusat pada otaknya! Maksudnya bila dalam keadaan tidak sedang hamil ibu tidak suka melihat bayam, tetapi pada saat hamil ibu harus berpikir bahwa walaupun tidak suka tapi janin yang ada di dalam kandungan sangat memerlukan bayam yang kaya serat dan zat besi.
Maka, suka atau tidak suka, harus dimakan. Bila mau muntah, kita tahan dan paksakan untuk memakannya. Itu adalah ciri kedewasaan. - Hindari semua zat berbahaya seperti rokok, alkohol, napza, obat-obatan, zat kimia yang menyengat, dsb.
APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Pada Trimester Kedua:
- Usahakan selalu bersikap gembira, belajar berkomunikasi dengan mempelajari isyarat gerak janin.
- Ajarkan hubungan rangsang dengan reaksi: contohnya bila janin menyepak (mungkin marah), maka cobalah untuk membelai bagian yang berlawanan dan berkata dengan irama yang lembut.
- Ajarkan mengenali suara, misalnya dengan mengajarkan tanda nada.
- Ajarkan janin untuk memperhatikan dan menghafal.
Pada trimester Ketiga:
- Bantu janin untuk berkomunikasi dengan orang tuanya yaitu dengan cara orang tua harus memperbanyak komunikasi dengan janin, membelai, berkata-kata lembut dan manja seperti layaknya terhadap bayi yang baru lahir.
- Bantu janin untuk berkonsentrasi.
- Ajarkan janin berbagai jenis suara misalnya: "Nak, ini suara Kereta Api." Ingat! Suara mempunyai makna penting dalam berkomunikasi.
- Ajarkan konsep ritme dan nada.
- Semua ini akan meningkatkan equilibrium atau keseimbangan janin.
- Semua rangsangan tersebut akan membangun memori yang lebih luas.
LATIHAN PENGLIHATAN PADA IBU HAMIL
Dr. Manrique Venezuela menggunakan kekuatan warna-warni ini untuk merangsang dan mempercepat persalinan.
MULES | PEMBUKAAN | WARNA | ARTI |
10 - 15 menit 1x, selama 20" | 2 cm | PINK: Kesabaran | |
5 - 10 menit 1x, selama 25" | 4 cm | HIJAU: Ketenangan, Keseimbangan, Equilibrium | |
5 menit 1x, selama 30 - 40" | 6 cm | UNGU: Kekuatan | |
3 - 4 menit 1x, kuat | 8 cm | BIRU: Kesejukan Hati | |
2 - 3 menit 1x, kuat | Lengkap | ORANGE: Peningkatan aktifitas otak, pernapasan dan tekanan darah |
KESIMPULAN
Pendidikan harus dimulai sejak di dalam kandungan, karena kandungan adalah ibarat kelas pendidikan canggih. Ibu harus sadar akan hal ini dan berusaha selalu menjaga suasana hati yang baik agar tercapai anak yang Qurata’ayun, penyejuk qalbu.
ARTIKEL TERKAIT: