Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Allah menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan oleh Allah di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
[Q.S. ar-Ruum 30:21]Ketika kita dihadapkan dengan banyak problematika di luar sana, siapakah yang menjadi teman untuk berbagi keluh kesah, siapakah yang selalu mendampingi kita dalam susah dan sakit selain istri kita?
Sudah saatnya bagi kita untuk merenungi kembali jasa-jasa besar sang istri yang sekian lama terlewatkan oleh kita. Bergelut dengan mengurus rumah, membesarkan anak-anak kita, melayani hingga mendampingi suami dalam sakit, ujian berat, dan kebahagiaan.
Bagaimanapun kondisi kita adanya di luar sana, bukankah pada akhirnya kita akan kembali pulang juga ke rumah?
Istri kita tentu akan selalu tahu raut muka kita mencerminkan kebahagiaan dan kesedihan kita pada saat itu. Di sinilah sosok sang istri yang tanpa kita sadari berperan penting mendampingi kita untuk mengenyahkan rasa kesendirian kita dalam menghadapi problematika di luar sana.
Bukanlah istri kita yang tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan problematika yang kita hadapi, karena pada Allah saja pertolongan itu, tetapi memang seperti itulah kodratnya, istri kita akan selalu berusaha mendampingi kita dan membantu kita semampunya.
Bahkan kita tidak pernah menyadari betapa hati istri kita sangat pilu melihat kita bersedih, pilunya hati istri kita karena ia merasa tak bisa menolong sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tapi, dengan pantang menyerah, istri kita telah menguras apa yang menjadi kemampuannya yang bisa dilakukannya untuk membantu kita.
Janganlah meremehkan atau mengabaikan suguhan secangkir air minum hangat dari istri kita saat kita pulang ke rumah, karena di saat itu kita harus memaklumi istri kita sedang berjuang keras menguras apa yang mampu dilakukannya untuk menenangkan resah hati kita.
Hargailah usaha dan itikad baik istri kita itu, ucapan terima kasih dan rasa bangga adalah sebuah hadiah besar bagi mereka, karena mereka merasa telah bisa menyenangkan hati kita sekalipun dengan sesuatu yang kecil menurut kita.
Sungguh besar jasa-jasa istri kita, bahkan sebuah pepatah mengatakan bahwa "Membangun negara dimulai dari rumah kita". Pepatah ini tepat dalam menggambarkan bahwa keharmonisan dalam rumah tangga akan sangat berdampak pada arah kesuksesan kita di lingkungan kita hidup.
Semoga apa yang telah dipersatukan oleh keridhoan Allah, dan apa yang telah dijadikannya saling tenteram, selalu terjaga hingga ajal menjemput kita.
BAITI JANNATI - RUMAHKU ADALAH SURGAKU
Foto adalah koleksi keluarga Habibie, momen perpisahan terakhir bapak Habibie dengan alm. Ainun Habibie.