Puasa Selama Kehamilan? Bolehkah? Ini menjadi salah satu pertanyaan yang sering menjelang Bulan Puasa Rhamadan. Jadi bolehkah puasa selama anda hamil? Kapan seorang Ibu hamil sebaiknya menghentikan puasanya.
Saran yang dapat kami berikan bagi Ibu hamil yang berpuasa:
Sebaiknya dengan pertimbangan segala kondisi, wanita hamil pada trimester pertama/ (tiga bulan) pertama tidak menjalankan ibadah puasa karena pada trimester pertama terjadi organogenesis (pembentukan bagian-bagian organ janin termasuk otak) dan biasanya pada trimester pertama sering terjadi gangguan mual dan muntah sehingga asupan cairan dan kalori bisa terganggu.
Saran yang dapat kami berikan bagi Ibu hamil yang berpuasa:
Sebaiknya dengan pertimbangan segala kondisi, wanita hamil pada trimester pertama/ (tiga bulan) pertama tidak menjalankan ibadah puasa karena pada trimester pertama terjadi organogenesis (pembentukan bagian-bagian organ janin termasuk otak) dan biasanya pada trimester pertama sering terjadi gangguan mual dan muntah sehingga asupan cairan dan kalori bisa terganggu.
Namun pada Trimester kedua dan ketiga jika tidak ada kelainan pada kehamilannya. Ibu dapat berpuasa asalkan selama berpuasa asupan gizi dan kalori tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak. Hanya waktunya yang dipindah, semua asupan dipenuhi pada saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.
Selama hamil, asupan kalori sangat diperlukan sebagai nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Jadi bagi ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan asupan makanan yang dimakan saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.
Selama hamil, asupan kalori sangat diperlukan sebagai nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Jadi bagi ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan asupan makanan yang dimakan saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.
Diet pada masa ini sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan nutrisi yang optimal bagi seorang ibu dan bayinya. Apa dan seberapa banyak yang ibu makan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kecukupan semua zat yang sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan, beberapa asupan gizi yang penting untuk diperhatikan adalah:
- Zat besi. Vitamin C akan meningkatkan absorpsi zat besi dari sumber-sumber makanan yang mengandung zat besi seperti; hati, dagingsapi, daging ayam, kacang-kacangan, dan bayam.
- Asam folat. Penting untuk pertumbuhan janin, sumbernya dari sayur-sayuran yang berwarna hijau, hati, limpa, telur, dan daging.
- Kalsium. Sumber kalsium yang penting didapatkan dari produk susu, ikan, tahu, brokoli, kacang-kacangan, dsb.
- Ibu hamil juga harus memerhatikan konsumsi air, seorang wanita hamil harus minum sekurang-kurangnya 2 liter setiap harinya untuk menghindari timbulnya masalah yang tidak diinginkan.
Beberapa hal yang dianjurkan untuk diperhatikan selama berpuasa adalah menghindari konsumsi lemak, gula, garam, dan kafein yang berlebihan, sedapat mungkin mengonsumsi makanan yang masih segar tanpa bahan pengawet.
Makanlah makanan yang rendah lemak dan kurangi makanan yang diproses dengan cara digoreng. Sedapat mungkin makan buah-buahan dan sayur-sayuran yang cukup. Seorang wanita hamil tanpa komplikasi kehamilan maupun komplikasi medis perlu pula menjalankan olah raga, tentunya dengan melakukan konsultasi sebelumya. Tujuan berolah raga adalah untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuh dan menambah stamina fisik dalam menghadapi persalinan.
Ketosis (yang terjadi dalam kondisi tubuh yang kelaparan) karena puasa pada wanita hamil trimester ketiga terjadi apabila puasa lebih dari 16 jam. Apabila ibu mengalami kelaparan, keton yang diproduksinya akan melewati plasenta yang digunakan oleh janin sebagai sumber pengganti sumber energi. Jika terdapat tanda-tanda bahwa puasa menyebabkan gangguan baik pada kesehatan ibu maupun janin, sebaiknya puasa segera dihentikan karena hal tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Dan sebaiknya Ibu hamil memutuskan puasanya apabila mengalami:
Ketosis (yang terjadi dalam kondisi tubuh yang kelaparan) karena puasa pada wanita hamil trimester ketiga terjadi apabila puasa lebih dari 16 jam. Apabila ibu mengalami kelaparan, keton yang diproduksinya akan melewati plasenta yang digunakan oleh janin sebagai sumber pengganti sumber energi. Jika terdapat tanda-tanda bahwa puasa menyebabkan gangguan baik pada kesehatan ibu maupun janin, sebaiknya puasa segera dihentikan karena hal tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Dan sebaiknya Ibu hamil memutuskan puasanya apabila mengalami:
- Ibu hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah saat kehamilannya.
- Ibu hamil dengan komplikasi lain atau Ibu hamil yang kehamilannya bermasalah, seperti Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, atau kencing manis, atau gangguan pencernaan dll.
- Percayalah terhadap isyarat tubuh anda, bila anda merasa sangat lelah dan tidak dapat melanjutkkan puasa, pusing, gemetar, mual, dan demam ( ini adalah gejala berkurangnya kadar gula dalam darah anda (hipoglikemia)); dan menyadari bahwa asupan kalori makanan untuk kehamilan anda tak mencukupi, maka Ibu hamil sebaiknya memutuskan yang terbaik untuk dirinya dan juga bayi dalam kandungannya. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin.
Source: berbagai sumber
Blog editor: dr. Wahyu Triasmara