Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Suatu ketika, dalam sebuah khutbah Jum’at di sebuah masjid di kota Bandung, seorang kiai senior mengungkapkan bahwa adalah dosa bagi para dokter yang menawarkan seleksi gender kepada pasiennya. Menurutnya, seleksi gender adalah mutlak kehendak Allah S.W.T., dan dokter telah memasuki otoritas Allah dengan cara yang tidak benar.
Wah... wah... wah, jadi bagaimana ini? Tentunya akan sangat membingungkan jamaah yang awam akan medis.
Apa yang dikemukakan kiai tersebut 100% benar adanya. Kekuasaan Allah adalah mutlak. Tetapi tentunya manusia diberikan akal oleh Allah S.W.T, dan kita diwajibkan untuk menuntut ilmu sejak dari buaian sampai ajal menjemput, dan manusia pun dianjurkan untuk selalu selalu dan selalu berikhtiar.
Apa yang akan kita diskusikan tentunya merupakan satu bagian dari ilmu kedokteran yang sebagian hasilnya sudah Allah S.W.T. bocorkan kepada kita.
Ilmu ini datang dari upaya banyak ahli ilmu kedokteran yang bereksperimen agar dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Setiap pasangan suami istri ini tentunya akan sangat berbahagia jika memiliki sepasang anak, laki-laki dan perempuan. Walaupun sangat bersyukur dan tidak mengurangi porsi ibadah kepada Allah S.W.T., namun harus diakui kepuasan duniawinya menjadi berkurang.
Dalam tatanan budaya istiadat kesukuan tentunya, anak laki-laki memang sangat diharapkan kehadirannya, ini dimaksudkan untuk mempertahankan eksistensinya keluarga. Namun walaupun dalam sebuah keluarga hanya ada anak laki-laki saja, dirasakan rumah menjadi sangat kasar, tidak ada sentuhan halus dari perempuan.
Bolehkah kita berikhtiar untuk melakukan seleksi gender? Kenapa tidak. Manusia harus selalu berikhtiar walaupun hasil akhirnya Allah S.W.T. yang akan menentukannya.
Mari kita simak dari beberapa pendapat ahli yang penulis ambil dari situs-situs internet, yaitu "D. Sloaner, M.D. dan Salli Benedict, M.Ph." dalam petunjuk lengkap kehamilan, buku penuntun untuk calon ibu dan ayah mengenai Dapatkah Satu Pasangan Memilih Jenis Kelamin Anak?
Selama bertahun-tahun, memilih jenis kelamin anak dalam kandungan merupakan topik yang sangat menarik dan menjadi sumber spekulasi. Cara-cara tertentu untuk menetapkan jenis kelamin semata-mata hanya berdasarkan dongeng rakyat dan kerap mencerminkan stereotip seksual sebagai contoh, jika sang ibu perempuan atau jika sang ayah melakukan senggama dengan memakai sepatu bot, maka anaknya akan laki-laki.
Dalam dasawarsa terakhir ini, suatu penelitian yang sangat menarik perhatian menghubungkan pengaturan senggama yang tepat dengan jenis kelamin bayi. Walaupun demikian, nilai informasi bagi pasangan yang menginginkan anak laki-laki atau anak perempuan masih tetap terbatas.
Suatu pasangan yang ingin memiliki anak laki-laki dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dengan tidak melakukan senggama beberapa hari sebelum ovulasi dan pasangan yang menginginkan anak perempuan harus berpantang senggama sampai tepat sesudah ovulasi.
Sayangnya penggunaan cara ini mengurangi kemungkinan keseluruhan untuk bisa hamil. Meningkatkan kemungkinan punya anak laki-laki dari 50-65% menurut penulis hanya 50-50% atau 60-40% saja mungkin berakibat perlunya waktu 5 tahun untuk bisa hamil.
Beberapa buku dan artikel popular mengaku bisa memberikan cara yang dapat diandalkan dalam memilih jenis kelamin anak. Cara ini berdasarkan hasil karya Dr. Landrum Shettles dan mencakup petunjuk tenteng pemilihan waktu senggama yang tepat, penggunaan douche, posisi tubuh saat bersenggama, serta boleh tidaknya wanita menacapai orgasme. Hasil karya Dr. Landrum Shettles berdasarkan data inseminasi buatan, oleh karenanya tidak mengherankan kalau pengukuhan ilmiah bagi teorinya belum bisa diberikan.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang datang kepada penulis mengenai keinginan pasangan untuk memilih jenis kelamin anak yang akan dilahirkan.
Dengan hormat, dokter yang baik, saya (29) adalah seorang ibu dari dua anak orang putri. Putri bungsu berusia 4 tahun dan saya berencana hamil lagi. Saya ingin sekali mempunyai anak yang berjenis kelamin laki-laki.
Perlu dokter ketahui, pada kehamilan anak ke-2, saya telah mengikuti program agar saya mendapatkan anak laki-laki. Berbagai saran yang dianjurkan dokter telah saya laksanakan, di antaranya membilas vagina dengan campuran air dan garam soda, posisi knee chest saat ejakulasi, penetrasi dalam dan senggama jarang, namun, Tuhan belum mengabulkan doa dan usaha kami karena kedua anak kami perempuan.
Saya mendengar informasi beberapa kemajuan dunia kedokteran dewasa ini memungkinkan kita untuk memilih jenis kelamin anak. Yang ingin saya tanyakan, seberapa besar presentase keberhasilannya?... Ke mana saya berkonsultasi bila ingin melakukan program ini?... betulkah prosesnya sangat rumit dan memerlukan biaya yang cukup besar?... Terima Kasih Dokter [N.S. Subang, Jabar 2002]
Subhanallah, Allah S.W.T., memang memberikan kita akal dan kemampuan untuk memberikan terapi masih sangat banyak hal yang tidak kita ketahui, termasuk kenapa kita diberi yang anak laki-laki atau perempuan.
Teknologi yang paling memungkinkan saat ini adalah bayi tabung, namun FIGO (organisasi ahli kebidanan dunia) tak menganjurkan bayi tabung untuk pemilihan gender, kecuali atas alasan medis.
Teknik yang lebih sederhana adalah inseminasi dengan sperma yang dicuci dan dipilih jenis spermanya (X atau Y). Keberhasilan hamil dengan teknik ini sekitar 40% sedangkan bayi tabung 30%.
Biaya untuk bayi tabung kurang lebih 30 juta rupiah (saat ini sekitar 40 juta rupiah) sedangkan untuk inseminasi sekitar 2 s/d 3 juta rupiah (saat ini sekitar 4 juta rupiah). Semua tergantung pada jenis obat, jumlah obat dan fasilitas yang dipergunakan. Bila ibu tetap ingin mencoba, silahkan berkonsultasi dengan Divisi Endokrinologi Reproduksi FK UNPAD/RS Hasan Sadikin di Bandung.
Dokter, kami sudah mendapatkan anak perempuan. Kami ingin sekali anak laki-laki, apa yang harus saya dan istri lakukan waktu pembuahan, dan apakah pula makanan dapat berpengaruh? [M - Jakarta]
Usaha pemilihan kelamin bayi sudah sejak dahulu diikhtiarkan, tetapi sampai sekarang belum ditemukan satu cara atau metode yang benar-benar efektif. Perlu diketahui pula bahwa wanita tidak ikut berperan dalam menentukan jenis kelamin bayi karena sepenuhnya ditentukan oleh sperma suami.
Sperma terdiri dari dua ukuran dan bentuk ada yang mengandung kromosom Y yang membuahi kelamin laki-laki dan ada yang mengandung kromosom X yang akan menghasilkan kelamin perempuan. Sperma Y mempunyai ukuran lebih kecil dan gerakannya lebih cepat, tetapi daya tahan hidupnya kurang dibandingkan dengan sperma X. Dalam lingkungan yang bukan asam, sperma Y mampu bergerak lebih cepat dari pada sperma X.
Jadi, untuk memperoleh bayi laki-laki, dianjurkan untuk:
- Hubungan seks dilakukan sedekat mungkin dengan saat terjadinya ovulasi.
- Sedapat mungkin vagina dalan suasana bukan asam.
- Diusahakan agar istri orgasme lebih dahulu sebelum suami.
- Posisi yang dianjurkan waktu hubungan seks adalah knee chest (suami mendekati istri dari belakang).
Terkadang keinginan untuk mengatur gender disebabkan oleh karena adanya penyakit turunan yang berhubungan dengan gender.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Ikhtiar mengatur gender bayi sangat bergantung pada niat. Contoh niat baik adalah menghindari kecacatan atau kematian yang diketahui berhubungan dengan gender atau disebabkan oleh gen yang terdapat pada seks kromosom. Contoh niat buruk adalah agar anak yang dilahirkan dididik menjadi penguasa dunia yang dzalim.
- Semua jawaban terhadap ikhtiar ini adalah milik Allah S.W.T., ikhtiar ini meningkatkan presentase keberhasilan dari 50-50% menjadi paling 60-40%. Doa adalah ikhtiar terampuh manusia yang berpikir.
- Tabel Ikhtiar:
NO. | JENIS IKHTIAR | PEREMPUAN | LAKI-LAKI |
1 | Doa | Q.S. 4 dan 19 | Q.S. 12 dan 31 |
2 | Jadwal Senggama Terbuka | 3 hari sebelum masa subur | Tepat masa subur |
3 | Cara Ejakulasi | Seluar mungkin di dalam vagina | Sedalam mungkin dalam vagina |
4 | Makanan (3 bulan) | Segar dan asam: sayuran segar, buah asam, susu dan kacang-kacangan | Anyir: ikan dan daging-dagingan |
5 | Membasuh Sebelum Senggama | Asam (larutan cuka sangat encer) | Basa (larutan soda sangat encer) |
- Masih banyak metode lain seperti: penyaringan dsb. yang masih diperdebatkan efektifitasnya.
- Pada bayi tabung ketepatan sangat tinggi. Ini bukan disebabkan ikhtiar, melainkan zygot 4 sel sudah dapat dipilih gender yang sudah terjadi untuk ditanam dalam rahim.
- Sperma terbaik adalah sperma hari ke-3 sejak terakhir dikeluarkan. Oleh karena itu, skema senggama pada wanita dengan siklus haid 30 hari (hari subur adalah 14 hari sebelum haid. Jadi, hari ke 16 pada kasus siklus 30 hari) adalah sebagai berikut:
Ingin anak perempuan : 6k – 9k – 13tk – 16k dst.
Ingin anak laki-laki: 6k – 9k – 13k – 16tk dst. - Jika siklus haid 27 hari (subur hari ke-13), jadwal sanggama sebagai berikut:
Ingin anak perempuan: 6k – 9tk – 13k – 16k, dst.
Ingin anak laki-laki: 6k – 9k – 13tk – 16k, dst. - Keterangan:
tk = tanpa kondom
k = kondom atau azl.
SEKIAN DAN SELAMAT MENCOBA
Akhirul kalam, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh