Dok, saya mau menikah dengan pacar saya, tetapi pacar saya menderita mata juling dari lahir padahal di keluarga besarnya tidak ada yang juling, cuma pacar saya saja. Yang mau saya tanyakan apakah mata juling bisa menurun ke anak saya nanti? Mohon jawaban dok, papa saya menentang hubungan saya karena takut anak saya nanti juling. Terimakasih.
Widhie P (Perempuan Lajang, 28 Tahun), widhXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 60 Kg
Jawaban
Mata juling atau yang dalam istilah medis disebut 'strabismus' adalah kondisi dimana kedua mata tidak mengarah pada titik yang sama sehingga dengan demikian tidak melihat objek yang sama pada saat yang sama.
Terdapat banyak jenis strabismus dengan penyebabnya yang berbeda-beda. Walaupun terdapat bukti-bukti ilmiah bahwa faktor genetik memainkan peranan, namun faktor-faktor lain juga berkontribusi bagi terjadinya strabismus.
Faktor genetik pada terjadinya strabismus hanya dapat dikategorikan sebagai faktor risiko dan bukan penyebab langsung.
Selain itu perlu juga dijelaskan bahwa terdapat beberapa jalan strabismus diturunkan pada anak, yang tidak semuanya relevan pada kasus Anda dan calon suami.
Ada yang diturunkan melalui kelainan gen dalam mitokondria, yang artinya hanya diturunkan dari jalur ibu. Ada yang diturunkan secara autosomal recessive (lihat 'Apakah Anak Bisa Normal Jika Menikahi Keluarga Albino?') yang artinya Anda tidak memiliki kemungkinan untuk menurunkannya pada anak karena Anda sendiri normal.
Disamping juga ada yang diturunkan secara autosomal dominan (lihat 'Bagaimana mengecek Sindrom Apert') yang artinya terdapat kemungkinan 50% diturunkan pada anak jika salah satu pasangan membawa kelainan gen yang menimbulkannya.
dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD
Widhie P (Perempuan Lajang, 28 Tahun), widhXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 60 Kg
Jawaban
Mata juling atau yang dalam istilah medis disebut 'strabismus' adalah kondisi dimana kedua mata tidak mengarah pada titik yang sama sehingga dengan demikian tidak melihat objek yang sama pada saat yang sama.
Terdapat banyak jenis strabismus dengan penyebabnya yang berbeda-beda. Walaupun terdapat bukti-bukti ilmiah bahwa faktor genetik memainkan peranan, namun faktor-faktor lain juga berkontribusi bagi terjadinya strabismus.
Faktor genetik pada terjadinya strabismus hanya dapat dikategorikan sebagai faktor risiko dan bukan penyebab langsung.
Selain itu perlu juga dijelaskan bahwa terdapat beberapa jalan strabismus diturunkan pada anak, yang tidak semuanya relevan pada kasus Anda dan calon suami.
Ada yang diturunkan melalui kelainan gen dalam mitokondria, yang artinya hanya diturunkan dari jalur ibu. Ada yang diturunkan secara autosomal recessive (lihat 'Apakah Anak Bisa Normal Jika Menikahi Keluarga Albino?') yang artinya Anda tidak memiliki kemungkinan untuk menurunkannya pada anak karena Anda sendiri normal.
Disamping juga ada yang diturunkan secara autosomal dominan (lihat 'Bagaimana mengecek Sindrom Apert') yang artinya terdapat kemungkinan 50% diturunkan pada anak jika salah satu pasangan membawa kelainan gen yang menimbulkannya.
dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD