Dok apa kabar? Dok, saya sering mengalami keluhan pusing. Terus waktu itu saya muntah darah. Tapi tidak tiap hari, hanya kadang-kadang saja. Kira-kira kenapa ya? Kepala pusing, lemas, pokoknya tidak enak sekali di badan. Terus tiba-tiba darah rendah kambuh. Tolong dok masukannya. Terimakasih.
Putri Widiyastuti (Perempuan Lajang, 23 Tahun), poe_3XXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 53 Kg
Jawaban
Dear Putri Widiyastuti,
Alhamdulillah, kabar kami LUAR BIASA dan DAHSYAT!
Terimakasih atas kepercayaannya. Langsung menuju pokok permasalahan ya.
Kami hanya memfokuskan pada dua hal, yaitu: pusing dan muntah darah.
Beberapa penyebab sakit kepala/pusing antara lain:
1. Sakit kepala tipe 'acute headache' menunjukkan episode tunggal nyeri/sakit kepala tanpa ada riwayat (gejala, penyakit) sebelumnya.
Pada penderita dewasa, sakit kepala 'yang pertama dan yang terburuk' menunjukkan adanya aneurysm (melemahnya dinding pembuluh darah), subarachnoid hemorrhage (perdarahan selaput/membran pembungkus otak). Pada anak, pola klinis ini sebagian besar dikarenakan penyakit panas/demam (febrile illness) yang berhubungan dengan infeksi saluran nafas bagian atas.
2. Sakit kepala dengan tipe/pola acute-recurrent headaches biasanya disebabkan oleh migraine atau tension-type headache. Sakit kepala berulang yang jarang (infrequently recurrent headaches) biasa dihubungkan dengan kumpulan gejala atau sindrom epileptic (misalnya: epilepsi jenis 'benign occipital epilepsy'), substance abuse (penyalahgunaan zat), atau recurrent trauma (luka berat yang terjadi atau dialami secara berulang-ulang).
3. Sakit kepala berpola 'chronic progressive headache' biasa berkorelasi dengan peningkatan tekanan intrakranial (di dalam tulang tengkorak kepala). Penyebabnya antara lain: pseudotumor cerebri (pembesaran kepala mirip tumor), brain tumor (tumor otak), hydrocephalus, chronic meningitis (radang selaput otak menahun), brain abscess (pernanahan di otak).
4. Sakit kepala berpola 'chronic nonprogressive atau chronic daily headache (CDH)' biasanya melibatkan campuran berbagai faktor psikologis (kejiwaan) dan kecemasan yang besar akan penyebab organik yang mendasarinya. Pada penderita, pemeriksaan saraf/neurologis dinyatakan normal.
5. Sakit kepala berpola "mixed headache" menggambarkan menumpuknya (superimposition) sakit kepala acute-recurrent (akut-berulang), biasanya migraine yang terjadi atau dirasakan harian dan telah menahun (chronic). Oleh karena itu, sebagian ahli berpendapat sakit kepala ini merupakan varian dari CDH.
Dari kelima tipe atau pola sakit kepala di atas, maka dapat disederhanakan menjadi dua, yaitu:
1. Sakit/nyeri kepala primer: mekanisme/penyebabnya belum diketahui pasti.
2. Sakit/nyeri kepala sekunder: mekanisme/penyebabnya jelas diketahui pasti.
Pemeriksaan penunjang untuk sakit kepala atau nyeri kepala antara lain: CT scan atau MRI. Solusinya: istirahat (bed rest), atasi penyebab yang mendasarinya, segera berkonsultasi ke dokter umum, atau dokter keluarga, atau neurology (ahli saraf) terdekat.
Sebab keluhan pusing yang Putri alami di atas masih belum spesifik atau belum jelas, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Istilah muntah darah dalam dunia kedokteran disebut sebagai hematemesis atau haematemesis.
Penyebab muntah darah antara lain: tukak lambung (peptic ulcer), radang kerongkongan (esophagitis), radang usus 12 jari (duodenitis), radang lambung (gastritis), tumor, regangan yang kuat dan lama sehingga menyebabkan robekan di pembuluh darah kecil di kerongkongan yang disebut 'Mallory-Weiss syndrome', hepatitis virus yang kronis (menahun), cacingan (intestinal Schistosomiasis, biasanya disebabkan oleh Schistosoma mansoni), dan riwayat merokok.
Pada kasus muntah darah, dokter akan menilai tingkat keparahan, perdarahan kembali, risiko kematian, kondisi kesehatan secara umum, melalui risk assessment menggunakan skor Rockall yang dinilai dengan 'The Rockall scoring system'. Variabel yang dinilai meliputi: usia, syok, penyakit penyerta (comorbidity), diagnosis, dan stigmata perdarahan sekarang.
Kondisi hematemesis merupakan kegawatdaruratan medis, sehingga dokter akan berusaha secepatnya untuk menghentikan perdarahan dan meminimalkan kehilangan darah. Misalnya menggunakan obat golongan proton pump inhibitor (seperti: omeprazole), atau memberikan transfusi darah (bila kadar hemoglobin darah di bawah normal atau sangat rendah).
Sehingga semakin cepat ke dokter/IGD, maka semakin baik, sebab akan semakin cepat pula teratasi.
Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat. Salam sehat!
dr. Dito Anurogo
Putri Widiyastuti (Perempuan Lajang, 23 Tahun), poe_3XXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 53 Kg
Jawaban
Dear Putri Widiyastuti,
Alhamdulillah, kabar kami LUAR BIASA dan DAHSYAT!
Terimakasih atas kepercayaannya. Langsung menuju pokok permasalahan ya.
Kami hanya memfokuskan pada dua hal, yaitu: pusing dan muntah darah.
Beberapa penyebab sakit kepala/pusing antara lain:
1. Sakit kepala tipe 'acute headache' menunjukkan episode tunggal nyeri/sakit kepala tanpa ada riwayat (gejala, penyakit) sebelumnya.
Pada penderita dewasa, sakit kepala 'yang pertama dan yang terburuk' menunjukkan adanya aneurysm (melemahnya dinding pembuluh darah), subarachnoid hemorrhage (perdarahan selaput/membran pembungkus otak). Pada anak, pola klinis ini sebagian besar dikarenakan penyakit panas/demam (febrile illness) yang berhubungan dengan infeksi saluran nafas bagian atas.
2. Sakit kepala dengan tipe/pola acute-recurrent headaches biasanya disebabkan oleh migraine atau tension-type headache. Sakit kepala berulang yang jarang (infrequently recurrent headaches) biasa dihubungkan dengan kumpulan gejala atau sindrom epileptic (misalnya: epilepsi jenis 'benign occipital epilepsy'), substance abuse (penyalahgunaan zat), atau recurrent trauma (luka berat yang terjadi atau dialami secara berulang-ulang).
3. Sakit kepala berpola 'chronic progressive headache' biasa berkorelasi dengan peningkatan tekanan intrakranial (di dalam tulang tengkorak kepala). Penyebabnya antara lain: pseudotumor cerebri (pembesaran kepala mirip tumor), brain tumor (tumor otak), hydrocephalus, chronic meningitis (radang selaput otak menahun), brain abscess (pernanahan di otak).
4. Sakit kepala berpola 'chronic nonprogressive atau chronic daily headache (CDH)' biasanya melibatkan campuran berbagai faktor psikologis (kejiwaan) dan kecemasan yang besar akan penyebab organik yang mendasarinya. Pada penderita, pemeriksaan saraf/neurologis dinyatakan normal.
5. Sakit kepala berpola "mixed headache" menggambarkan menumpuknya (superimposition) sakit kepala acute-recurrent (akut-berulang), biasanya migraine yang terjadi atau dirasakan harian dan telah menahun (chronic). Oleh karena itu, sebagian ahli berpendapat sakit kepala ini merupakan varian dari CDH.
Dari kelima tipe atau pola sakit kepala di atas, maka dapat disederhanakan menjadi dua, yaitu:
1. Sakit/nyeri kepala primer: mekanisme/penyebabnya belum diketahui pasti.
2. Sakit/nyeri kepala sekunder: mekanisme/penyebabnya jelas diketahui pasti.
Pemeriksaan penunjang untuk sakit kepala atau nyeri kepala antara lain: CT scan atau MRI. Solusinya: istirahat (bed rest), atasi penyebab yang mendasarinya, segera berkonsultasi ke dokter umum, atau dokter keluarga, atau neurology (ahli saraf) terdekat.
Sebab keluhan pusing yang Putri alami di atas masih belum spesifik atau belum jelas, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Istilah muntah darah dalam dunia kedokteran disebut sebagai hematemesis atau haematemesis.
Penyebab muntah darah antara lain: tukak lambung (peptic ulcer), radang kerongkongan (esophagitis), radang usus 12 jari (duodenitis), radang lambung (gastritis), tumor, regangan yang kuat dan lama sehingga menyebabkan robekan di pembuluh darah kecil di kerongkongan yang disebut 'Mallory-Weiss syndrome', hepatitis virus yang kronis (menahun), cacingan (intestinal Schistosomiasis, biasanya disebabkan oleh Schistosoma mansoni), dan riwayat merokok.
Pada kasus muntah darah, dokter akan menilai tingkat keparahan, perdarahan kembali, risiko kematian, kondisi kesehatan secara umum, melalui risk assessment menggunakan skor Rockall yang dinilai dengan 'The Rockall scoring system'. Variabel yang dinilai meliputi: usia, syok, penyakit penyerta (comorbidity), diagnosis, dan stigmata perdarahan sekarang.
Kondisi hematemesis merupakan kegawatdaruratan medis, sehingga dokter akan berusaha secepatnya untuk menghentikan perdarahan dan meminimalkan kehilangan darah. Misalnya menggunakan obat golongan proton pump inhibitor (seperti: omeprazole), atau memberikan transfusi darah (bila kadar hemoglobin darah di bawah normal atau sangat rendah).
Sehingga semakin cepat ke dokter/IGD, maka semakin baik, sebab akan semakin cepat pula teratasi.
Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat. Salam sehat!
dr. Dito Anurogo