Dok, apakah sinusitis itu bisa disembuhkan dengan obat? Dan obat apakah yang bisa saya konsumsi karena menurut hasil rontgen pada bagian sebelah kanan saya banyak lendir. Mohon solusinya untuk penyakit yang saya rasakan ini. Terimakasih atas jawaban yang diberikan. Semoga dokter sekeluarga sukses dan sehat senantiasa.
Sari Sukmawaty (Perempuan Lajang, 31 Tahun), aiie_XXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 53 Kg
Jawaban
Terimakasih atas kepercayaannya kepada kami.
Sinusitis bisa disembuhkan dengan obat. Namun sebelum membeli dan memutuskan mana yang tepat, terbaik, terjangkau dan terefektif, maka berkonsultasilah ke dokter terdekat.
Beberapa obat antibiotik yang dipakai dokter di dalam pengobatan sinusitis sebagai terapi lini pertama adalah:
1. Amoxicillin
2. Trimethoprimsulfamethoxazole
Adapun beberapa obat yang dipakai dokter sebagai terapi lini kedua pengobatan sinusitis antara lain:
1. Amoxicillin-clavulanate
2. Cefuroxime
3. Cefpodoxime
4. Cefixime
5. Loracarbef
6. Clindamycin
7. Clarithromycin
8. Azithromycin
9. Levofloxacin
10. Ciprofloxacin
11. Trovafloxacin
Menurut Guideline/pedoman lain, obat antimikroba yang sering digunakan dokter pada kasus sinusitis:
A. Golongan Beta-lactams:
1. Amoxicillin
2. Amox-clav (amoxicillin-clavulanate)
3. Cefaclor
4. Cefixime
5. Cefuroxime
6. Cefprozil
7. Cefpodoxime
8. Cephalexin
9. Ceftibuten
10. Dicloxacillin
11. Loracarbef
B. Golongan Macrolides:
1. Erythromycin
2. Azithromycin
3. Clarithromycin
C. Golongan Quinolones
1. Levofloxacin
2. Ciprofloxacin
3. Grepafloxacin
4. Ofloxacin
5. Sparfloxacin
6. Trovafloxacin
D. Trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX)
E. Doxycycline
F. Clindamycin
Meskipun peningkatan kekebalan terhadap mikroba (microbial resistance), banyak dokter yang masih menganjurkan atau meresepkan amoxicillin sebagai antibiotik pertama (firstline antibiotic) pada penyakit berbasis komunitas (community-acquired disease) karena harganya yang murah, toleransinya baik, berpengalaman dengan penggunaan obat ini, dan "jinaknya" sebagian besar kasus sinusitis akut.
Amoxicillin-clavulanate merupakan pilihan logis sebagai alternatif antibiotik yang berspektrum luas karena kandungan beta-lactamase–inhibiting properties. Trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX) efektif melawan bakteri bernama Haemophilus influenza dan Moraxella catarrhalis.
TMP-SMX juga merupakan alternatif pilihan pertama pada penderita yang sensitif terhadap penicillin, meskipun memiliki efek samping, salah satunya timbul ruam di kulit.
Obat steroid untuk hidung (nasal steriods), seperti: fluticasone dapat dipakai atas rekomendasi dokter.
Semprotan hidung (nasal sprays), misalnya yang mengandung phenylephrine hydrochloride dan oxymetazoline hydrochloride, dapat meringankan atau meredakan gejala yang timbul akibat sinusitis.
Obat golongan antihistamin umumnya tidak direkomendasikan untuk sinusitis akut karena berkaitan erat dengan keringnya selaput lendir (membran mukosa) dan menghalangi pembersihan sekresi. Namun ada referensi yang memerbolehkan penggunaan antihistamin oral, seperti: loratadine, tentunya sesuai indikasi.
Minum banyak air juga membantu membersihkan atau mengeluarkan (sekresi) lendir.
Berikut ini kiat efektif untuk mencegah sinusitis:
Sari Sukmawaty (Perempuan Lajang, 31 Tahun), aiie_XXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 53 Kg
Jawaban
Terimakasih atas kepercayaannya kepada kami.
Sinusitis bisa disembuhkan dengan obat. Namun sebelum membeli dan memutuskan mana yang tepat, terbaik, terjangkau dan terefektif, maka berkonsultasilah ke dokter terdekat.
Beberapa obat antibiotik yang dipakai dokter di dalam pengobatan sinusitis sebagai terapi lini pertama adalah:
1. Amoxicillin
2. Trimethoprimsulfamethoxazole
Adapun beberapa obat yang dipakai dokter sebagai terapi lini kedua pengobatan sinusitis antara lain:
1. Amoxicillin-clavulanate
2. Cefuroxime
3. Cefpodoxime
4. Cefixime
5. Loracarbef
6. Clindamycin
7. Clarithromycin
8. Azithromycin
9. Levofloxacin
10. Ciprofloxacin
11. Trovafloxacin
Menurut Guideline/pedoman lain, obat antimikroba yang sering digunakan dokter pada kasus sinusitis:
A. Golongan Beta-lactams:
1. Amoxicillin
2. Amox-clav (amoxicillin-clavulanate)
3. Cefaclor
4. Cefixime
5. Cefuroxime
6. Cefprozil
7. Cefpodoxime
8. Cephalexin
9. Ceftibuten
10. Dicloxacillin
11. Loracarbef
B. Golongan Macrolides:
1. Erythromycin
2. Azithromycin
3. Clarithromycin
C. Golongan Quinolones
1. Levofloxacin
2. Ciprofloxacin
3. Grepafloxacin
4. Ofloxacin
5. Sparfloxacin
6. Trovafloxacin
D. Trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX)
E. Doxycycline
F. Clindamycin
Meskipun peningkatan kekebalan terhadap mikroba (microbial resistance), banyak dokter yang masih menganjurkan atau meresepkan amoxicillin sebagai antibiotik pertama (firstline antibiotic) pada penyakit berbasis komunitas (community-acquired disease) karena harganya yang murah, toleransinya baik, berpengalaman dengan penggunaan obat ini, dan "jinaknya" sebagian besar kasus sinusitis akut.
Amoxicillin-clavulanate merupakan pilihan logis sebagai alternatif antibiotik yang berspektrum luas karena kandungan beta-lactamase–inhibiting properties. Trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX) efektif melawan bakteri bernama Haemophilus influenza dan Moraxella catarrhalis.
TMP-SMX juga merupakan alternatif pilihan pertama pada penderita yang sensitif terhadap penicillin, meskipun memiliki efek samping, salah satunya timbul ruam di kulit.
Obat steroid untuk hidung (nasal steriods), seperti: fluticasone dapat dipakai atas rekomendasi dokter.
Semprotan hidung (nasal sprays), misalnya yang mengandung phenylephrine hydrochloride dan oxymetazoline hydrochloride, dapat meringankan atau meredakan gejala yang timbul akibat sinusitis.
Obat golongan antihistamin umumnya tidak direkomendasikan untuk sinusitis akut karena berkaitan erat dengan keringnya selaput lendir (membran mukosa) dan menghalangi pembersihan sekresi. Namun ada referensi yang memerbolehkan penggunaan antihistamin oral, seperti: loratadine, tentunya sesuai indikasi.
Minum banyak air juga membantu membersihkan atau mengeluarkan (sekresi) lendir.
Berikut ini kiat efektif untuk mencegah sinusitis:
- Sering-seringlah mencuci tangan.
- Hindarilah polusi udara yang dapat mengiritasi hidung.
- Kurangilah atau hindarilah terpapar allergen atau zat yang menyebabkan alergi.
- Pergunakanlah alat pelembab udara di rumah atau di kantor, terutama bila ada penderita flu.
- Makanlah dengan menu/diet yang seimbang, teratur dalam berolahraga, berpola hidup seimbang.
- Perhatikan dan tingkatkan ventilasi di rumah dengan membuka jendela (bila memungkinkan).
- Minimalkan kontak langsung dengan penderita sinusitis, common cold, atau influenza.
- Berhati-hatilah bila hobi berenang, sebab kandungan klorin di kolam renang dapat mengiritasi mukosa hidung dan sinus, lalu memicu timbulnya sinusitis.
- Berhati-hatilah pula bila hobi menyelam di laut/samudera yang dalam dan mendaki gunung, sebab meningkatkan risiko terjadinya sinusitis.
Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat.
dr. Dito Anurogo