Selasa, 05 Oktober 2010

Pria Juga Bisa Terserang Kanker Payudara

imgColorado, Kanker payudara tidak hanya dialami wanita, pria juga memiliki jaringan payudara yang dapat mengalami kanker. Tapi hampir 80 persen pria tidak menyadari bahwa kaum adam pun punya risiko menderita kanker payudara.

Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam American Journal of Nursing, peneliti menyurvei 28 pria yang berisiko tinggi kena kanker payudara karena memiliki riwayat kanker dari ibunya.

Dari hasil studi tersebut ditemukan bahwa 79 persen partisipan tidak tahu bahwa pria juga bisa mengembangkan kanker payudara dan 43 persen menganggap bahwa pria yang menderita kanker payudara harus dipertanyakan kemaskulinannya.

"Studi ini memberikan langkah pertama menuju pemahaman yang lebih baik tentang persepsi pria dan pengetahuan tentang kanker payudara pada pria," jelas Eileen Thomas, penulis studi dan asisten profesor di College of Nursing, University of Colorado Denver, seperti dilansir dari Health24, Senin (4/10/2010).

Meski jarang terjadi, kanker payudara juga bisa menyerang pria. Tapi menurut Eileen, hal ini sebagian besar telah diabaikan oleh media, masyarakat umum dan komunitas kesehatan.

"Perlu adanya usaha peningkatan kesadaran tentang kanker payudara pada pria maupun wanita, terutama pada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini," ungkap Eileen lebih lanjut.

Menurut US National Cancer Institute, sekitar 1 persen pria mengalami kanker payudara dari keseluruhan kasus kanker payudara. Kanker ini cenderung menyerang pria berusia 60 sampai 70 tahun.

Tanda yang paling umum untuk kanker payudara pria dan wanita adalah suatu benjolan atau penebalan pada payudara. Seringkali benjolan tidak menimbulkan rasa sakit.

Dilansir dari Mayoclinic, gejala kanker payudara pria antara lain:
  1. Kulit dimpling atau mengalami kerutan
  2. Pengembangan lekukan dari puting
  3. Perubahan pada kulit puting susu atau payudara seperti kemerahan
Mengetahui tanda-tanda dan gejala kanker payudara dapat membantu menyelamatkan hidup. Semakin awal penyakit ini ditemukan, semakin banyak pilihan pengobatan dan kesempatan yang lebih baik.

source: blogdetik.com
blog editor: dr. wahyu triasmara