Sinus Maxillaris
Batas-batas
- Medial : tulang hidung
- Atas : dasar orbita
- Posterior : tuberositas maksila
- Anterior : Fossa kanina
- Inferior : atap rongga mulut
Batas mukosa
Sinus yang sehat dikelilingi dengan epitelium respiratori yang kolumnar, bersilia, dan pseudo-stratifikasi
Persarafan dan suplai darah
1.Dipersarafi cabang kedua trigeminus; n.palatinus mayor, nasalis posterolateral, dan semua n.alveolaris superior cabang n.infraorbitalis
2.Suplai darah dari a.maksilaris melalui a.infraorbitalis,a. Palatina mayor,a. Alveolaris posterosuperior dan anterosuperior
Tipe-tipe Antrum
1. Normal : dasar sinus sama tinggi dasar hidung
2. Luas : dasar sinus lebih rendah dari pada dasar hidung
3. Kecil : dasar sinus lebih tinggi dari pada dasar hidung
Patofisiologi
Radang : meningkatkan jlh sekresi dan edema pada mukosa sinonasal, penyumbatan ostium sinus drainase tgg, penurunan tek oksigen dan proliferasi bakteri patogen
Sinusitis akut : demam, lemas, sakit kepala samar2 rasa bengkak pd wajah dan sakit pd gigi2 posterior
Sinusitis kronis : sakit kepala, rasa penuh/bengkak pd muka, hipersekresi mukopurulen
Mikrobiologi :
Steptokokus pneumoniae, s. Pyrogens, Stafilokokus aureus, Hemofilus influenzae
Patologi :
Kista bersekret, mucocele, pyocele, dislpasia fibrus, fibroma osifikasi
Neoplasia :
berasal dr glandula asesoris yg tdpt dlm lapisan sinus ; karsinoma pada infrastruktur
Trauma :
Cedera yang mencapai sinus pada le fort I & II, fraktur sigomatiko kompleks, Blow-out orbita, fraktur Prosesus alv.maksila posterior.
Diagnosis Penyakit Sinus dan trauma
Evaluasi klinis : Kultur nasofaringeal atau nasal posterior terdapat Stafilokokus
Radiografi : dengan proyeksi waters pada sinusitis akut opasifikasi dan batas udara atau cairan, sinusitis Kronik penebalan membran pelapis
Tomografi/CT: sangat membantu dalam mendiagnose fraktur dinding dasar orbita, penggambaran luas lesi ganas/jinak
Biopsi : dilakukan dgn pembukaan pada region fossa kanina
Penatalaksanaan penyakit sinus
Obat-obatan : ampisilin atau sefaleksin, efektif untuk bakteri gram + & -, antimikotik/ampotericin B, dekongestan, pseudoepinephrine, tetes hidung
Infeksi : bila dari infeksi gigi maka perawatan dari sumber absesnya, td antibiotik , insisi dan drainase.
Prosedur Caldwell-Luc: Sinusotomi dgn membuat jalan masuk peroral ke sinus maksilaris melalui fossa kanina
Pemasangan pack Caldwell-Luc : plester kasa ukuran ¼ s/d 3/8 inci diisi salep antibiotik (bacitracin) dimasukkan melalui jendela nasoantral yang dibuat pd meatus nasalis inferior.
Hemimaksilektomi : pemotongan sebagian maksila pd lesi jinak yang merusak dan ganas yang invasif
Prognosis keganasan : kadang kambuh dalama jangka 2 tahun
Trauma : tandanya opasifikasi akibat perdarahan kedalam sinus dan fraktur ddg lateral
Sinus pada Bedah Dentoalveolar
Jalan masuk sinus : Cara pendekatan terbaik untuk mencegah terjadinya lubang secara tdk sengaja adalah pengambilan gigi rahang atas secara bedah apabila bukti2 klinis ataupun radiografis menunjukkan bahwa sinus rentan terhadap cedera.
Pergeseran : gigi atau ujung akar gigi atau frakmen pergeseran ke arah sinus, maka tindakan drg adalah foto rontgen, pemberian antibiotik yang tepat, dekongestan sistemik, tetes hidung dan analgetik.
Fistula Oroantral
Kadang Didefinisikan sebagai lubang sinus yang bertahan lebih dari 48 jam
Etiologi : lubang terbentuk setelah pembedahan, trauma pada sinus, jarang akibat cacat perkembangan, akibat infeksi
Penutupan secara bedah : Keberhasilan penutupan lubang oroantral dengan cara pembedahan tergtung pd pengontrolan infeksi sinus, pengambilan jar sinus yang berpenyakit dan drainase nasal yang memadai
Kontrol infeksi dgn antibiotik (ampisilin), dekongestan sistemik, tetes hidung.